Soul-Mate

13.6K 1.5K 57
                                    

Warn!
NamJin, BL, AU, drabble.
Officer!Seokjin, Mafia!Namjoon
.
.
.

Jika cinta ada untuk menyempurnakan kehidupan, lantas apa gunanya uang dan materi?

Sebuah kebohongan besar adalah kebohongan yang mengatakan bahwa cinta ada diatas segalanya.

Hah. Persetan.

Itu adalah sebuah bualan paling tidak masuk akal di dunia ini. Karena nyatanya, untuk mendapatkan cinta itu sendiri kita membutuhkan uang.

Kau pikir aku bohong? Lantas apakah cincin pernikahan bisa datang sendiri jika kita tidak membelinya dengan uang?

Uang adalah segalanya.

Itu yang sejak dulu berada di pikiran seorang Kim Seokjin.

Di dunia yang nyatanya mengagungkan sesuatu bernama soulmate, jiwa Seokjin nyaris kering karena tidak pernah tersirami oleh cinta.

Dia adalah seorang petugas kepolisian, setiap harinya dia akan berurusan dengan penjahat. Dan pekerjaan itu menuntutnya untuk selalu menjadi pribadi yang keras. Tanpa cinta.

Di dunia ini, setiap jiwa terikat oleh sesuatu yang bernama 'Red String of Fate'. Bagi Seokjin, itu hanyalah sebuah garis bodoh yang melingkari jari kelingkingnya dan menjalar hingga ke nadi di pergelangan tangannya.

Banyak yang mengatakan bahwa garis itu akan berubah dari hitam menjadi merah pekat ketika kita bersentuhan untuk pertama kalinya dengan dia yang ditakdirkan untuk jiwa.

Seokjin tidak pernah bertemu dengan sosok yang diinginkan oleh jiwanya disaat usianya nyaris mencapai tiga puluh tahun dan Seokjin menganggap dia memang tidak memiliki pasangan jiwa.

Tapi kemudian, pemikiran individualis itu berubah saat dia bertemu dengan seseorang.

Pasangan jiwanya.

Sosok yang sangat tidak terduga.

.
.

Hari itu Seokjin sedang mendapatkan tugas untuk mengintai aktivitas dari sosok mafia paling dihindari di sepanjang Korea.

Sosok itu harus ditangkap, tapi sialnya dia terlalu licin sehingga sulit sekali menangkapnya dengan bukti yang kuat.

Dan karena itulah, sebagai petugas kepolisian yang berdedikasi, Seokjin mencoba menangkapnya dengan tangannya sendiri.

Tapi sayangnya, yang dilakukan pria itu sangat membosankan. Dia hanya duduk di sebuah sofa berbentuk setengah lingkaran dengan dua wanita penghibur yang menempel padanya seraya menuangkan minuman untuknya.

"Inspector Kim, status."

Seokjin berdehem saat mendengar suara dalam in-earnya, dia sedikit menunduk dan membisikkan balasan untuk timnya yang menunggu di luar.

"Negatif. Namjoon Kim masih tidak melakukan apapun." Seokjin memperhatikan sosok mafia itu, Namjoon, dengan pandangan hati-hati.

Kemudian tiba-tiba saja Namjoon berdiri dan meraih mantelnya. Seokjin bergerak panik, dia melompat dari kursi di bar dan bergegas menghampiri Namjoon.

"Dia akan keluar! Aku akan menyusulnya!" Seokjin nyaris berteriak saat dia melihat Namjoon mulai menghilang dalam kerumunan orang.

"A-apa? Inspektur, tunggu!"

Seokjin mengacuhkan suara bawahannya dan berlari kecil menyusul Namjoon yang baru saja memasuki dance floor.

Kerumunan orang yang sedang bergerak-gerak random itu membuat Seokjin pusing, tapi dia berusaha keras menembusnya dan berhasil melihat Namjoon dalam balutan mantel kulitnya.

Seokjin berhasil tiba di belakangnya dan mencoba menjaga jarak namun tetap berada dalam posisi sedekat mungkin. Dia memperhatikan Namjoon yang sedang memberikan instruksi pada anak buahnya.

Kaki Seokjin bergerak semakin dekat karena dia kesulitan menangkap ucapan Namjoon, namun sialnya salah satu manusia di dance floor menubruknya dengan keras dan Seokjin terhuyung ke depan.

Hanya untuk membuatnya berpegangan dengan lengan kiri Kim Namjoon.

Seokjin memekik tertahan dan mencoba berdiri tegak, dia berdoa dalam hatinya semoga saja Kim Namjoon tidak menyadari dirinya adalah seorang polisi.

Seokjin mengangkat pandangannya dan menatap Namjoon, bermaksud untuk meminta maaf namun sensasi hangat yang menjalari tangan kanannya membuat Seokjin menunduk.

Dan Seokjin melihatnya, melihat garis hitam kelam di jari kelingkingnya mendadak berubah menjadi merah pekat dan warna merah pekat itu menjalar ke arah nadinya.

Mata Seokjin membulat sempurna, terlebih lagi ketika dia melihat hal yang sama juga terjadi di tangan sang mafia.

Namjoon menatap Seokjin dan dia menyeringai menyeramkan.

"Jadi, seorang Inspektur kepolisian adalah pasangan jiwaku, eh?"

Seokjin menahan napasnya. Namjoon menyadari statusnya!

Namjoon memperhatikan tangannya dan tangan Seokjin. "Menyenangkan sekali, aku tidak menyangka akan mempunyai pasangan seorang polisi."

Seokjin masih terpaku dengan wajah luar biasa terkejut. Dia tidak menyangka hidupnya akan seperti ini.

Pasangan jiwanya adalah seseorang yang paling diinginkan oleh kepolisian.

"I-Inspektur Kim.. apa, apa yang kami dengar ini benar? Kau adalah pasangan jiwa Namjoon Kim?"

Dan seolah menambah buruk situasi, bawahannya juga mendengar fakta tersebut melalui microphone yang terpasang di pakaian Seokjin.

Tolong bunuh Seokjin sekarang.

The End

.
.

Red string of fate ini mirip-mirip sama apa yang ada di 'Crumbs : Fated', cuma ini versi drabblenya. Hehehe

Btw, semua yang ada di Dreamcatcher ini memang hanya drabble dan short-fiction ya. Jadi kemungkinan tidak akan dilanjutkan jadi full-ff.
Aku capek ngetik panjang-panjang. Hahaha
Kalo drabble kan bikinnya cepet, dan bisa dikerjain di hape juga. Hehe

DreamcatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang