RKive

8.1K 1K 100
                                    

Warn!
NamJin, BL, Fiction, Modified Canon.
Inspired by RKive VLive by RM.
.
.
.

Namjoon memiliki sebuah studio baru untuknya bekerja dan dia juga mengganti namanya dari Mon Studio menjadi RKive. Dia sudah agak lama memiliki studio ini namun memang baru dia perkenalkan secara resmi pada fans kemarin.

Namjoon selalu suka menunjukkan studionya karena dia suka berbagi momen-momen kecil itu bersama fansnya. Lagipula studionya selalu bebas dimasuki siapapun sehingga bagi Namjoon tidak ada salahnya dia memperkenalkan studionya pada fans mereka.

Kali ini Namjoon bekerja di studio seperti biasa, dan seorang diri. Jika sedang bekerja Namjoon akan menghabiskan waktu sangat lama di dalam studionya dan baru akan benar-benar keluar ketika pekerjaannya selesai atau jika membernya menariknya keluar karena Namjoon sudah bekerja terlalu lama.

"Namjoonie?"

Namjoon menghentikan gerakannya menggerak-gerakkan mouse saat mendengar suara pintu terbuka diikuti suara yang memanggilnya. Namjoon tidak perlu menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. "Ya, Jin hyung?" ujarnya.

Seokjin, yang tadi membuka pintu studio dan mengintip ke dalam itu pun melangkah masuk. "Sibuk?"

"Hmm, lumayan." Namjoon menjawab, masih tanpa menoleh dan tetap fokus pada pekerjaannya.

Seokjin duduk di sofa yang ada di dalam studio. "So.. I saw you did a VLive yesterday."

"Hu-uhm, and?"

Seokjin mengangkat bahunya, "Aku menontonnya."

Namjoon tersenyum tipis, "Lalu? Bagaimana menurutmu?"

"Studiomu terlihat bagus di kamera, dan foto-foto yang kau post di sosial media juga bagus."

"Thank you, baby."

Seokjin menggembungkan pipinya karena sejak tadi Namjoon tidak melihatnya sama sekali. "Namjoon!"

Namjoon berhenti bekerja saat Seokjin menaikkan nada suaranya, dia berbalik dan melihat Seokjin kesayangannya sedang duduk dengan wajah cemberut. "Yeah, baby?"

Seokjin mendadak gugup saat Namjoon memusatkan perhatiannya padanya, dia menunduk seraya memainkan jemarinya. "Tadinya.. aku.. ingin main ke studiomu kemarin."

Namjoon menaikkan sebelah alisnya, "Oh? Harusnya kau datang saja, it's just me with the kids, and it's really fine if you wanna come and join us."

Seokjin menggigiti bibir bawahnya, "Aku tidak mau.."

Dahi Namjoon berkerut, "Hmm? Maksudmu?"

Seokjin menghentakkan kakinya kesal karena Namjoon tidak peka. "Huh! Aku kan hanya ingin berdua denganmu!" ujar Seokjin agak keras kemudian dia kembali menunduk dan memainkan jarinya, "Tapi.. ternyata kau mau melakukan VLive.."

Namjoon tersenyum lebar, "Oh?" ujarnya singkat, sengaja menggoda Seokjin.

Seokjin mendesis kesal, "Maksudku kita sudah lama tidak mengobrol berdua, kita sibuk dan jadwal mulai padat, jadwal comeback sudah muncul dan kau sibuk di studio, kemudian ada juga latihan koreografi, diet dan lainnya. Kita sibuk dan benar-benar tidak ada.." Seokjin terhenti saat dia melihat Namjoon bersandar nyaman di kursinya dengan senyum lebar di wajahnya. "Apa kau bahkan mendengarkanku?!" Seokjin meraung marah.

Namjoon tertawa, dia menegakkan tubuhnya kemudian menepuk pahanya. "C'mere."

"I'm not your puppy, Namjoon." Seokjin mendesis.

Namjoon tertawa lagi, "Jinseok, sweetheart, come on."

Seokjin menghela napas kesal tapi pada akhirnya dia tetap berjalan menghampiri Namjoon dan duduk di pangkuannya dengan posisi menghadap Namjoon. "Aku tidak bertanggung jawab kalau kakimu pegal karena aku berat." gerutu Seokjin.

Namjoon terbahak keras, Seokjin saat merajuk benar-benar lucu di matanya. "Kau tahu aku tidak pernah bermasalah dengan berat badanmu."

Seokjin mendecih dan memalingkan pandangannya agar tidak menatap Namjoon.

Namjoon mengelus wajah Seokjin pelan, "Kemarin aku melakukan VLive karena kupikir itu bagus, aku ingin berinteraksi dengan fans dan menunjukkan studioku yang baru." Namjoon meraih wajah Seokjin agar menatapnya, "Besides, you have all my time, you know that."

"Termasuk waktu saat kau akan mengunjungi keluargamu?"

Namjoon mengangkat bahunya, "Aku tidak masalah, aku juga akan mengajakmu menemui keluargaku, toh kita sudah mengenal keluarga satu sama lain."

Seokjin terdiam karena dia tahu itu memang benar. Dia menunduk dengan tangan sibuk menarik-narik dan memainkan pakaian Namjoon.

Namjoon menangkup wajah Seokjin dan membuat Seokjin bertatapan dengannya. "You know that I love you."

Seokjin tersenyum tipis, "I know."

Namjoon tersenyum dan menarik wajah Seokjin untuk mendekat padanya, bibir mereka semakin mendekat, namun sebelum benar-benar menempel, suara nada dering dari ponsel menghentikan gerakan mereka.

"Oh, itu ponselku." Seokjin meraih ponselnya dan melihat nama Jungkook di sana. "Kenapa, Kookie?"

Namjoon menunggu Seokjin menjawab teleponnya seraya bersandar dengan tangan yang sibuk mengusap-usap pinggang Seokjin. Seokjin berbicara sebentar dengan Jungkook kemudian dia menutup teleponnya dan kembali menatap Namjoon.

"Ada apa dengan Jungkook?"

"Dia mengajakku makan malam bersama diluar." Seokjin menghela napas pelan, "Kids.."

Namjoon tertawa, "Well, you always know that when we have kids, we'll not have a time for ourself."

Seokjin mengangguk setuju kemudian dia menatap Namjoon, "Mau ikut makan malam bersama kami?"

Namjoon menggeleng, "Aku harus menyelesaikan ini."

Seokjin mengangguk paham, "Okay, kau pulang nanti malam?"

"Yep,"

"See you at home, then." Seokjin mengecup bibir Namjoon sebentar, "Bye."

Namjoon tersenyum, "Bye."

Namjoon memperhatikan Seokjin bergerak bangun dan berjalan menuju pintu studionya, dia membukanya dan setelah melemparkan senyumnya pada Namjoon, dia pun pergi.

Selepas kepergian Seokjin, Namjoon menarik napas dalam dan kembali menghadap komputernya.

"Okay, mari kita selesaikan ini agar aku bisa cuddling dengan Seokjin."

The End

.
.
.

Hehehehehe
Pagi-pagi malah bikin ginian astaga hahaha

Semoga bisa mencerahkan hari kalian!!

DreamcatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang