Sparks

7.4K 1K 28
                                    

Warn!
NamJin, AU Short-Fiction.
.
.
.

Seokjin tidak suka pesta.

Namun sayangnya kantor tempatnya bekerja memiliki sebuah tradisi unik untuk selalu merayakan hari besar bersama-sama. Kantor ini memiliki kebijakan untuk mengadakan pesta bersama-sama satu hari sebelum hari besar itu tiba.

Itu artinya, semua karyawan tidak akan berkumpul bersama keluarga ataupun pasangan mereka di Christmas Eve ataupun New Year Eve seperti saat ini. Kebiasaan ini tidak pernah disukai Seokjin karena dia lebih memilih untuk diam di rumah dan menonton TV daripada berpesta bersama seperti ini.

Yah, Seokjin memang lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Rumah Seokjin adalah bagian dari dirinya dan termasuk dalam 'zona-paling-aman' untuk seorang Kim Seokjin.

"Seokjin! Seokjin! Sini!"

Seokjin menoleh saat mendengar ada seseorang yang memanggilnya dan dia melihat rekan-rekan kerjanya yang memang berbagi lantai yang sama dengannya tengah melambai-lambaikan air horn padanya.

Seokjin menggeleng pelan dan mengangkat gelas champagnenya di tangan kanan dan juga terompet mini di tangan kiri.

Rekan kerja Seokjin terlihat mengangguk paham kemudian mereka kembali mengobrol seru bersama. Seokjin menghembuskan napas lega seraya menyesap isi gelasnya, saat ini yang ingin dia lakukan hanya diam di rumah dan berbaring.

Sial, cuaca sudah mulai dingin tapi kantornya justru mengadakan acara pesta malam tahun baru di halaman tengah kantornya. Seokjin hampir beku karena dia jelas tidak akan bisa mengenakan paddings di acara pesta.

Maka dari itu Seokjin berusaha bertahan dengan long coat agak tebal dan juga sepatu boots. Namun long coat jelas tidak terlalu hangat. Seokjin melirik arlojinya dan ternyata sudah hampir tengah malam, dia melihat MC acara pesta mulai naik ke atas panggung untuk membahas countdown.

Sebagian besar orang menyeruak maju ke depan karena bersamaan dengan berakhirnya countdown, maka kembang api akan diluncurkan. Seokjin tetap berdiri di posisinya seraya menyesap isi gelasnya, dia tidak mau berdesakkan melihat kembang api.

Toh kembang api itu akan diluncurkan ke atas, untuk apa semua orang berdesakan maju disaat nantinya mereka semua akan melihat ke atas?

Sang MC mulai berteriak untuk mengajak semua orang berhitung bersama. Seokjin mendongak menatap langit, menunggu kembang api muncul.

Lima..

Seokjin menghela napas pelan,

Empat..

Kerumunan di sekitarnya semakin berisik, namun Seokjin tetap diam dengan ekspresi datar.

Tiga..

Seokjin tersenyum kecil, dia sudah terlalu sering melewati tahun baru seperti ini hingga Seokjin merasa malam tahun baru tidak memiliki sesuatu yang spesial.

Dua..

Seokjin menarik napas dalam.

Satu..

"Selamat tahun baru, Seokjin.." bisik Seokjin pada dirinya sendiri sebelum kemudian dia agak tersentak karena suara tembakan kembang api yang diluncurkan. Percikan cahaya dari kembang api terasa menghujani Seokjin dan dia terbius karena kecantikannya.

Seokjin tanpa sadar tertawa karena nampaknya kerumunan di sekitarnya juga terkejut namun segera mengatasi situasi dan bersorak bersama-sama. MC acara mengangkat gelasnya untuk celebration toast dan Seokjin terbawa euforia kegembiraan di sekitarnya hingga dia ikut mengangkat gelasnya dengan senyum lebar.

Yah, mungkin pesta ini dan mungkin tahun ini tidak terlalu buruk untuk Seokjin.

.
.

Namjoon berjalan mengitari taman untuk menyapa beberapa karyawan dan juga petinggi direksi perusahaan yang dia pimpin. Sejak dulu keluarga Namjoon menerapkan sistem kekeluargaan untuk perusahaan yang dirintis dan semua tradisi itu terus diberlakukan bahkan hingga saat ini.

Namjoon adalah pemimpin perusahaan ini untuk menggantikan ayahnya yang memilih pensiun dan tinggal di rumah bersama ibunya. Pengunduran diri ayahnya membuat Namjoon sebagai anak sulung harus mengambil alih dikarenakan adik laki-lakinya baru saja lulus kuliah.

Pandangan Namjoon mengitari seisi halaman tengah, semua orang terlihat bersenang-senang dan ini menimbulkan sedikit perasaan lega di dalam hati Namjoon.

Yah, pesta kantornya ini juga menghindarkannya dari menghabiskan malam tahun baru di apartemennya sendirian.

Beberapa karyawan menyapa Namjoon dan mengucapkan salam karena Namjoon adalah pimpinan perusahaan tempat mereka bekerja. Namjoon membalas sapaan itu dengan sebuah anggukan dan senyum sopan sementara dia terus berkeliling di sekitar lokasi pesta.

Namjoon akhirnya berhenti di sudut meja yang agak sepi tepat ketika MC meneriakkan aba-aba dan arahan untuk saat countdown.

Namjoon melirik arlojinya dan tertawa kecil melihat sebagian besar orang menyeruak maju ke depan untuk sesi countdown. Namjoon menyesap isi gelasnya dan menatap sekitar, dan saat itu mata Namjoon tidak sengaja tertuju pada seorang pria yang sedang menyipitkan matanya pada kerumunan orang-orang.

Dahi Namjoon berkerut saat melihat orang itu menyesap minumannya kemudian bergerak mengusap-usap lengan atasnya dan sedikit menggigil. Namjoon bisa menduga pria itu kedinginan lantaran cuaca Korea Selatan di malam tahun baru memang tergolong cukup dingin.

Countdown dimulai namun Namjoon masih terpaku menatap pria itu yang sedang mendongak menatap langit dengan pandangan sendu yang terkesan sangat kesepian. Namjoon melihat bagaimana pria itu menarik napas dalam kemudian membisikkan sesuatu pada dirinya sendiri dan terlonjak saat suara letusan kembang api terdengar.

Namjoon tertawa kecil melihat sosok itu menatap sekeliling dengan mata melebar kemudian dia kembali mendongak dan matanya berbinar saat melihat kembang api di atas langit.

Mata pria itu terlihat bersinar dan mungkin karena terbius oleh pesona kembang api, untuk pertama kalinya pria itu tertawa lebar dan Namjoon bisa melihat kedua mata yang berbinat itu seperti tenggelam dalam pipi yang gemuk dan kemerahan karena dingin.

Namjoon terpaku di posisinya, dia tidak sanggup bergerak atau bahkan berkedip karena Namjoon bersumpah senyuman dan mata itu adalah hal paling cantik yang pernah dia lihat, dan percikan kembang api justru menambah keindahannya.

Namjoon mendengar seseorang menyerukan "Seokjin!" dan pria itu tersenyum lalu berlari menghampiri kerumunan orang yang baru saja menyerukan kata 'Seokjin'. Namjoon melihat sosok yang ternyata bernama 'Seokjin' itu tertawa bersama teman-temannya kemudian bersulang bersama.

Senyum Namjoon timbul begitu saja,

Nampaknya tahun ini akan menjadi tahun yang baik untuknya.

The End

.
.

Short fiction spesial tahun baru sekaligus fanfiksi pertama saya di tahun 2019!

Selamat tahun baru semuanyaaa

DreamcatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang