Bagian 7

703 30 0
                                    

Hai hai yang di mulmed itu anggap aja si Bagas ya :)
.
.
.
.
Di dalam mobil Bagas memasang muka bingung, di dalam otaknya yang ada adalah bagaimana nanti di rumah Mirna dia akan bersikap, apakah nanti dia harus cuek, tapi itu akan membuat sang mama dan juga mama Nesa bingung dengan sikapnya. Kalau dia bersikap biasa takutnya Mirna gak menanggapinya, semakin kacau pikirannya dan tanpa sadar dia memukul setir mobil yang membuat mama Renata kaget. "Kamu kenapa sih gas, kok kaya orang bingung gitu, biasanya kamu paling semangat kalau ke rumah Mirna tapi kok sekarang kamu kaya orang bingung gitu, ada apa?" Tanya mama Renata. "Gak papa kok ma, cuma bagas lagi pusing mikirin tugas kampus yang bagas baru inget kalau dikumpulkan hari kamis besok" bagas berkilah agar mamanya tak bertanya lebih banyak lagi, dan mamanya hanya ber-oh ria, namun sepandai pandainya bagas berkilah sang mama mengetahui kalau sebenarnya ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh bagas.
.
.
Tak terasa Bagas dan Mamanya telah sampai di depan rumah Mirna, tanpa menunggu lama penjaga keamanan rumah Mirna membukakan pintu gerbang dan bagas memarkirkan mobilnya. Sang mama telah turun terlebih dahulu. Bagas masih berdiam diri di dalam mobil mencoba menetralkan perasaan dan pikirannya.
Di ruang tamu, mama Renata dan Mama Nesa tengah melepas kangen dengan berpelukan, dan tak lama tampak Mirna yang menuruni anak tangga sambil berteriak memberi tahu mamanya kalau dia mendengar ada mobil masuk pekarangan rumah mereka. "Ma, sepertinya mama renata sudah sampai deh ma aku tadi dengar suara mobil" kata Mirna tanpa melihat ke arah ruang tamu yang sudah ada mama renata dan mamanya. "Emang bener mama renata udah nyampe nih udah disini" jawab mama renata sambil ketawa ketiwi. "Eh mama renata ternyata udah disini aku kira tadi mama belum nilainya pintu makanya aku teriak dari atas tadi, hehehe maaf ya ma aku teriak teriak tadi" kata Mirna sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dan para mama pun mengangguk saja sebagai jawaban.
Tak lama berselang, Bagas pun masuk ke rumah dengan mengucap salam "Assalamualaikum" ucap Bagas dan tanpa sengaja pandangan mata bagas saling bertemu dengan Mirna kemudian mereka sama sama melepaskan pandangan kearah lain.
"Waalaikumsalam" jawab mama nesa, mama renata dan mirna bersama sama.
"Ayo duduk sini, kamu kok lama banget parkir mobilnya?" Tanya mama renata. "Oh iiittuu tad-di ada teman bagas yang telepon bilang mau main ke rumah" jawab bagas dengan terbata bata. Dan disisi lain Mirna tampak hanya diam saja tanpa ingin memulai topik pembicaraan dengan bagas.
.
.
.
.
Mama nesa lalu langsung mengajak mama renata dan juga bagas untuk makan siang bersama. Dan dalam suasana makan siang ini tampak ada kecanggungan antara Bagas dan Mirna, yang membuat mama nesa langsung memberi deheman "eehheemb....ejekan, sepertinya ada yang lagi marahan ya ini ren" ucap mama nesa yang langsung membuat dua anak manusia itu merasa tersindir. "Iya nih sa, aku rasa juga gitu dari semenjak dirumah tadi aja Bagas tampangnya udah gak enak dan gak seperti biasanya sa" tambah mama renata. Kedua anak manusia yang merasa terpojok pun masih diam diam saja tanpa ada yang ingin memulai menjawabnya. "Kalian berdua kenapa? Ada masalah, atau lagi berantem terus diam diam gitu?" Imbuh mama nesa dengan suara yang naik satu oktaf. Hening yang sekarang terjadi, membuat mama renata juga sedikit jengkel, "ayo jawab, siapa disini yang mau jawab duluan dan menjelaskan ke kami" suara mama renata dengan agak membentak.
Mirna dan Bagas hanya saling memandang lalu Mirna memberi isyarat ke Bagas agar dia yang menjelaskan terlebih dahulu. Dan bagas sepertinya paham dengan isyarat dari mirna. Dia lalu menjawabnya dengan suara agak bergetar " kita gak ada masalah kok ma, dan ini memang udah kesepakatan kita dari beberapa bulan lalu kalau kita menjaga jarak dulu supaya kita bisa berhasil ngedeketin orang yang sama sama kita suka ma, karena kalau kita bersama-sama terus yang ada orang yang kita suka malah ngejauhin kita". Dan seiring dengan penjelasan bagas, Mirna membenarkan apa yang dikatakan bagas dengan anggukannya. "Apa apa an kalian ini, kan kalian juga bisa menjelaskan ke mereka bagaimana kedekatan kalian selama ini, mama gak mau lagi ada hal semacam ini, kalau perlu ajak gebetan kalian ke sini biar mama yang jelaskan ke mereka, kalian mengerti" kata mama nesa dan mendapat anggukan dari keduanya sebagai tanda setuju. "Jangan diulangi lagi, kalau sampai kalian seperti ini lagi maka jangan harap hidup kalian akan enak dan mudah, kalau mau membuktikan sekarang silahkan dicoba" mama renata memberi penegasan kepada mirna dan bagas. "Iya ma kami gak akan mengulanginya lagi" jawab mereka secara bersama sama.

*****
Hai reader setia ku sorry baru bisa update lagi, lagi pusing skripsweet nih hehehe. Jadi maaf ya jika aku updatenya pendek pendek ya, dan maaf kalau banyak typo bertebaran, dan please2 like and comments ya reader, jangan jadi silent reader ya :) thanks yang masih setia ngikutin cerita jelek ku ini :)

SAHABATKU KEKASIHKUWhere stories live. Discover now