Happy reading.._____
Kepala ku terhempas ke belakang, dengan kedua tangan saling terikat satu sama lain. Mulutku bungkam ditutup rapat oleh kain laknat yang membuat bibirku terluka akibat bekapan yang terlalu kuat.
Kepala ku menggeleng kuat berulang kali, dengan buih-buih air mata yang terus berjatuhan melihat betapa brengseknya laki-laki bergelar kekasih ku ini.
Dia bukan kekasih ku, dia iblis berwujud manusia hatinya busuk dan keji yang tega mengikat dan menyumpal mulutku tanpa rasa kasihan sama sekali.
"Maafkan aku, Dinda. Aku terpaksa, orang tuaku sangat membutuhkan sawah dan kebun itu," desisnya pelan seraya berjongkok, mengusap wajahku lembut dan membuka kain itu.
"Maaf? Cih! Demi sawah dan kebun kau tega menukarnya dengan ku."
Aku mendecih kasar, menatapnya dengan tatapan penuh akan kemarahan.
Aku ingin menamparnya, memukulinya dan mencakar- cakar wajahnya tanpa ampun, bahkan aku sangat ingin membunuhnya sekarang juga. Di mana hati nuranimu Abil, sehingga tega menukar ku dengan harta yang tidak akan selamanya bisa kau genggam.
Dia menukarku, menjerumuskan ku ke dalam dunia yang bahkan tidak akan pernah bisa aku bayangkan sama sekali. Dia menjadikan ku pelayan ranjang untuk seseorang yang bahkan tidak aku kenali sedikit pun.
"Jadilah pelayan yang baik, Dinda."
Aku tahu maksudnya, aku bukan lah wanita tolol yang tidak tahu maksud dari semua itu. Tubuh ku, nafasku dan nyawaku hanya akan menjadi miliki laki-laki itu.
"Belum terlambat, Bil. Tolong bebaskan aku," lirihku penuh permohonan dengan air mata yang terus mengalir.
Abil tersenyum setan lalu mengusap kepalaku lembut, aku menepis tangannya kasar hingga lelaki itu menarik tangannya kembali.
"Aku tidak bisa, Din. Ibu dan Bapak ku mau sawah dan kebun itu. Kau akan tetap ku tukar!"
Tangisku kembali pecah melihat wajah Abil yang benar-benar terlihat serius dan penuh keyakinan akan menukarkan ku. Aku tidak bisa lari, aku tidak bisa meminta pertolongan kepada siapa pun, aku tidak tahu tempat apa ini.
Tempat ini sangat sepi jauh dari desa, aku tidak bisa keluar banyak pria berjas hitam yang mengelilingi tempat ini. Tidak ada suara kendaraan, suara ronda maupun suara penjual keliling hanya ada keheningan saja yang bisa ku dengar.
"Dia harus kami bawa, Tuan!" ujar salah seorang pria berjas hitam kepada Abil.
"Dasar laknat kau, Abil!"
"Dengar, Dinda. Diam dan turuti semua yang mereka katakan, jangan pernah ingat aku lagi kita selesai!"
"Brengsek!"
Aku mencaci maki Abil dengan harapan ada sedikit saja rasa belas kasihan darinya. Aku membencinya bahkan aku muak melihat bajingan Abil yang berdiri di depan ku, dengan tangan melambaikan map berisi surat-surat kebun dan sawah dari hasil penukaran ku.
Rasanya dadaku kian sesak merasakan betapa buruknya takdir yang kini menimpa hidupku. Hidup sendiri setelah nenek dan kakek tidak ada dan orang tua yang tidak jelas ada di mana, menjalin hubungan dua tahun dengan Abil dengan janji pernikahan setelah lulus malah menjerumuskan kehidupan ku sendiri.
Orang tua Abil yang haus akan kekayaan, memaksakan kehendaknya bersama putra sialannya itu untuk menjebak ku hingga menjadi seperti ini.
Suaraku sudah hampir habis untuk sekedar berteriak lagi, rasanya leher ku hampir putus. Aku melihat dua orang berjas hitam itu mendekatiku, membuka tali di kaki ku lalu menarik ku paksa agar ikut dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naked Wife
RomanceDEWASA Digadaikan kekasih sendiri hanya demi perkebunan membuat seorang gadis harus masuk dan terjerumus kedalan neraka buatan kekasihanya. Ia harus rela menjadi pelayan Ranjang dari seorang Pandu. Pria gila, sinting, kurang waras, kejam yang bahkan...