Sebelumnya aku sudah pernah menepis perasaan ini, perasaan yang sangat tidak wajar bagiku.
Perasaan yang dapat mengacaukan persahabatanku,
Perasaan yang tak layak mendapatkan balasan,
Perasaan yang dapat menjadi Bencana jika diungkapkan,Intinya perasaanku ini sangat buruk jika dia mengetahuinya...
Siapa yang bisa aku salahkan dalam hal ini?
Bukankah cinta ada karna terbiasa?
Ya,aku memang terbiasa. "Terbiasa dengannya" tetapi hanya sebatas teman tidak lebih.Salahkah jika aku berharap lebih? Ya. Sudah kau jangan menjawabnya! aku tau, itu pertanyaan yang sangat bodoh Fathur.
Harusnya kau memikirkan bagaimana kau bisa membuatnya tetap tersenyum dan bahagia dengan pilihannya, bukan malah mencari cara untuk mengutarakan perasaanmu. Sudahlah,kalau itu terjadi Badai akan menerpa persahabatanmu dengannya.
Ikhlaskan Fathur ikhlaskan!
Dan kau Hati? Ku mohon bersabarlah.
Aku tahu kau ikut Retak dan hancur ketika mata ini melihatnya tersenyum dengan laki-laki lain.#fathur Aldry Mahesa
Kurang lebih, itu Curahan Hati Fathur lewat Tinta biru yang ia tulis disecarik kertas.
Belakangan ini Fathur menjadi pendiam, dan tak banyak bicara melainkan, banyak menulis dibuku hariannya. Ia percaya, didunia ini yang bisa menjaga Rahasianya hanya Buku harian dan Tinta birunya. Tetapi tetap Saja buku itu akan menjadi Bencana jika ada yang membanca selain dirinya🐾🐾🐾🐾
Ini cerita ketigaku semoga suka😘
Salam
@irathahira_
