Manis.

4.2K 338 1
                                    

Oh tidak.

Cairan kental berwarna merah itu mengalir dengan derasnya di salah satu jari gadis itu dan keempat lelaki itu ingin merasakannya.

Darah itu beraroma sangat manis dan menyegarkan,darah itu sangat manis di pikiran keempat lelaki itu.

"Ya!! lalisa,kenapa dengan tanganmu hah?aku sudah bilang jangan menyentuh pisau itu!!"gadis yang bernama lalisa itu hanya menunduk dan menahan perih pada salah satu jari tangannya.

Gadis itu merintih kesakitan sambil menatap salah satu jarinya yang terus saja mengeluarkan darah,gadis itu berusaha kuat namun darah yang mengalir itu sangat banyak membuat wajah mungil gadis itu memucat.

"Kalian,apa kalian tak memiliki peralatan medis?apa kalian tak punya kotak p3k,jari Lisa tak sengaja terkena pisau,apa kalian punya?"teriak salah satu gadis bermata kucing itu namun tak ada jawaban dari keempat lelaki itu.

Kenapa dengan mereka?

"Kenapa kalian diam saja di sana hah?apa kalian punya?"namun seperti tadi keempat lelaki itu tak menjawab tetapi ia menunjuk ke arah TV dan gadis itu mengikuti pandangannya,dan ya itu kotak p3k nya.

"Jisoo,tolong bawa Lisa ke sofa sebelah sana,aku akan mengurus darah ini,cepatlah dan obati dia sekarang!" teriak gadis berambut coklat itu.rose

"Baiklah!!"ucap kedua gadis itu sambil membawa Lisa ke arah sofa di sebelah  kanan pojok.

Kedua gadis itu kemudian membawa Lisa ke arah sofa sebelah pojok kanan dan segera mengobatinya di sana,dan rasa bingung masih menyelimuti ketiga gadis itu.

Ada apa dengan keempat lelaki itu?kenapa ia tak menolong sama sekali?mereka bahkan tak berkutik sama sekali.mereka memang aneh.

Di sisi lain gadis berambut coklat itu asik dengan pekerjaannya,ia asik dengan darah di lantai yabg tak kunjung bersih,lama lama seperti ini gadis itu akan lelah sekali nantinya, namun ia tak menyerah,ia bahkan tak bergerak dari tempat itu dan terus saja membersihkannya.

"Apa butuh bantuan?"rose berbalik ke arah sumber suara yang ternyata adalah jimin,pria pucat itu berdiri di belakangnya dan menatapnya.

"Oahh,ku kira kau siapa,kau buat kaget saja!!"ucap gadis itu gugup namun ia tak memperlihatkannya.

"Apa butuh bantuan?"pertanyaan yang sama keluar dari mulut pria itu,gadis itu cuma mengangguk kecil saja dan melanjutkan pekerjaannya lagi.

Ketika hendak duduk di sana,gadis berambut coklat itu berdiri dari duduk nya dan menatap sekilas pria di dekatnya.

"Airnya habis,aku akan pergi mencari air,kau melanjutkan nya sendiri tak apa kan?"tanya gadis itu dan diberi anggukan oleh sang pria.

Tentu saja pria itu senang,gadis itu meninggalkannya dengan darah di mana mana dan ia tadinya ingin sekali mencicipinya.

Saat gadis itu pergi,jimin menjilati semua darah yang berserakan itu dengan cepat agar tak ketahuan jika ia yang meminum semua darah itu dan tentunya ia tak mau darah semanis itu terbuang sia sia saja.

Ini sangat manis pikirnya,bahkan ini adalah darah dari ratusan bahkan ribuan liter darah yang pernah ia minum dan ini adalah darah termanis itu.

Setelah selesai dengan minumannya itu sang gadis yang tadinya pamit mengambil air itu datang membawa seleember air namun gadis itu menghentikan langkahnya dan menatap lantai yang sudah bersih.

Kenapa sudah bersih?apa pria itu yang membersihkannya?tapi mustahil,ia membersihkannya secepat itu?

"Ada apa?"

"Ahh tidak,itu kau yang membersihkan darah itu semua?bagaimana kau membersihkannya dengan cepat?kau bahkan tak menggunakan air sama sekali!"ujar gadis itu membuat pria di hadapannya itu terdiam membeku di tempatnya.

Ska'mat.

Bagaimana tak diam,pria itu tak tahu Harus menjawab apa,pria itu sangat bodoh dan nafsunya telah menguasai nya sehingga melepaskan fakta bahwa gadis itu akan curiga nantinya.

"Kenapa kau diam?aku bertanya!!" teriak gadis itu yang berhasil membuyarkan lamungan pria yang berdiri di hadapannya itu.

"Ah it-!"

Ucapan jimin terpotong karena tak tahu dari mana tiba tiba saja seorang pria datang dan menatap jimin.

"Kau pasti lelah jimin,cepatlah istirahat,aku tahu kau tadi pergi mengambil air sendirian,jadi pasti kau lelah kan?"pria bernama jimin itu menatap pria min yang berbicara di hadapannya itu dengan tatapan bingung.

Apa yang ia maksud dengan mengambil air sendirian?lelah?kenaap dengan orang ini?

Pria min itu berjalan ke arah jimin dan memberinya isyarat untuk membenarkan perkataannya dan jimin sudah mengerti dengan ini,saudara tertuanya itu ternyata berusaha menyelamatkannya.

"Oh jadi kau pergi mengambil air juga, ahh aku tak tahu itu,maaf karena merepotkan mu,apa kau lelah?duduk lah di sana,aku akan membuatkan mu kopi atau teh!!"gadis itu berbicara dengan nada masih tak percaya namun ia berusaha tak menonjolkan nya.

Apa yang akan pria itu katakan sekarang?apa ia harus mengatakan jika ia tak minum minuman seperti itu namun ia hanya minum darah?tentu itu tak mungkin kan?

"Aku tak haus,aku hanya ingin istirahat saja!!"timbalnya yang membuat gadis di hadapannya itu bertambah curiga.

"Baiklah!"jawabnya cepat kemudian meninggalkan dua pria aneh itu di sana.

Gadis itu meninggalkan kedua makhluk aneh itu di sana,ia masih curiga dengan kejadian tadi,apa ia berkata benar?tapi mustahil jika seseorang dengan cepatnya dapat membersihkan noda darah seperti itu.

Gadis itu memilih tak memikirkannya, memikirkan tugas saja ia sudah sangat pusing jika di tambah dengan hal ini mungkin saja otak gadis ini akan pecah nantinya.

-----
Sorry TBC.
Yang udah baca jangan lupa voment ya.
Oke ya guys.

The blood  [blacpink X bts]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang