Dua

4.6K 403 26
                                    

         Seokjin, pria berumur dua puluh delapan tahun itu menyantap secangkir kopi hangat yang tersedia di meja kerjanya, sembari mengetikkan sesuatu di komputer yang ada di hadapannya. Ia menghela napas keras, ada saja yang salah dengan hasil pekerjaan pegawai kantor tempat ia bekerja.

        Ia mengambil setumpuk kertas yang ada di bawah meja kerjanya, berjongkok. Tiba-tiba saja, ponsel miliknya berdering keras membuat seisi ruangan kerja miliknya bergema.

Kring Kring Kring

DUK!

        "Aduh!" Ia terkejut.

        "Akh sakitnya." Cicit Seokjin, ketika kepalanya membentur meja yang ada di atas kepalanya. Ia kesal. Siapa sih yang menelponnya?

        Ia kembali berdiri, mengambil ponselnya yang terasingkan di sudut meja kerjanya. Meraih kembali kursi putarnya. Seokjin kemudian melihat nomor penelpon itu, tidak ada namanya. Ia cuek, langsung menjawab panggilan seseorang di sana.

        "Halo,"

        Seokjin diam, tak bersuara. Ini suara siapa Seokjin pun tidak tahu.

        "Apakah anda adalah Kim Seokjin?" Kata seseorang di balik ponselnya.

        "Ya, saya Kim Seokjin. Kalau boleh tahu, ini siapa, ya?"

        Akhirnya, Seokjin mengeluarkan suaranya karena ia penasaran akan Si Penelpon ini.

       
       "Saya Min Yoongi, kakak dari Min Jimin."

        Dahi Seokjin berkerut. Jimin? Siapa dia?

       "Jimin? Jimin siapa, ya?" Seokjin tidak kenal dengan Si Jimin itu. Apa hubungannya dengan Seokjin?

   

        "Teman Kim Taehyung, adik anda." Ah, Taehyung. Mengapa kakak dari temannya menelpon Seokjin? Apa Taehyung membuat masalah?

         "Taehyung? Eum maaf, apa yang terjadi pada adik saya, tuan?"

       
        "Bisakah anda datang ke sini? Dermaga Yeonan ." Hei, apa lagi ini? Seokjin semakin tidak mengerti. Kenapa orang ini tiba-tiba saja menyuruhnya datang ke Dermaga Seoul? Mengapa?

    "Untuk apa ya, tuan?"

        "Taehyung ada di sini bersama saya. Ia tidak terlihat baik-baik saja, Kim Seokjin-ssi."

        "Permisi, Manager Kim."

        Tiba-tiba saja, seseorang masuk ke ruang kerja Seokjin tanpa mengetuk pintu ruangannya terlebih dahulu.

        Seokjin melihat orang itu, --Park Minhwa, sekretaris Seokjin. Ia melambaikan tangannya ke arah di mana Minhwa sedang berdiri di depan pintu ruangannya sambil memegang beberapa berkas --bermaksud mengisyaratkan padanya untuk menunggu sebentar di sana. Seokjin sudah hapal betul, kalau Minhwa datang ke mari untuk meminta tanda tangan miliknya.

        Ia kembali bercakap di telepon, "Ah begitu, saya minta maaf. Saya tidak bisa ke sana. Apakah anda bisa mengatakan pada Taehyung agar pulang sendiri saja? Saya ada keperluan sekarang. Jadi, tidak bisa menjemputnya."

        "Ah ... baik. Akan saya katakan padanya."

        "Kalau begitu, saya tutup ya teleponnya. Terima kasih." Seokjin mengakhiri percakapannya dengan Yoongi, --Kakak dari teman adiknya.

       Park Minhwa melesat ke depan meja kerja Kim Seokjin, setelah melihat Seokjin mengakhiri acara berteleponnya. Ia langsung menyuguhi Seokjin dengan banyak kertas, entah kertas apa saja.

Awake ( V  & Jin FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang