Taehyung sedang berjalan-jalan di taman, menikmati keindahan musim semi. Saat ini, Bunga Pink Blossoms atau sering disebut pula sebagai Bunga Sakura sedang mekar-mekarnya. Lihat, bahkan bunganya berjatuhan menimpa tubuh Taehyung, mengguyur kepalanya.Tetapi, ia kecewa sekali. Tadinya berniat jalan-jalan untuk sekedar melepas penat karena seminggu penuh berada di rumah sakit untuk pengobatan kankernya lalu setelah itu kembali ke rumah, ia malah kembali kambuh!
Ia menopang kedua tangannya ke atas lutut, meraup oksigen yang menjauh seakan menghianati dirinya. "Aduh, sakit sekali." Ia menepuk-tepuk dadanya, sesak.
"Dimana obatku?" Ia meraba saku celana, tidak ada.
Kemudian, ia berpindah meraba saku kemejanya. "Tidak ada."
Ia mendesah, "Aku tidak membawanya."
"Lalu bagaimana ini?" Ia pasrah. Tetap melanjutkan acara jalan-jalannya. Tetapi, kali ini tujuannya berbeda. Ia harus kembali ke rumah sakit.
Ia kembali mengingat sesuatu. Sudah hampir seminggu ini Taehyung menonaktifkan ponselnya. Ia tak ingin di telpon orang-orang di sekitarnya. Ia pun mengaktifkan kembali ponselnya itu.
Ia berjalan dengan sisa tenaga yang ia miliki, berusaha menyemangati dirinya sendiri agar tidak pingsan di tempat umum seperti ini. Tidak lucu, katanya. Bagaimana jika tidak ada yang mau menolongnya? Walaupun disini ramai, sih. Begitulah kira-kira isi hatinya.
"Ayolah... kau kuat!"
"Jangan lemah, Kim Taehyung!"
"Hanya tinggal berjalan sedikit lagi, lalu cari taksi!"
Diantara semua ocehan batinnya, Taehyung tidak merasa ia bisa melakukan satupun apalagi semua hal itu. Tubuhnya akan ambruk sebentar lagi!
"Huh ...." Hela napasnya memberat.
Tiba-tiba,
"Kim Taehyung!"
Deg!"Itu ... suara appa?"
"Tidak, aku hanya berhalusinasi. Mana mungkin appa mencariku."
Ia tetap berjalan, walaupun agak sempoyongan.
"KIM TAEHYUNG!" Tidak, tidak. Ini bukan halusinasi.
Ia berbalik,
Plak!
Ayahnya menampar pipinya yang mulai menirus itu.
Taehyung mengusap pipinya. Ia kaget, sangat. Tetapi, ia mencoba menenangkan dirinya dihadapan ayahnya kali ini. Ia harus kuat, tidak bisa terlihat menyedihkan dan cengeng kali ini.
Ia memengang pipinya yang mulai memerah barang sebentar, membungkuk hormat setelahnya. "Appa, sedang apa di sini?"
"Anak sialan!"
Ia tidak peduli. Sumpah serapah ayahnya tak lagi mau ia pedulikan.
Rasanya-rasanya, kepalanya akan pecah sebentar lagi. Sungguh, sakit sekali. Ingin sekali Taehyung meneriaki ayahnya, berkata kalau kepalanya sangat teramat begitu kesakitan saat ini.Ia kembali berjalan, sempoyongan tak berbentuk. Seperti orang mabuk. Bahkan, ia menabrak beberapa orang yang juga turut berjalan di sana.
Tiba-tiba ia terhuyung, ayahnya menyeretnya. "Appa!"
Ayahnya menyeretnya ke mobil, menghempaskan tubuh ringkihnya ke kursi jok belakang.
"Akh!" Ia terpekik ketika lengannya terbentur pintu mobil karena tindakan kasar ayahnya. Di penglihatan Taehyung, semuanya tampak berbayang. Ia semakin tak kuat. Ia sengaja terbatuk, berharap semua kembali ke sedia kala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Awake ( V & Jin FF)
FanfictionAku merana. Sebenarnya, aku ingin bermimpi lebih. Namun demikian, tampaknya waktu datang untuk meninggalkanku. ©dyowaseul, 2018.