Bunga

268 4 0
                                    


Pagi itu kau tumbuh,

Dengan senang, dan malu - malu.

Menerpa setiap degup nadiku

Yang seolah berkata:

Aku ini sedang mau kamu.


Pagi itu kau mekar,

Menjadi bunga yang banyak dicintai.

Semua orang menginginkanmu,

Namun, mereka bisa pergi ketika kau telah layu.


Pada saat itu, lihatlah,

Akan ada seseorang yang benar - benar ingin kamu,

Meski kau telah layu.

Karena seseorang yang tahu,

Bukan melihat dari mekarnya bunga,

Karena setiap bunga punya masanya masing - masing untuk mekar.


Ia yang benar - benar mencitaimu kamu,

Akan dengan sabar menunggumu hingga mekar,

Lalu memungutmu meski telah layu.


Bunga,

Aul, 6 Desember '17.

Bandung.

Puisi - Sekedar Rangkaian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang