Begitu menenangkan bahwa aku pernah mengenal kamu.
Begitu menyenangkan bahwa aku pernah menjadi bagian dari kisahmu.
Begitu menyedihkan bahwa aku dan kamu hanya sebatas itu saja.
Berkenalan, berjalan bersama, lalu berpisah.
Aku kira semesta telah merestui,
Ternyata sebaliknya, kamu dan aku hanya pelajaran saja,
Tak ada alasan yang rumit untuk sebuah perpisahan, bukan?
Hanya saja, jika sudah terlanjur berbeda mau bagaimana?
Itu katamu,
Sedang aku hanya berharap, jika berbeda seharusnya bisa sejajar.
Jika berbeda seharusnya bisa belajar.
Jika terlalu banyak seharusnya bisa saling memahami,
namun, semua orang begitu nyaman dengan persamaan, seperti kamu.
Terima kasih puan,
Aku di balik senja ini, masih sengaja menanti gelap,
Sebentar saja, agar tersirat senyummu diantaranya.
Aul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi - Sekedar Rangkaian Kata
PoesiaDi waktu - waktu tertentu sering aku memikirkan hal, entah itu berhubungan dengan cinta atau perihal semesta, semuanya entah sengaja ada atau tidak, tiba - tiba saja pikiranku ini ingin menuliskannya. Rangkaian kata ini hanyalah kumpulan kata yang k...