Baekhyun menatap gemas pada ku, ia sesekali berdecak kesal melihat ku kembali melewati rak yang memajang deretan bahan makanan. Ayo lah, untuk apa ada delivery service jika pada akhir nya aku harus kembali memasak?
Aku memang tak terlalu pintar memasak, tapi bukan berarti aku juga tak bisa memasak. Hanya saja, waktu dan tenaga ku tersita habis untuk urusan pekerjaan sehingga setibanya di rumah aku tak dapat memasak. Sesederhana itu, lagi pula Sehun tak pernah protes jika setiap hari aku selalu menjejali perut nya dengan masakan restoran, mungkin ia bersyukur karena terhindar dari ancaman keracunan masakan ku. Abaikan ini berlebihan, aku bisa memasak –walau sedikit.
Siapa Sehun? Aku akan menjelaskan nya, aku adalah perempuan yang sudah menikah tapi juga tetap berkarir. Ini salah satu syarat ku untuk menerima lamaran dari Sehun enam bulan yang lalu, mengingat aku bertemu dengan nya juga karena urusan pekerjaan maka aku tak akan melepaskan karir yang telah menjadi cita-cita ku sejak berusia sepuluh tahun, menjadi seorang pengacara.
Kami bertemu saat sama-sama menjadi peserta seminar internasional tahun lalu. Aku menjadi salah satu utusan firma tempat ku bekerja sementara Sehun sebagai peserta kehormatan karena karya tulis nya yang terbaru. Satu tahun itu menurut pemaparan Sehun, ia terus mengingat ku tapi aku tak begitu percaya, kalau ia terus mengingatku bagaimana dengan kasus-kasus dan tulisan yang tengah di garap nya? Maka dari itu ia mencari informasi tentang ku, hingga akhir nya enam bulan lalu kami menikah.
Terkejut, itu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan ku. Sehun dan keluarga nya datang ke rumah ku, mereka tanpa basa-basi segera menyampaikan niat untuk menjadikan ku menantu di keluarga Oh. Ayah dan ibu tentu tak segera menerima lamaran mereka, tapi meminta waktu satu bulan agar kedua keluarga saling mengenal.
Satu bulan berlalu, dan tanpa sepengetahuan ku, persiapan pernikahan mulai dilaksanakan. Apakah pernikahan kami dilandasi oleh cinta? Sejak kecil aku hanya mengenal kata cinta untuk ayah dan ibu. Saat sekolah menengah, aku memang pernah menyukai teman sekelas ku, sang juara umum. Tapi mungkin itu hanya rasa kagum pada kepintaran nya, karena ketika ia bersama perempuan lain aku tak merasakan apapun. Entah lah, aku tak pernah tahu bagaimana itu cinta. Bahkan aku juga tak dapat memastikan, apakah Sehun menikahi ku karena ia mencintai ku?
Yang dapat aku pastikan saat ini, Sehun membutuhkan ku. Setidak nya karena dunia kami sama, ia memiliki teman berbagi untuk berkeluh kesah. Ketika Sehun lelah dengan rutinitas nya, satu atau dua kali aku dapat berubah menjadi badut lelucon untuk menghilangkan penat nya. Dan salah satu keahlian ku adalah menjadi seorang pendengar yang baik, tak semua orang memiliki keahlian menjadi pendengar karena hampir setiap orang hanya ingin di dengar.
Aku yakin, ini merupakan alasan kuat kenapa Sehun membutuhkan ku, ia pria yang sangat-sangat cerewet. Dan terakhir, Sehun membutuhkan ku sebagai pasangan tetap nya untuk menghadiri acara formal rekan nya.
"Kyungie, apa kau tidak tertarik untuk-" aku segera memutar tubuh ku menggunakan ujung kaki ku, memberikan efek dramatis dalam gerakan ku, lalu tersenyum manis pada Baekhyun.
"Tidak, Baekkie. Aku sama sekali tak ingin menghabiskan waktu ku di dapur dengan masakan yang belum tentu akan di makan oleh Sehun" Baekhyun mendecak. Ya Tuhan, lihat tingkah nya yang melebihi ibu ku.
"Baiklah, aku tak akan memaksa lagi. Setidak nya aku sudah mengingatkan mu" aku mendekati rak minuman kaleng dan mengambil soda kesukaan Sehun, lihat aku istri yang perhatian kan?
“Mengingatkan melalui drama seri, Baekkie kurangi sedikit intensitas menonton mu, lihat kau jadi ketakutan berlebihan. Mana mungkin ada suami yang berselingkuh karena istri nya tidak bisa memasak? Drama itu terkadang melebih-lebih kan" aku terdiam sesaat, lalu menambahkan dengan suara yang lebih pelan,
"Lagi pula aku bisa memasak, hanya tidak sempat"
"Baiklah-baiklah" ucap Baekhyun dengan kesal, aku tahu sebenar nya Baekhyun masih ingin mengatakan banyak hal pada ku, tapi saat ini ia sedang malas mendebatku.
Baekhyun selalu seperti itu, sahabat ku sejak sekolah dasar ini selalu mengalah dalam setiap hal, ia memegang prinsip mengalah untuk menang. Dan keputusan nya menjadi ibu rumah tangga seutuh nya aku yakin juga karena Baekhyun tak ingin mendebat kemauan Park Chanyeol, suami nya.
Setelah membayar belanjaan di kasir, kami berjalan menuju tempat parkir. Hari ini Baekhyun yang akan menyetir, itu perjanjian nya karena Baekhyun yang mengajak ku untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di hari minggu, hari libur yang sangat berharga bagi ku. Tak kusangka ternyata itu hanya lah modus Baekhyun untuk merecokiku dengan ketakutan nya itu.
Tepat setelah aku menutup pintu penumpang, aku melihat Sehun sedang berlari keluar dari supermarket sambil menenteng kantung belanjaan kecil. Ah, ternyata ia sudah pulang dari China, tiga hari ini Sehun sedang mengadakan penelitian khusus bersama dengan rekan-rekan nya di Beijing. Aku hampir saja berniat turun dan memanggil Sehun agar bergabung dengan kami, ketika aku melihat Sehun berjalan masuk ke dalam mobil berwarna merah yang tengah parkir beberapa mobil dari mobil Baekhyun.
Aku mendengus, tentu saja. Mana mungkin Oh Sehun yang terhormat itu mau naik kendaraan umum, itu pasti salah satu teman nya yang sedang mengantar Sehun. Baiklah, aku akan menunggu dengan tenang di rumah saja. Dengan ragu aku melirik Baekhyun di samping ku, bagus lah seperti nya Baekhyun tak melihat penampakan Sehun tadi. Aku hanya takut Baekhyun menjadi histeris dan berteriak mungkin Sehun saat ini sedang berselingkuh, karena Sehun sudah pulang tanpa memberitahu ku.
To Be Continue
Ini dia Hunsoo nya, lagi ngefeel yang ini jadi ku update deh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Blinded [✔]
Fanfiction❤[Kyungsoo's Point Of View]❤ Karena aku tak pernah tahu jika mencintaimu harus sesakit ini. -Kyungsoo- Highest rank #8 in Crackpair #23 in Hunsoo