Dengan langkah kecil dan ribut, Ayla berlarian menuju kelas. Sesampainya dikelas, ia melihat bu Santi sedang mengumpulkan tugas yang disuruhnya kemarin. Ayla menggigit jarinya, karena ia belum membuat gambar yang disuruh bu Santi untuk mewakili sosok ibunya. Dalam beberapa detik, ia tetap berdiri mematung didepan pintu kelas. Ia tak tahu Apa yang harus diperbuatnya, ia benar-benar lupa untuk mengerjakan tugas setelah ia mengetahui rahasia besar tentang dirinya.
Namun, bukan Ayla namanya kalau ia tak menemukan cara untuk menyelesaikan suatu persoalan. Tiba-tiba akalnya yang hampir beku karena takut mulai mencair dan menemukan cara untuk keluar dari situasi yang runyam ini. Ia mundur tiga langkah, dan melangkah kesamping dari depan pintu kelas, bersandar di dinding bagian luar kelas. Dikeluarkannya buku gambar yang sudah usang itu. Ia mulai menggambar sebuah persegi panjang secara horizontal, kemudian dibagian atas ia tambahkan dengan bentuk yang menyerupai kepala palu punya ayah yang ia lihat tadi. Tak sampai lima menit, gambar palu itupun selesai. Dibagian pojok kertas itu terdapat tulisan PALU PILU IBUKU, ditambah nama AYLA AZ-ZAHRA.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY OF AYLA"Palu Pilu Ibuku"
Short StorySatu-satunya cinta yang sungguh aku percaya adalah cinta seorang ibu kepada anak-anaknya. The only love that I really believe in is a mother's love for her children. -Ayla Azzahra