Siapa dia?

49 4 0
                                    

Setelah mendengar hal tadi Vani pun segera menyuruh kakaknya untuk tidak usah ke rumah ataupun bermain ke rumahnya Dito saat itu juga.
"Memangnya ada apa sih dek kamu tiba-tiba lari gak jelas kayak tadi? Tanya Venessa
"Gak papa kak"jawab Vani
"Hmm yaudah kalau ada apa-apa cerita dong sama kakak. Siapa tahu kakak bisa bantu" ucap Venessa lalu berjalan meninggalkan Vani sendirian.

Siapa yang di maksud Laura tadi? Naura Kangen sama Dito? Ah siapa lagi dia coba? Tanya Vani dalam hati.

~ting tong

~ting tong

"Vani tolong kamu bukakan pintu dulu"teriak mamanya
"Aishh gak tahu apa orang lagi galau juga"ucap Vani sebal

~ting tong
"Iya sabar"ucap Vani
"Vani,kamu kenapa tad-"belum sempat Dito melanjutkan kalimatnya tersebut Vani pun segera menutup pintu.

"Vani!"
"Vani!"
"Vani!"teriak Dito sampai 3 kali namun tak ada sahutan dari Vani.

Vani pun gak peduli kehandirannya Dito maupun teriakannya karena dia masih bingung yang di ucapkan Laura tadi.
"Oh Dito,kenapa teriak-teriak?"ucap Venessa setelah membukakan pintu
"Hmm maaf kak kalau telah menganggu. Vaninya ada dimana kak?"tanya Dito
"Ada di kamar tuh. Tapi sebelumnya gue mau tanya dulu deh. Kenapa Vani tiba-tiba habis keluar dari rumah lo tiba-tiba lari sambil nangis?"tanya Venessa kepada Dito karena bingung dengan sikap adiknya itu.
"Jadi gini kak-"
"Oh ya,duduk dulu deh baru cerita"ucap Venessa karena lupa mempersilahkan Dito untuk duduk.
"Iya kak makasih. aku juga tidak tahu apa permasalahannya dan oh tidak,kakak bilang dia nangis?"tanya Dito yang hanya di balas anggukan dari Venessa.
"Mending kamu temuin dia deh,dia pasti ada di kamarnya"ucap Venessa dan langsung saja Dito pun menuju ke kamarnya Vani.

"Aku gak mau buat kamu menangis gara-gara aku dan aku juga gak mau lihat orang yang aku sayangi mengeluarkan air matanya sia-sia"ucap Dito tiba-tiba dan berhasil membuat Vani terkejut akan kata-katanya barusan.
"Ngapain kamu ke sini. Pergi sana jauh-jauh!keluar dari kamar aku sekarang juga!"perintah Vani mengusir Dito. Namun,bukannya pergi Dito malah mendekatinya
"Hey,kamu kenapa seperti ini?"tanya Dito
"Siapa Naura itu?"tanya Vani dengan cepat,tetapi untungnya Dito bisa mencerna kalimatnya barusan dengan baik.
"Dia itu teman kecil aku,apakah kamu nangis gara-gara itu?"
"Alasan"ucap Vani singkat
"Maksudnya?"tanya Dito gak mengerti
"Udah kamu pergi sekarang! Aku gak mau lihat kamu disini lama-lama"ucap Vani marah.
Dito pun bagai tertusuk panah atas perkataannya Vani barusan.
"Yaudah aku pergi. Tapi,kamu jangan lama-lama nangisnya nanti mata kamu bengkak dan jangan lupa makan"ucap Dito sebelum keluar dari kamar Vani.

"Tante,kak saya pamit dulu. Assalamualaikum"pamit Dito
"Walaikum salam,ada apa dengan Dito Ven?"tanya Elvara
"Gak tau deh,permasalahan anak zaman now"ucap Venessa kepada mamanya.
"Yayaya,mama juga gak mau ikut campur"ucap Elvara lalu berjalan menuju dapur untuk melanjutkan aktivitas memasaknya.

**********
-Dito Pov

"Kamu kenapa jadi seperti itu Van?"tanya Dito dalam hati dan dia tak sadar bahwa air matanya pun menetes.

Sesampainya di rumah...

"Assalamualaikum"ucap Dito sambil masuk ke rumahnya dengan lesuh.
"Walaikum salam,kakak kenapa?kakak habis nangis? Kok matanya merah?"tanya Laura tanpa jeda yang hanya di balas senyuman dari Dito(senyum paksa).
"Kakak kasih tau aku dong kakak itu kenapa dan darimana?"tanya Laura lagi
"Udah mendingan Laura makan dulu yah. Maaf kakak gak bisa nemenin kamu makan,jadi kamu makan dengan bibi ya. Kakak mau ke kamar kakak capek"ucap Dito. Tak lupa,ia mencium pipi adiknya dahulu sebelum pergi ke kamarya.

Setelah kejadian tadi Dito pun gak bisa tenang dan tetap berusaha menelpon Vani sampai berpuluh-puluh kali mungkin tapi tetap tidak ada satupun panggilan yang di jawab oleh Vani yang ada hanya suara operator wanita yang menjawab.

Tok tok tok
"Masuk aja"teriak Dito
"Kak,makan yuk. Katanya bibi kakak belum makan dari tadi pagi. Nanti kakak sakit loh"ucap Laura perhatian
"Kakak tadi udah makan di luar kok"jawab Dito bohong
"Yaudah kalau gitu. Kakak kenapa kak Vani tidak datang katanya dia mau nemenin aku main boneka?"tanya Laura
Seketika handphone yang di pegang Dito pun jatuh.
"Kak?handphone kakak jatuh tau"ucap Laura bingung karena pertanyaannya tadi tidak di jawab dan Dito pun tidak menyadari hpnya tersebut telah jatuh.
"Hah? Kenapa dek?"
"Itu hp kakak jatuh"langsung saja Dito pun langsung mengambil hpnya.
"Kak jawab dong kenapa kak Vani gak datang?"
"Kak Vani itu mungkin lagi sibuk atau tidak dia sedang kerja tugas,karena setahu kakak tugasnya kak Vani itu banyak. Jadi dia gak bisa datang deh"ucap Dito menjawab pertanyaan Laura dengan penuh kebohongan lagi.
"Oh begitu yah kak,kalau gitu aku tidur duluan yah kak aku sudah ngantuk. Good night kak"ucap Laura lalu beranjak pergi dari kamar Dito.

Sesaat sesudah kepergiannya Laura dari kamarnya. Dito pun masih terbayang-bayang dengan perlakuan Vani yang merasa ucapannya tadi membuatnya sedikit tertekan. "Aku gak mau lihat kamu lama-lama disini"Dito pun masih mengingat ucapannya tadi. Walaupun sebenarnya perkataan itu tidak begitu menyakitkan untuk di dengar,tetapi menurut Dito kata-kata itu pasti memiliki makna tersendiri.
"Apa gue seburuk itu. Sampai-sampai dia bilang gak mau lihat gue lama-lama?. Apa gue salah dengan omongan gue tentang Naura bersama Laura tadi?ataukah Vani hanya salah paham lagi dan menyimpulkan pendapatnya sendiri lewat apa yang dia dengarkan tadi,tanpa mendengar penjelasan gue dulu?aaaaaakkhhh kenapa Tuhan?"teriak Dito di dalam kamarnya,tetapi untungnya tidak terdengar oleh adiknya maupun pembantunya.

******
-Vani Pov

"Maaf akan perlakuan aku ke kamu tadi,aku yakin kamu pasti sedih tapi mau bagaimana lagi semuanya telah terjadi"ucap Vani dalam hati

Entah kenapa malam ini Vani pun tidak bisa lupa tentang kejadian barusan,tetapi lebih anehnya lagi kenapa Vani masih terus mengingat ucapan Dito tadi sebelum ia keluar dari kamarnya,biasanya saat mereka bertengkar Dito pun bisa membujuk Vani,tetapi kali ini Dito pun hanya diam seolah-olah mengabaikan kejadian tadi.

"Dek,karaoke-an bareng yuk,sekalian ikut merayakan ultahnya sahabat kakak"ucap Venessa tiba-tiba yang membuat lamunan Vani pun hilang seketika.
"Hmm gak usah deh kak,aku lagi ingin sendiri aja kak"ucap Vani yang hanya di balas anggukan mengerti dari Venessa. Vani pun segera mengambil earphonnya dan segera memutar lagu milik Dua Lipa-New Rules untuk menghilangkan segala pikirannya tadi,tiba-tiba ada notifikasi pesan suara dari Dito melalui WhatsApp. Vani pun segera mendengarnya tanpa sadar dia pun menangis karena Dito menyanyikan lagu Bukti milik Virgoun.
"Tolong kamu jangan terus membuatku menangis karena perlakuanmu kepadaku lagi"gumam Vani. Tanpa sadar Vani pun memutar berulang-ulang pesan suara Dito tadi sampai ia tertidur.

Apa Kau Cinta Sejatiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang