Love For You

Chapter 6

By renakyu0209

.
.
.
.
.

Previous~

"Ah, matta! Aku ke sini karena eomma menyuruhku menjemput kalian. Appa baru saja sampai semalam," ujar Jongjin dan sukses menghentikan langkah Yesung.

Jongjin melirik Yesung sekilas. "Mungkin aku akan memintamu, noona," ucap Jongjin lagi.

"Nde? Musun..suriya?" tanya Ryeowook tidak mengerti.

"Aku..akan meminta ijin untuk menikahimu, noona," jawab Jongjin pelan namun membuat Yesung dan Ryeowook terbelalak.

.

.

.

.

.

Chapter 6

.

.

.

.

.

Author PoV

"Haha! Aku bercanda. Kenapa kau begitu serius, noona?" tawa Jongjin lepas saat itu juga melihat ekspresi Ryeowook dan Yesung.

Yesung terlihat semakin kesal.

"Jongjin-ah~ Bercandamu tidak lucu!" gerutu Ryeowook sambil mempoutkan bibirnya lucu.

"Mianhae. Cepat habiskan makananmu, noona! Setelah makan, kita pergi bersama. Aku tidak bercanda soal eomma menyuruhku menjemput kalian," Jongjin menatap Yesung. "Kau juga! Bersihkan dirimu!" titahnya lalu berjalan menghampiri Yesung dan berdiri tepat di hadapannya, "Jangan sampai candaanku tadi menjadi sebuah kenyataan," bisiknya.

Rahang Yesung mengeras. Matanya menatap Jongjin tajam, seakan berkata 'kau-mau-mati?'.

Jongjin hanya mengeluarkan smirknya melihat tatapan itu dan berlalu menuju ruang tengah.

.

.

Ooo

.

.

Yesung PoV

BLAM!

Kututup pintu kamarku dengan keras.

Apa-apaan kau Kim Jongjin?! Kau ingin bermain-main denganku, huh?!

Demi Tuhan, aku betul-betul tidak suka dengan kata-katanya barusan!

"Meminta ijin untuk menikahi istriku?! Apa dia sudah gila?!"

Ani! Itu tidak boleh terjadi!

Ryeowook adalah istriku! Bagaimana bisa Jongjin mengambilnya dariku?!

DEG!

Tunggu dulu!

Apa yang terjadi padaku?! Mengapa aku menjadi seperti orang bodoh begini?

"Ani! Ini pasti karena Jongjin adalah adikku. Geurae! Ryeowook tidak boleh menyusahkan keluargaku lagi! Kalau ingin menikah lagi, lebih baik dia menikah dengan Donghae dari pada dengan Jongjin!"

Benar!

"Ah, ani~ Donghae? Apa hebatnya namja itu? Dengan mendengar suaranya pun aku tahu dia orang yang aneh!"

Aku beranjak menuju cermin besar yang terletak di dekat lemari pakaianku.

Lihat? Aku lebih tampan darinya! Wajahku tidak bosan untuk dilihat.