Prolog

220 20 1
                                    

Senja juga mengajarkan, yang indah sekalipun pasti akan tenggelam.

***

Cuaca malam ini sangat mendukung dengan suasana hati seorang gadis yang sedang kelabu. Gadis itu masih terus memutar lagu-lagu galau dari satu jam yang lalu. Hujan tak kunjung berhenti, membuat gadis yang bernama Caitlin Neverlina P. itu semakin menikmati malam sendunya.

Dia mengambil ponselnya yang masih menyala di sebelahnya, di bukanya chatroom dengan seseorang yang hanya bertuliskan nama 'dev' itu. Lalu mata gadis itu melirik ke lastseen terakhir dia online.

"17 maret" lirihnya perlahan. "Ini saja sudah tanggal 10 april, mau sampai kapan dia bersikap bodoh seperti ini" ucapnya kesal lalu melempar ponsel itu tak tentu arah.

Sebenarnya dia sudah ingin sekali melupakan, namun ia takut jika lelaki itu datang kembali. Mengubah seluruh hidupnya dan memberi harapan yang sama untuk entah keberapa kalinya. Namun, harapan itu sama saja, hanya akan berujung ketidakpastian. Ibaratnya kau sudah nyaman dan masuk ke dunianya tanpa sadar, lalu perlahan tanpa kau sadar itu adalah akal liciknya untuk mematahkan harapanmu dan datang kembali sesuka hatinya.

Perih bukan?

Terkadang juga, gadis itu lebih sering mengelabu kepada senja. Seolah olah senja akan mendengarkan ocehannya bahkan keluh kesahnya.

Tapi, ketika harapan itu pupus di pertengahan senja apa yang akan kau lakukan?

Membenci dia?

Atau

Membenci senja?

Padahal, nyatanya hanya senja yang dapat di percayai gadis ini, hanya senja yang dapat mengerti perasaan seorang caitlin.

Hanya senja.

••••

Gimana partnya? Hehe jangan lupa vote+koment yaa don't be a silent readers guys:)

Sekian,
@Wilyahalfanisa

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang