Bagian 12

3.8K 575 60
                                    

Votement guys~

_____________________________________

Hari ini sangat istimewa bagi Jaejoong. Namja cantik itu sama sekali tidak lelah memandang pantulan dirinya di cermin besar seukuran tubuhnya.

“Apa aku sudah terlihat cantik? Apa aku terlihat seperti namja terpelajar? Aku tidak terlihat aneh kan?”

Bibir mungil itu tidak berhenti mengoceh sejak ia bangun tidur. Terus bertanya dan meminta pendapat mengenai penampilannya hari ini. Membuat Changmin, Junsu dan Yoochun nyaris mati bosan dengan segala pertanyaannya.

“Kau jelek. Gendut, dan terlihat bodoh!” Ujar Changmin.

Terlalu lelah dengan sikap Jaejoong yang berlebihan sejak tadi. Jaejoong bahkan menyiramnya dengan air dingin, memaksanya segera bangun sekedar untuk memberi komentar pakaian warna apa yang harus namja cantik itu kenakan kali ini.

“Benarkah?” Doe eyes itu berkaca-kaca. Tangannya memilin pita besar yang melingkar di pinggang rampingnya, melihat sekali lagi pada kaca di sana.

“Dayang Shin, apa benar aku terlihat seperti itu?”

Oh, lihat air mata yang nyaris tumpah itu. Membuatnya terlihat seperti bayi rubah yang memelas untuk di pungut dari hutan sana.

Dayang muda bermarga Shin itu menggeleng sembari tersenyum lembut, “Tidak, Pangeran. Pangeran Kim terlihat sangat cantik dan menawan. Selalu seperti itu.”

“Tapi Minnie bilang ak-“

“Minnie bilang apa, hm?” Kalimat Jaejoong terpotong saat suara seseorang menyelanya.

“Appa!”

Jaejoong berlari menuju pria tua yang akhir-akhir ini jarang menemuinya itu. Memeluknya erat seakan sudah tidak bertemu dalam waktu lama.

“Kenapa anak appa terlihat sedih?” Yang Mulia Kim hendak mengusap pipi gembul anaknya. Sayangnya, Jaejoong lebih dulu menahan pergerakan tangan appanya.

“Nanti riasan Joongie rusak, appa~”

Yang paling tua pura-pura terkejut, “Putra appa sudah pandai berias?”

Jaejoong mengangguk lucu, tersenyum sampai giginya yang kecil terlihat semua.

“Appa~ Minnie terus mengganggu Joongie. Dia bilang Joongie gendut, jelek dan terlihat bodoh,” Jaejoong mengadu. Bibirnya mencebil keluar sambil menatap tajam pada Changmin.

“Benarkah?”

“Eung!”

Yang Mulia Kim ganti menatap pada Changmin. Mendesis berbahaya dengan gaya yang dibuat-buat. sementara yang menjadi target justru membuang wajahnya. Hari ini Changmin tidak seperti biasanya. Semua orang menyadari itu. Ia bahkan tidak menggoda Kyuhyun hari ini.

“Kalau begitu biar appa yang memukul bokong Changmin nanti. Kau segeralah keluar. Jendral Jung sudah menunggu di halaman istana sejak tadi.”

“Arraseo, appa!”

Jaejoong berbalik, menjulurkan lidahnya ke arah Changmin sambil memasang wajah jelek.

“Rasakan itu, bodoh. Bokong mu akan dipukul sampai mati!”

Ya ampun, sejak kapan manusia bisa mati hanya dengan dipukul bokongnya, huh?

“Terserahmu sajalah.”



















Rumah orang tua Yunho ternyata sangat jauh. Yunho bilang, kedua orang tuanya sengaja pindah ke pedesaan untuk menikmati masa tua yang damai di sana. Kedua orang tuanya adalah bangsawan, tapi kini mereka lebih memilih untuk merawat perkebunan pribadi saja.

THE GENERAL AND HIS CUTE PRINCE [YunJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang