Hari sakral itu akhirnya tiba. Cepat sekali seperti datang dan perginya burung-burung kecil yang biasa bertengger di pinggir jendela kamar. Jaejoong, salah satu yang merasakan kecepatan luar biasa itu.
"Minnie, kau masih marah padaku?" Jaejoong menyenggol lengan Changmin. Memberikan tatapan memelas pada sepupu tampannya tersebut.
Sementara yang diharapkan untuk tersenyum justru menghelas napas kasar. Changmin membuang muka, menolak untuk menatap balik namja mungil yang tidak berhenti merecokinya sejak tadi.
"Minnie~ Ayolah~ Kenapa kau seperti ini sih?"
Jaejoong merajuk, bibirnya mengerucut lucu. Ia kesal karena Changmin mengacuhkannya sejak ia tiba di istana. Padahal kan ia ingin bermain-main dengan Changmin, Kyuhyun dan Junsu sebelum upacara pernikahan dimulai. Tapi Changmin kini justru lebih memilih pergi. Meninggalkannya bersama Kyuhyun dan Junsu yang hanya memperhatikan mereka.
Bahu Jaejoong melemas, "Minnie menyebalkan!".
Kyuhyun tersenyum maklum, ia berjalan mendekati sang pangeran kecil yang ekspresi wajahnya berubah sendu.
"Pangeran Kim, kau tenang saja. Suasana hati Pangeran Shim memang sedang tidak baik tapi pasti tidak akan lama. Biar aku yang berbicara dengannya. Aku permisi."
Kemudian Kyuhyun menyusul pergi sebelum Jaejoong selesai mencerna perkataan bocah pucat itu.
"Suie~ bagaimana ini?" Doe eyesnya mengedip beberapa kali. Berharap sahabat barunya itu dapat memberikan saran yang membuat hatinya tenang.
Junsu ikut melakukan hal yang sama. Sepasang manik bulatnya mengdip lucu ke arah Jaejoong.
"Eung... Bagaimana ya?"
Ia justru bertanya balik.
Puk!
Lamunan Changmin pecah saat bahunya di tepuk lembut. Awalnya ia ingin mengomeli sang pelaku, namun omelannya tertelan lagi ketika mendapati wajah manis Kyuhyun berada dihadapannya sambil tersenyum.
"Kau ternyata menggemaskan sekali ya kkk~"
Kyuhyun—setelah dipaksa Changmin untuk menggunakan bahasa informal—terkikik geli melihat wajah tertekuk pangeran mudanya. Ia berdiri di samping Changmin, ikut menumpukan lengannya pada pembatas tepian kolam yang ikannya menari riang.
Changmin terkejut sebenarnya, sangat. Baru kali ini ia mendapati Kyuhyun berekspresi seriang ini. Namja imut itu bahkan tak lagi sungkan berada di dekatnya. Changmin pikir ini kemajuan yang besar.
"Apa kau... mencintai Pangeran Jaejoong?" Tanya Kyuhyun.
"Bagaimana bisa kau bicara seperti itu?" Changmin memandangnya heran.
Namja tinggi itu tak lagi tertarik untuk menikmati setiap ayunan ekor beberapa ikan di kolam. Wajah manis Kyuhyun lebih menarik baginya saat ini. Sebenarnya, selalu.
Tapi ada sendu di sana, dan Changmin tidak suka itu.
Kyuhyun membalasnya dengan gelengan ringan. Lagi-lagi ia tersenyum tenang,yang justru membuat hati Changmin menjadi tidak nyaman.
"Kau sebenarnya takut kehilangan Pangeran Jaejoong kan? Aku tahu. Tapi aku-"
Kyuhyun menggantung kalimatnya. Ragu-ragu ia menatap namja yang menjadi lawan bicaranya itu.
Ia bahkan tidak yakin apakah ini benar atau tidak. Yang ia tahu, ia akan menyesal kalau tidak mengatakannya sekarang juga.
"Aku bersedia untuk menggantikan posisinya di hidupmu," sambung Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENERAL AND HIS CUTE PRINCE [YunJae]
FanfictionA YunJae FanFiction Warn : Yaoi, boyxboy, boyslove Jung Yunho, Jenderal Perang kebanggan Joseon tidak pernah tahu kalau seorang Pangeran bisa menjadi begitu kekanakan sampai ia bertemu Kim Jaejoong. Pangeran manja, cengeng dan kelewat centil yang...