6

3.3K 136 0
                                    



---------------

Mungkin hanya ada arlan dan anesia yang tersisa disekolah ini,atau mungkin tidak karna banyak anak yang mengikuti ekstrakulikuler yang sedang latihan sore

Hal-hal yang tak penting slalu ia perdebatkan dari tadi,mulai dari kecoa yang mati terbunuh sampai lap yang sobek karna ulah arlando.

Entar tarikan dan dorongan apa yang membuat mereka sedekat ini,tapi mungkin hanya hari ini.

"arlan udah jam lima gua cape taik"rengek anesia

"bentar lagi"

"arlan please kita udah duduk ga jelas digudang ini slama 3 jam"

"itu yang gua mau"

"hah? "

"gua dari dulu pengen duduk lama berdua sama lo"

"gua ga ngerti setan"anesia mengernyitkan dahinya heran,tak mengerti perkataan arlan.sikap dan ucapan arlan barusan sangan sukar untuk masuk diotaknya.

ibarat rumus matematika,arlan susah dimengerti oleh anesia.begitu pula dengan arlan,anesia ibarat pilihan ganda soal alien, susah ditebak.

"sudahlah lupakan saja"arlando mengalihkan pembicaraan berusaha meyakinkan bahwa omongannya tadi itu bukanlah hal yang penting"ayo pulang"

"ayo cepat atau gua tinggal"arlando membalikkan badannya menatap anesia yang masih diam mematung menatap datar arlan.

Dengan cepat anesia tersadar dari lamunannya,ia segera bergegas mengejar arlando yang langkahnya semakin menjauh.

...........

"turun cepat"pinta arlando menyuruh anesia untuk segera turun dari mobilnya

"sabar atau gua tendang pala lu"

"yain rumah gua jauh"

"dasar kutil"

ketika hendak turun arlando menahan lengan anesia menatap lekat mata anesia"besok gua jemput"

anesia mengalihkan pandangannya,melepas genggaman arlando dan bergegas turun tak menggubris apa yang dikatakan arlando.

arlando hanya terkekeh pelan kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan anesia didepan rumahnya.

"TOLOL TAIK MATI AJA LU KADAL! EMOSI GUA LAMA-LAMA!BISA TIDAK LU KAGA NGEHANTUI HIDUP GUA SAMA SKALI"teriak anesia menahan kesalnya.

"WOI NAPA LU DEK"dari balkon rumah anesia nampak anton berteriak bertanya pada anesia

"LU DIAM SEMPAK LU AMAN"ancam anesia masih dengan kekesalannya.

"pms dia"bisik anton pada dirinya kemudian meninggalkan anesia yang masih dengan kekesalannya memasuki rumah.



---------

follow akun quotes kami @sajakcerita_ kak

AnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang