2

1K 40 3
                                    

"Oke, kalo lo apa Bel, Dim?
"Gue orange juice" sahut Abel dan Dimas bersamaan
Seketika yang lain terdiam sejenak, lalu Gita meledek
"Duh udah kaya sinetron aja ya hahah" Ucap Gita tertawa
"Ko bisa sama gitu ya, jangan jangann..." ucap Bayu meledek
"Keseringan nonton sinetron nih lo semua, lagian cuma kebetulan kali. Ya ga dim?" Tanya Abel
"Mungkin" jawab Dimas singkat
"Perasaan dari tadi lo irit banget ngomong deh, lo sariawan?" Tanya Abel penasaran
"Dia emang kaya gitu bel, maklumin aja" sahut Panji
Abel menganggukkan kepala

Nih orang jadi bikin gue makin penasaran, batin Abel

"Yaudah gue pesenin dulu" ucap Luna
Beberapa menit berlalu dan akhirnya pesanan mereka pun sampai. Selama istirahat mereka menghabiskan waktu dikantin untuk berbincang-bincang. Abel yang sesekali melirik Dimas dan sempat beberapa kali Dimas membalas tatapannya, Abel pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain

-oOo-

Kringggg, bel pulang sekolah berbunyi. Abel dan kedua temannya mengemas buku-bukunya ke dalam tas.
"Eh main kerumah gue yuk, sepi nih dirumah" ajak Luna
"Emang nyokap bokap lo kemana?" Tanya Abel
"Mereka lagi ke Bandung" jawab Luna
"Banyak makanan ga dirumah lo? Hahaha" Gita memang hobi ngemil tapi anehnya tidak berpengaruh apa-apa pada tubuhnya.
"Yeh lo kerumah orang cuma numpang makan doang" cibir Abel
"Hehehe" Cengir Gita

Mereka pun berjalan menyusuri koridor yang telah sepi. Sesampainya di parkiran, mereka bertemu dengan Dimas, Panji dan Bayu. Mereka langsung menghampirinya karena berniat mengajaknya untuk kerumah Luna.

"Belum pada pulang?" Tanya Abel
"Belum, niatnya sih kita mau main tapi belum tau kemana" jawab Bayu.
"Kalo gitu ikut kita aja ke rumah Luna, biar tambah rame" ajak Gita
"Yaudah boleh tuh" ucap Panji
Bayu pun ikut menganggukan kepala setuju.
"Lo gimana dim?" Tanya Panji
"Hm, ikut aja" jawab dimas singkat
"Yaudah yuk" ucap Luna sambil menaiki motor Bayu, begitu juga Gita dengan Panji. Lalu mereka pun langsung berangkat menuju rumah Luna, sehingga menyisakan Abel dan Dimas.

Abel berniat menaiki motor Dimas, namun Dimas mencegahnya
"Mau ngapain lo?" Tanya Dimas dengan tatapan dingin
"Kerumah Luna lah" jawab Abel
"Trus ngapain naik motor gue?" Tanya Dimas lagi
"Nebeng hehehe" cengir Abel
"Gaboleh" larang Dimas
"Yah masa lo tega si ninggalin gue sendirian, lagian gue kan gaada kendaraan buat kesana" ucap Abel cemberut
"Ada angkot, gausah manja!" Ucap Dimas dingin
"Kelamaan kalo naik angkot, gue nebeng sama lo aja yaa? Please" Abel memasang muka melasnya dan Dimas menjawab dengan menggelengkan kepalanya
"Dasar pelit!" Gerutu Abel yang masih terdengar oleh Dimas. Lalu Abel berjalan sambil menghentakan kakinya sebal karena Dimas tak mau memberinya tumpangan, sedangkan Dimas dari hanya menatap punggung Abel dari kejauhan. Tanpa Dimas sadari, ia sendiri membuat sedikit lengkungan di bibirnya.

Dimas menyalakan motornya, lalu menghampiri Abel yang masih berjalan tak jauh dari sekolahnya.
"Naik" perintah Dimas yang membuat Abel menoleh
"ngga, gue bisa sendiri dan gue bukan cewe manja seperti yang lo bilang" sahut Abel yang masih kesal dengan Dimas
"Gue bercanda" ucap Dimas sambil menatap Abel datar
"Bercandaan lo ga lucu" ucap Abel membuang muka
"Naik atau gue tinggal?"
"Eh jangan jangan hehe" Abel pun menaiki motor Dimas yang kemudian langsung menuju rumah Luna

Selama dirumah Luna, mereka menghabiskan banyak makanan hingga sampah berserakan dimana-mana. Abel yang mulai bosan karena teman-temannya sudah sibuk sendiri. Gita dan Luna yang sibuk menonton drama korea. Abel sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau korea. Lalu Panji dan bayu sedang asik bermain playstation 2, sedangkan Dimas yang asik dengan handphone nya sendiri. Hingga akhirnya Abel meminjam gitar Luna, lalu berjalan menuju halaman dekat kolam renang.

I know I can't take one more step towards you
'Cause all that's waiting is regret Don't you know I'm not your ghost anymore
You lost the love I loved the most
I learned to live, half alive
And now you want me one more time
Who do you think you are? Runnin' 'round leaving scars Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Who do you think you are?

Jar of heart, lagu kesukaan Abel. Suara merdu diiringi petikan gitar disertai perasaan yang mendalam membuat makna lagu tersebut tersampaikan.

Abel memang pandai bernyanyi. Bahkan saat berumur 10 tahun ia pernah mengikuti lomba nyanyi dan mendapatkan juara 2.

"Bagus" komentar Dimas mengagetkan Abel
"Eh, hehe makasih" ucap Abel
Dimas duduk di samping Abel.
"Ga gabung?" Tanya Dimas
"Ga ah, mereka lagi nonton drama korea, gue ga tertarik. Lo sendiri ga gabung?" Tanya Abel balik
Dimas hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Mereka terdiam cukup lama

"Sejak kapan lo pindah kesini dan kenapa? padahal kan tanggung 1 tahun lagi lulus" Tanya Abel penasaran
"Kepo" jawab Dimas singkat
"Ish gue kan nanya" Abel mengerucutkan bibirnya
"Sebulan yang lalu dan ngikut bokap" jawab Dimas singkat
Abel ber-oh ria. Dan ketika mendengar kata 'bokap', Abel teringat almarhum papa nya.
"Papa" Abel tersenyum tipis sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong
"Kenapa?" Dimas menaikkan alisnya
"Engga, cuma kangen aja sama almarhum papa gue" jawab Abel dengan tatapan sendu
"Sorry" ucap Dimas
"Gapapa" Abel tersenyum

Tidak terasa waktu telah menunjukan pukul 4 sore. Abel berniat untuk pulang, karena takut bundanya khawatir
"Lun gue pulang ya, thanks ya makanannya hehe" ucap gita
"Iya lun gue juga balik ya" ucap Bayu

Setelah semua berpamitan, akhirnya pun mereka pulang satu persatu. Hingga tersisa Abel, Dimas dan Bayu.
"Bel lo pulang sama dimas kan? Soalnya gue mau ke bengkel dulu" tanya Bayu
Abel menatap Dimas dengan tatapan bertanya. Namun dibalas tatapan datar oleh Dimas
"Yaudah gue duluan ya, bye" pamit Bayu

Ketika Dimas menyalakan motornya, Abel yang berniat menaiki motor Dimas pun dicegah olehnya.
"Ngapain lagi?" Tanya Dimas dingin
"Mau pulang" jawab Abel santai
"Pulang sendiri" ucap Dimas singkat

Semoga kalian suka yaa :)

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang