Minggu pagi yang ditemani rintik hujan yang turun membuat Abel tak ingin meninggalkan tempat tidurnya. Ia memang tidak ada kegiatan apapun hari ini, jadi ia akan tidur sepuasnya tanpa ada yang mengganggu. Namun sepertinya rencana itu gagal, karena bang Ilham merusaknya.
"Bell bangunnn.."
Abel masih bersembunyi dibalik selimutnya
"Bangunnnn udah siang, ih cantik-cantik kebo pantes gaada yang mau" ledek bang Ilham
"Ihh bang Ilham rese, cuacanya enak buat tidur nih" jawab Abel dengan mata yang masih tertutup
"Bangunn, temenin abang beli kado yuk" ucap bang Ilham
"Kado buat siapa? Lagian hujan bang diluar" Jawabnya
"Buat pacar abang lah, ya nanti kalo udah reda maksudnya"
"Yaudah, tapi traktir makan ya" ucap Abel
"Iyaa bawell, yaudah mandi sana gih"Tak lama kemudian hujan pun reda. Abel dan bang Ilham langsung pergi untuk membeli kado. Sesampainya disana mereka langsung memasuki toko boneka. Abel sedang sibuk memilih boneka, sedangkan bang Ilham hanya mengikutinya dari belakang. Tak hanya boneka teddy bear, tapi bang Ilham juga membeli sebuket bunga mawar putih untuk hadiah ulang tahun pacarnya, yaitu Maura. Ilham sudah menjalin hubungan dengan Maura selama 2 tahun. Maura juga sudah akrab dengan keluarga Ilham dan begitu juga sebaliknya.
Selesai membeli kado, Abel langsung mengajak bang Ilham makan karena perutnya terasa lapar. Tapi bang Ilham tak bisa menemani Abel, karena ia harus segera pergi karena ada urusan mendadak. Akhirnya bang Ilham hanya memberi beberapa lembar uang kepada Abel untuk memenuhi janjinya mentraktir Abel.
Abel yang merasa jenuh karena harus makan sendirian di cafe, ia pun berniat untuk memberitahu teman-temannya untuk menemaninya. Tapi mereka sedang ada urusan masing-masing sehingga tidak bisa menemani Abel. Abel mempunyai ide untuk menelepon Dimas.
"Halo?""Hm?" Jawab Dimas
"Dim lagi sibuk ga?" Tanya Abel
"Sibuk" jawab dengan nada dingin seperti biasanya
"Ih seriuss, temenin gue kek. Gue lagi makan di cafe biasa nih tapi sendirian, bosen banget" ucap Abel
"Males keluar" lagi-lagi dijawab ketus
"Yahh lo ma-" kalimat Abel terputus karena Dimas telah memutuskan teleponnya.
"Kebiasaan banget deh tuh anak, belum juga selesai ngomong udah ditutup" gerutu Abel
Sambil menunggu pesanannya datang, Abel memainkan handphonenya dan sesekali melihat ke arah jendela. Ya, ia diduduk di pojok dekat jendela. Tak lama kemudian ada seorang lelaki yang menghampirinya.
"Ehem" ucap lelaki itu
"Loh katanya gamau kesini? Labil lo dim" ucap Abel
"Bosen" jawab Dimas
"Yaudah lo pesen sana, gue udah pesen duluan tadi" ucap AbelSetelah selesai makan, Dimas langsung mengantar Abel pulang karena langit sudah mulai gelap. Diperjalanan Abel menanyakan beberapa hal kepada Dimas
"Dim rumah lo disebelah mana sih? Perasaan gue ga pernah tau" tanya Abel
"Gausah tau, gapenting" jawab Dimas ketus
"Ih pelit lo, kenapa sih lo selalu tertutup sama orang-orang disekitar lo?" Tanyanya
"Gapapa" jawabnya singkat
"Kan gue udah bilang kalo ada apa-apa cerita aja, gausah sungkan"
"Belum saatnya gue cerita"Tak ada lagi perbincangan diantara mereka, Dimas yang sesekali melirik Abel melalui kaca spion yang terlihat ngantuk. Sesekali Abel menguap dan akhirnya ia tertidur pulas di bahu belakang Dimas. Dimas hanya tersenyum dibalik kaca helmnya.
Sesampainya dirumah Abel, Dimas sengaja membunyikan klakson motornya sehingga membuat Abel terbangun.
"Ihh lo gabisa bangunin gue baik-baik apa? bikin gue kaget tau ga" ucap Abel kesal sambil turun dari motor Dimas
"Yaudah makasih tadi udah nemenin gue plus nganterin gue pulang" lanjut Abel
Dimas hanya membalasnya dengan anggukan kepala***
Keesokan harinya, seperti biasa Abel sarapan pagi bersama bunda dan bang Ilham.
"Bel, kalo gasalah beberapa hari yang lalu kamu dianter pulang sama mantan pacar kamu, siapa tuh namanya..?
"Eric" jawab Abel
"Nah iya itu. Tapi menurut abang, mending kamu gausah deket-deket lagi sama dia. Abang ga suka, dia juga udah nyakitin kamu dulu" ucap bang Ilham
"Iyaa, kemaren cuma kebetulan ketemu aja ko bang" ucap AbelTinn tinnn. Terdengar klakson dari luar. Abel langsung keluar untuk melihat siapa yang datang. Ternyata itu dimas, padahal semalam ia tidak bicara akan menjemput Abel hari ini. Abel langsung berpamitan pada bunda dan bang Ilham.
"Hai dim, mau jemput gue kan?" Tanya Abel dengan percaya diri
"Gak" lagi-lagi singkat
"Lah trus ngapain??" Tanyanya
"Udah cepet naik nanti telat" perintah dimasSaat Abel hendak menaiki motor Dimas, tiba-tiba datang seorang lelaki yang juga berseragam SMA tapi sepertinya ia dari sekolah lain.
"Hai Abel" sapa nya
"Lo ngapain disini?" Tanya Abel

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Fiksi RemajaCowo dingin, kaku, misterius, jutek, tapi anehnya gue suka - Abel Cantika Cewe ribet, bawel, petakilan, dan ... lucu - Dimas Aditya Akankah mereka bersatu, dibalik sifat mereka yang bertolak belakang?