#1

1.3K 96 1
                                    


Pagi ini Jungkook tidak lagi berangkat dengan Taehyung karena sekarang Taehyung sudah pindah ke apartemen lamanya karena perjodohan dari mitra kerja Appa dan Eommanya.

Seperti biasa Jungkook selalu telat berangkat sekolah karena itu sudah rutinitas harinya.

"Pak!, Pak!, buka gerbangnya dong, astaga!"teriak Eunha yang sendari tadi berdiri di depan gerbang.

"Tidak, tidak, tunggu disitu aja neng."

"Ya Allah Pak, telat 5 detik doang dari jam masuk Pak."kesal Eunha seraya menggoyangkan gerbang sekolah.

"Bacot lo."ketus Jungkook yang mulai keluar dari mobil dengan tas yang menggantung di pundaknya.

Jungkook yang berjalan menuju gerbang sekolah dan bersandar di gerbang sekolah.

Eunha yang melihat perlakuan Jungkook terhadapnya langsung datang menghampiri Jungkook dan mencubit perut Jungkook.

"Woe, sakit!"keluh Jungkook sambil menarik tangan Eunha dari perutnya.

"Mampus."ucap Eunha dan tersenyum penuh kemenangan kearah Jungkook.

"JUNGKOOK!, EUNHA!"

"Mampus."ucap Jungkook dan Eunha bersamaan.

Pak satpam langsung membuka gerbang untuk Jungkook dan Eunha.

"Jungkook!, Eunha!, ikut saya sekarang."

Jungkook dan Eunha berjalan mengikuti guru BK dari belakang.

"Hukuman kalian kali ini berdiri di tengah lapangan selama satu jam pelajaran sambil hormat ke bendera."

"Dan kamu Jungkook, hukuman tambahan untukmu karena selalu telat, bersihkan gudang sekolahan sepulang sekolah."

"Maaf bu, tapi saya tadi cuma telat 5 detik, apa nggak dikurangin hukumannya?"tawar Eunha.

"Oh gitu, yaudah habis hukuman ini, sepulang sekolah kamu bantu Jungkook."

'Mampus.'ucap jungkook dalam hati dan tersenyum bahagia melihat ekspresi Eunha yang sudah sangat kesal.

Akhirnya mereka berdua menjalankan hukuman dari guru BK.

'Keterlaluan nih orang, masih bisa tersenyum dengan hukuman seperti ini, gila ya.'gumam Eunha dalam hati yang masih terus memandang Jungkook yang hormat dengan senyum tanpa dosa.

"Gak usah gitu juga ngelihatnya, iya gue emang ganteng."ucap Jungkook yang masih tersenyum menghadap bendera.

"Dih, PD banget."ketus Eunha yang langsung mengalihkan pandangannya.

Sesekali Eunha melirik kearah Jungkook.

"Kenapa?"tanya Jungkook.

Eunha yang mendengarnya terkejut dan hampir menurunkan tangannya.

Jika ketahuan menurunkan tangannya ketika hormat bisa mendapat hukuman tambah 1 jam pelajaran lagi.

"Ya!, jangan turunkan tangan lo!"kesal Jungkook.

"Gue kira lo gila hukuman, kelihatanya bahagia nerima hukuman."saut Eunha.

"Ya jelas bahagialah, kan-"jungkook menghentikan kalimatnya dan langsung diam.

Eunha yang mendengarnya mengerutkan dahinya karena tingkah Jungkook yang terbilang salah tingkah.

"Maksudnya?"tanya Eunha dan tak lama disusul dengan bel ganti jam.

"Eh ganti jam."elak Jungkook yang langsung mengambil tas punggungnya dan pergi meninggalkan Eunha begitu saja.

Eunha yang melihatnya hanya memutarkan kedua bola matanya dan berjalan mengikuti Jungkook dari belakang.

"WOE!, cepetan!, jangan berjalan di belakang gue!"ucap Jungkook yang berhenti dan menghadap kebelakang.

Eunha yang mendengarnya menghela nafas kasar dan berlari kearah Jungkook.

'Kenapa juga gue mengikutinya.'gumam Eunha dalam hati.

Jungkook dan Eunha berjalan melewati koridor-koridor sekolah dengan padangan sinis di setiap pintu kelas yang terbuka.

Sudah ditebak, seorang namja tampan yang di idolakan di sekolahan yang tidak lain adalah Jeon Jungkook.

Penglihatan sinis terhadap Eunha, membuat Eunha ingin muntah.

"Lama banget jalan lo, kaya siput."kesal Jungkook yang begitu saja menarik tangan Eunha tanpa izin.

Eunha hanya bisa diam menerima paksaan dan perlakuan Jungkook terhadapnya karena sudah banyak masalah yang Eunha dapat dari Jungkook.

Sampai didepan kelas Jungkook langsung mendorong Eunha masuk kelas dan Jungkook pergi meninggalkan Eunha yang sudah malu terjatuh di depan teman-temannya.

Jungkook lebih memilih pergi di atas gedung sekolah karena saat itu jam pelajaran sejarah yang baginya adalah obat tidur yang paling ampuh membuatnya tidur dalam waktu kurang dari 3 detik.

Sedangkan Eunha langsung duduk dibangkunya, karena guru yang mengajar baik dan langsung meminta Eunha duduk.

"Eunha dimana Jungkook pergi?"tanya guru sejarah ditengah pelajaran.

"Gak tau Pak, boker kali."ucap Eunha dengan polosnya yang berhasil membuat teman sekelas melihat Eunha.

Guru sejarah hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan jawaban Eunha.

"Hati-hati lo kalau ngomong sama orang tua, karma is real."celoteh teman sebangku Eunha yang tak lain SinB.

"Bodoamat, kali aja beneran boker."ketus Eunha.

Eunhapun lanjut mendengarkan pelajaran.

'Dasar, slalu saja menyusahkan hidupku, ingin gue makan rasanya.'gumam Eunha sambil meremas kertas sobekan dimejanya.

Ditengah pelajaran berlangsung Jungkook memainkan pensil dan membuat not gitar dibukunya sambil melihat langit di atas gedung sekolahan yang sudah menjadi kebiasaanya ketika pelajaran yang tidak disukainya.

Tidak ada guru yang berani menegurnya selain guru BK bu IU yang tak lain adalah Tantenya Jungkook, karena kakek Jungkook pernah mendonasi uang untuk membangun sekolah ini sekitar 50%, ketika perusahaan kakeknya Jungkook berada dalam masa kejayaannya.

Dan saat ini perusahaan warisan dari kakeknya mengalami krisis uang dan harus mengorbankan hati kakaknya Jungkook yang tidak lain adalah Kim Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
#RDSH

JANGAN LUPA VOMENT THANKS

JANGAN LUPA VOMENT THANKS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stupid PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang