Mata Taehyung terasa begitu berat untuk membukanya, badan terasa sakit saat tidur di sofa, dan kantung matanya terlihat begitu jelas karena semalam terus menangisi Irene.
Mengingat kejadian beberapan tahun yang lalu, membuat Taehyung tersenyum miris. Hubungan yang berakhir secara tiba-tiba dan dengan alasan yang klasik.
Kali ini Taehyung tidak menyadari jika dirinya saat ini memakai selimut yang hangat di tubuhnya.
Taehyung mencoba mengumpulkan nyawanya yang masih berceceran dimana-mana, matanya kini tertuju pada secangkir teh hangat di meja depan sofa miliknya. Tanpa pikir panjang Taehyung mulai duduk dan menyambar teh hangat tersebut.
"Apa lo suka?"tanya Yerin yang tiba-tiba sudah duduk disamping Taehyung.
Taehyung langsung reflek menyemprotkan tehnya yang sudah berada di mulutnya ke arah wajah Yerin.
"Panas!"keluh Yerin.
Taehyung ikut panik dan mencoba mencari tisu di dekat dapur.
Dengan perlahan-lahan Taehyung mengusap lembut wajah Yerin dengan tisu yang didapatnya.
Yerin mulai membukakan matanya, kini mereka saling bertemu pandangan.
"Yaa!, ini hanya air hangat."timpal Taehyung yang mencoba mencairkan keheningan diantara mereka berdua.
"Yaa! Wajahku sangat sensitif."saut Yerin.
Taehyung memilih mengabaikannya dan pergi ke arah kamar mandi, karena ingin menanyakan sesuatu ke pada Taehyung, Yerin memutuskan untuk mengikutinya.
"Mau lihat gue mandi?"tanya Taehyung dengan senyum smriknya.
Mata Yerin langsung membulat mendengar kata yang dilontarkan Taehyung padanya, tanpa sadar Yerin menginjak kaki Taehyung karena kesal. Yerin langsung lari terbirit-birit meninggalkan Taehyung.
"WOE, AWAS NANTI!"ancam Taehyung
***
Jungkook menyeret kakinya ke dalam ruang kelas dengan rambut yang masih berantakan.
Kali ini Jungkook terpaksa masuk kelas karena ada ulangan harian.
Jungkook begitu acuh dengan gadis-gadis yang menawarkan bangku di sebelah mereka dan memilih duduk di bangku kesayanganya.
Kini mata Jungkook tertuju ke bangku Eunha yang masih terlihat kosong.
Tidak lama bel sekolah berbunyi dan disusul guru matematika masuk ruang kelas.
Soal ulangan harian mulai di bagikan tapi mata Jungkook masih terfokus pada bangku Eunha yang masih kosong.
"Maaf Pak saya terlambat."jelas Eunha.
Wajah Jungkook langsung berseri-seri dan beralih fokus di soal yang di ujikan.
Hanya dalam waktu 15 menit soal matematika tersebut selesai ditangan Jungkook.
Walaupun tidak pernah ikut pembelajaran dikelas, Jungkook memiliki anugrah yang luar bisa seperti Taehyung.
Tidak heran jika Jungkook dan Taehyung selalu mendapat perhatian banyak orang karena kecerdasanya dan di dukung oleh wajah yang bagai lukisan.
"Kook, nomer 1 gimana?"bisik laki-laki di belakang Jungkook yang tidak lain adalah Jimin.
Mendengar ucapan temannya itu, Jungkook langsung memanggil guru didepan.
"Pak! Jimin tanya nomer 1 gimana? gue mau kasih tau tapi takut salah."ceplos Jungkook.
'Tuh anak punya tata krama gak sih? Sama guru pake gue-gue.'batin Eunha.
"Eh, nggak Pak."elak Jimin.
Jungkook tertawa puas penuh kemanangan kepada Jimin.
Jungkook menulis ulang kembali jawabannya.
Setelah selesai Jungkook berdiri dan berhenti untuk memberikan salinan jawabannya kepada Eunha ketika Pak Guru itu keluar ke kantor sebentar.
"Salin tuh, habis itu keluar, temuin gue ke kantin."perintah Jungkook yang langsung berlalu meninggalkan Eunha dan mengumpulkan ulangannya meja guru.
"Enak banget lu, dapet hadiah."cerocos Yuju.
"Udah tulis aja kalau mau, dasar bawel."sewot Eunha.
"Baik banget sahabat gue satu ini, muwah!"ucap Yuju.
"Jijik gue."ucap Eunha.
Dengan cepat Eunha dan Yuju menulis salinan dari Jungkook dan langsung mengumpulkannya di meja penuh keramat menurut mereka.
Kini mata Eunha berkeliaran mencari keberadaan Jungkook di kantin.
"Nah ketemu."seru Eunha yang kemudian berjalan kearah Jungkook dan di ikuti Yuju.
"Gue minta lo dateng sendiri bukan bawa klakson Mobil."pekik Jungkook yang langsung dorong dahi Eunha dengan jarinya.
"Apa lo bilang?"tanya Yuju dengan wajah yang sudah sangat kesal.
"KLAKSON MOBIL."tegas Jungkook kepada Yuju.
Eunha memutuskan untuk meminta Yuju meninggalkan mereka. Jika mereka di biarkan saja, kumungkinan besar sekolah akan runtuh dan Eunha tidak mau itu terjadi.
Eunha kembali menemui Jungkook yang masih duduk di meja kantin dengan jus mangganya.
Mengingat kejadian kemarin, membuat Eunha naik darah.
Satu jitakan berhasil mendarat ke kepala Jungkook.
"Ya! Lo gila?"tanya Jungkook. Eunha hanya menatap Jungkook dengan tatapan mematikannya.
Jungkook mendengus kesal, karena tiba-tiba Eunha menjitak kepalanya setelah diberikan jawaban soal ulangan tadi.
"Jelasin apa yang lo katakan pada Eomma gue, kenapa Eomma bilang lo pacar gue?"tanya Eunha yang langsung duduk di sampung Jungkook dan meminum Jus Mangga Jungkook.
"Memang kenapa? Beneran juga gak apa-apa kali, gak usah dibikin pusing."timpal Jungkook.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
#RDSHBTW AUTHOR BAKAL LAMA GK UDPATE SAMPE UNBK, AUTHOR BAKAL LANJUTIN KOK CERITANYA.
UNBK SELESAI AUTHOR COMEBACK LAGI 😭
