Chapter 16: Club Malam

3.6K 429 85
                                    


Gun duduk di sofa ruang tamunya sambil memandang New kesal. Daritadi Gun sudah berusaha membujuknya untuk membuka mulutnya tapi New tetap saja bungkam tidak mau menjawab satupun pertanyaan darinya.

"P'New katakan yang sebenarnya padaku" Tuntut Gun.

"Aku tidak tahu apapun" Ujar New.

"P' mau bohong padaku? Aku tidak suka pria pembohong. Apa P' mau kita putus jika P' tidak mau mengatakan yang sebenarnya padaku" Ancam Gun tapi New bergemingpun tidak.

"Jadi P' lebih memilih P'Singto daripada Aku?" Tanya Gun tidak percaya. New lebih baik menutupi masalah Singto daripada jujur padanya.

"Tidak bukan seperti itu Nong Gun. Aku tidak bisa memilih. Tapi jika Gun memaksa Maaf P' lebih memilih Singto karena dia sudah seperti saudara P' sendiri" Jawab New.

"Apa P' tidak kasian pada Krist? Kenapa P' hanya memikirkan P'Sing saja?" Ucap Gun dengan kesal.

"Ini karena aku kasian pada mereka. Jika tidak aku tidak akan seperti ini" Sangkal New.

"Katakan yang sebenarnya ada apa?" Tanya Gun.

"Krist bukan adik kandung mereka berduakan?" Tambah Gun menatap New.

"Gun tahu itu darimana?" Tanya New panik.

"Maeku saat aku pulang aku bertanya padanya. Maeku juga sama seperti P' yang menutup mulutnya rapat. Karena aku sudah tahu katakan padaku apa yang terjadi?" Tuntut Gun.

"P'Nam tidak ingin mereka bersama dan mengancam Singto" Ungkap New.

Gun yang mendengar itupun menghela nafas beratnya. Gun sudah menduganya ini pasti masalah yang rumit. Sekarang bahkan Singto dan Krist tidak saling berbicara. Mereka berdua saling menghidar. Semakin lama keadaanya semakin parah. Apalagi Krist jadi sulit di kendalikan akhir - akhir ini.

Jangankan mendengarkan ucapan Gun. Larangan Singto juga tidak di perdulikanya. Bahkan Krist melakukan apa yang Singto larang. Seolah sedang menantang Singto.

Sebuah deringan telepon terdengar diantara mereka berdua. New melihat ponselnya yang berbunyi. Dan yang meneleponnya itu adalah Singto. Dengan cepat New mengangkatnya.

"Ada apa Sing ? kenapa kau meneleponku larut malam begini?"

(Krist hilang dia tidak ada di kamarnya)

"Hah? Hilang kemana?"

(Kau ada dimana?)

"Di apartement Gun"

(Baguslah cepat susul Krist. Dia ada di club malam tidak jauh dari apartement Gun saat ini. Aku sedang dalam perjalanan ke sana)

"Gun ayo kita pergi sekarang"

"Ada apa P'? Kenapa wajah P' serius seperti itu"

"Krist pergi ke club malam. Kita harus kesana sebelum Singto yang sampai lebih dulu jika itu terjadi pasti akan ada masalah besar nanti" Ujar New seraya menarik Gun ikut bersama dengannya. Gun dan New setengah berlari menemui Krist.

_______

Suasana hingar bingar dari dalam club itu membuat Gun berpegangan erat pada lengan New. Meskipun pernah ke club beberapa kali tapi Gun belum pernah sekalipun meminum Alkohol ataupun berdance ria seperti orang yang ada di dance floor.

Suasana di situ sangat ramai dan menyesakan. Di tambah dengan musik yang sangat keras melewati batas kewajaran. Membuat Gun dan New kesulitan mencari Krist yang ada di dalam di club itu. Sampai mereka melihat seseorang yang ada di meja panjang bartender. Itu adalah Krist yang tengah menenguk Alkohol. Meskipun sudah tidak kuat lagi untuk minum. Dengan cepat mereka menghampiri Krist.

[1]. A World That Is You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang