"kamu," ucap guru itu sambil menunjuk ke arah gue. "maju ke depan dan selesaikan soal nomor satu!"
Mati gue.
Percaya atau nggak, ucapan dari guru yang datang tiba-tiba dateng kayak ketombe itu bisa buat jantung gue cenat-cenut, tatapan horrornya juga mampu mengalahkan seremnya mata sharingan dan sanggup membuat ingus gue squad hit challenge seketika.
Perlahan gue melangkahkan kaki ke depan. Pelan tapi pasti, pelan dan sangat perlahan.
"Ngapain kamu jalan ditempat? Jawab sekarang!" bentak guru itu sambil nunjuk gue dengan gaya horrornya.
Dan akhirnya dia menyadari kalo gue cuma jalan ditempat. Lagi-lagi gue jadi pusat perhatian. Entah kenapa dengan kelas gue yang baru ini. Setiap gue jalan, pasti diliatin. Dasar orang norak, nggak pernah liat orang cantik mirip selena gomes seperapat taylor swift gitu tuh.
Dan sampailah gue di depan kelas, tepatnya di hadapan papan tulis yang sedikit berdebu, dan ada sedikit bekas nama instagram yang minta di follow.
|2x+1|- |15x-3| = 0
Dan gue cuma bisa memandangi soal itu. Gila aja, gue baru juga masuk ke kelas ini. Belom kenalan sama murid yang akan jadi penghuni kelas ini. Gue belom kenalan sama meja bekas tendangan kaki nya pak Agung, dan belom kenalan sama pintu bergambar naruto hijabers. Eh tau-tau udah langsung masuk materi tanpa penjelasan dulu. Gue terkadang herman, kenapa guru kayak gini selalu ada ditiap sekolah? Ah sudahlah.
"soal itu buat dijawab! Bukan buat kamu pandang. Jangan ketauan banget jomblo dong!" ucap guru itu lagi. Tapi kali ini sambil memukul meja yang ada di sebelahnya. Dan gara-gara dia gue mulai sport jantung lagi.
"ya allah. Kuatkan hayati" gumam gue sambil memulai menjawab soal itu. Tau bener atau salah gue nggak peduli. Sumpah! Yang gue pikirin cuma satu, gue mau cepet-cepet balik ke meja. Yang penting gue jawab.
Dan setelah beberapa menit, akhirnya itu soal menemukan titik terang. Dan wew, soal mtk itu cuma satu baris, tapi jawabannya se-alaihim. Dengan rasa bangga gue berbalik badan dan jalan ala catwalk menuju tempat duduk gue, melewati guru itu dengan sedikit mengibas rambut. Rasanya ketika lo udah berhasil jawab soal mtk di papan tulis itu seperti power rangers yang udah berhasil menuntas para pelakor dengan efek ledakan api di belakang.
Guru yang gue nggak tau siapa namanya itu kemudian memeriksa hasil kerjaan gue. Dan gue yakin, hasil kerja gue itu benar. Karena gue kerjain soal itu dengan bantuan imajinasi.
"apaan ini?! Ini yang kamu bilang jawaban? Helloww. Pikiswear kittyswear banana cherry strawberry swear, ini soal tentang nilai mutlak kelles, kenapa kamu jawabnya pake metode FPB dan KPK?" ucap guru itu dengan gaya anak ABG dan disambut gelak tawa murid-murid yang disini.
Bisa bayangin kan? Rasa malunya gue? Untung ada tiga doi gue disini, jadi gue harus jaim. Cukup senyum kayak nggak punya dosa. Kalo nggak, udah gue ceplosin mereka semua dengan mulut nyinyir gue. Seenaknya aja ketawa, padahal mereka belum tentu bisa jawab. Dan yang paling gue kesel, manusia curut alias Ucup juga ikutan ketawa. Gue yakin kalo dia disuruh maju, paling juga dia malah gambar sapi yang sebenarnya lebih mirip babi yang lagi kena campak.
"udah, sekarang kamu yang dibelakang!" guru itu menunjuk ke arah belakang gue, lebih tepatnya ke arah Dirayuda. "maju dan benarkan jawabannya." Kata guru itu lagi.
Dirayuda pun maju ke depan begitu saja melewati gue tanpa beban. Mulai menulis jawaban dengan gerakan cepat. Lalu berbalik dan menuju tempat duduknya kembali. Guru itu mulai memeriksa dan WOW,ternyata jawabannya benar. Pantesan dia selalu mendapat nilai terbaik kalo mtk, ternyata dia pawangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and 3 Doi
Humor"Doi peka terlambat." sesuai judul cerita, gue punya 3 cowok yang masuk daftar doi gue. semua itu dimulai dari cinta monyet ala anak SMP. gue selalu punya doi baru disetiap tingkatan kelas SMP, dari kelas 7,8, hingga kelas 9. tapi sayangnya mereka g...