Berflower-flower. Mungkin kata itu tepat menggambarkan perasaan gue sekarang. Demi tujuh hokage, gue gak pernah sesenang ini. Rasanya bibir seksi gue gak mau berhenti untuk senyum mesem ala Angelina jolie. Gue berimajinasi indah di dalam kelas. Membayangkan bagaimana sore nanti bisa jadi indah. Tiba-tiba ...
"Peh, lo mulai gila kayaknya. Senyum dayot sendirian begitu di kelas. Daripada lo gila disini, mending lo bantuin gue." Suara itu membuyarkan imajinasi gue. Suara cempreng yang dipaksa cool, justru melahirkan suara yang mirip alien lagi naber.
"apasih, Cup! Lo ganggu banget tau gak sih!" ya, suara itu dari Ucup.
"lagian lo ngapain senyum nggak jelas begitu?" tanya Ucup sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah kayak orang abis lahiran anak gajah.
"suka-suka! Eh btw, lo abis ngapain? Kok terengah-engah gitu? Apa jangan-jangan lo abis..." gue menggantungkan kata-kata gue sambil mencerna apa yang gue pikirkan.
"jangan pikir jorok dulu ogeb! Gue lagi dikejar sama fans gue! Bantuin gue dong!"
"fans?! Sejak kapan lo punya fans? Setahu gue, fans lo itu cuma Shiro, anjingnya koh Aling yang sering kejar lo di depan komplek." Sahut gue sambil terkekeh.
Tapi tepat setelah gue berkata seperti itu, tiba-tiba keajaiban terjadi. Tidak, bukan keajaiban seperti di film barbie yang secara ajaib bisa ganti baju jadi gamis dengan tiba-tiba, atau kayak dikartun doraemon yang bisa mengeluarkan jurus kamehameha, tapi ini benar-benar keajaiban dari seorang Ucup. Tiga wanita dengan rok pendek dan make-up yang belepotan kini berada tepat di pintu kelas seraya menatap Ucup dengan tatapan setajam silet. Apa benar mereka fans Ucup? Sepertinya lebih baik disebut genk cabe diskon.
"eh, lo harus tanggung jawab ya! Jangan lari lo!" teriak salah satu cabe-cabean dengan alis yang tidak simetris. Suaranya lebih garang dari kak ros dan lebih membahana dari suara bapak gue kalo lagi lihat Lee min ho.
Dan seketika gue tercengang. Tanggung jawab? Wanita itu meminta tanggung jawab Ucup? Omaygat! Jadi yang dipikirkan gue itu benar?
"Cup! Cewek itu abis lo apain, hah?! Dia minta tanggung jawab lo! Ngaku aja!"
"ini gak seperti yang kalian bayangkan! Jangan pake emosi, kalo pake duit gak apa-apa." Ucup mulai berbicara sembari melawak, tapi sayang, kali ini alot kayak kerupuk disiram kuah lontong.
"gue gak mau tahu, lo harus balikin punya gue!" tiga cabe diskon itu mulai menghampiri gue dan Ucup. Sambil berkacak pinggang dan rambut panjang terurai dikening mereka, gue jadi merasa dihampiri mbak kunti modern yang lagi catwalk.
"oke, kalo kalian gak mau tahu, gue akan kasih tempe. Tapi tolong jangan deketin gue kayak gini, gue masih suci!" Ucup berjalan mundur sambil memeluk dirinya ketika tiga cabe diskon itu mulai mendekatinya.
"gue gak mau dicocol, tolong!!" Ucup berlari keluar kelas menerobos tiga cabe diskon yang ada di depannya. Dan diikuti oleh tiga wanita itu.
Wow, ternyata Ucup benar-benar punya fans. Gue sampai terhura, akhirnya sahabat gue punya fans juga. Dan tiga wanita tadi mungkin Ucupers--nama fans Ucup--yang terlalu obsesi.
"Bella, itu temen lo kenapa dikejar sama cewek?" tanya seorang pria yang baru memasuki kelas dan menghampiri gue dengan tangan yang disembunyikan di saku celana. Entahlah, mungkin dia shaggy diiklan lefboy yang tidak ingin mengangkat tangannya karena takut bau semerbak itu tercium.
Oke, lupakan itu.
"eh Rizky. Itu tadi fans temen gue. Keren ya, muka kayak squirdward kejedot pintu aja punya fans." Jawab gue sambil melipat tangan di dada dan sedikit terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and 3 Doi
Humor"Doi peka terlambat." sesuai judul cerita, gue punya 3 cowok yang masuk daftar doi gue. semua itu dimulai dari cinta monyet ala anak SMP. gue selalu punya doi baru disetiap tingkatan kelas SMP, dari kelas 7,8, hingga kelas 9. tapi sayangnya mereka g...