Balas Dendam

286 20 11
                                    

Kata orang, hari yang horror adalah hari senin. Ya emang sih, gue juga ngerasain bulu kuduk gue merinding di hari senin. Tapi semenjak perjanjian les dadakan dua hari yang lalu, gue mikir kalau gue nggak akan ngerasain lagi horrornya hari senin. Bahkan bulu kuduk gue sekarang dangdutan setiap dengar kata "Senin". Karena pas gue liat jadwal pelajaran hari senin, semua pelajaran exact ada di hari itu. Fisika, Matematika Wajib, Biologi, dan Kimia. Itu artinya, satu hari penuh gue bakal bareng sama Dirayuda terus. Dan bonusnya, kalo gue deket sama Dirayuda, gue juga deket sama Farhan. Ini yang namanya ngutang 1 gratis 1.

Dan disinilah gue sekarang, udah badai di depan kaca. Gue mau  dandan khas iklan yang cetar membahana itu. Dan kalo kalian mau ikutin tipsnya, kuylah simak.

Pertama, Sekali putaran bedak. Lanjut setengah putaran buat alis, setengah aja. Karena segitu juga udah bisa bersihkan sel kulit mati dan kotoran. Lalu menyilangkan blash on di hidung biar komedo berkurang. Jangan nyilang di kertas UN. Lalu putar-putar pipi, terus bilas. Selesai. Gue udah cantik.

Gue berdiri dan pelan-pelan keluar dengan langkah mirip  sang inces syahnganu--karena disini dilarang sebut nama merk--dengan syantik. Bersiap untuk membuka pintu kamar, seketika dandanan gue berantakan karena tetesan air insto dari goa terdalam.

"Ipeh! Gue punya berita besar cuyy!"

Yap, gue rasa suara itu nggak pernah ilang dari telinga gue, suara cempreng yang agak cool, dan jadilah serak-serak banjir. Suara mirip kunti lagi nge-rap. Dan satu lagi, penampilan bajunya bukan memakai seragam, melainkan celana jeans hitam yang bersih, dan gue nggak tau dia nyolong itu dimana. Juga kaus putih bertuliskan "i love Mamah muda" dan jaket denim yang dipakainya.

"apaan sii, Cup! Pagi-pagi udah teriak nggak jelas! Berkuah lagi buset dah!"

"eh mangap dah. Gua ada berita besar nih soalnya" jawab Ucup sekenanya.

"berita apaan sih, buruan gue mau sekolah. Bentar lagi upacara, gue mau baris di barisan depan biar bisa sampingan sama Dirayuda. Dia kan jadi pemimpin barisan kelas kalo upacara."

"hah? Lo sakit, Peh? Oh lo lagi kerusupan yak?"

"kesurupan woy! Ngomong aja nggak bener. Lagian lo bukannya pake seragam juga, bentar lagi jam tujuh! Buruan kalo lo mau berangkat sekolah bareng gue!"

"G"

"dih najis. Bukan di chat woy! Udah ah! Kalo lo kesini cuma mau kasih berita Marni lahiran tanpa suami, gue tabok lo" ucap gue sambil bersiap melayangkan sepatu dan mencetak benjolan indah di jidat manusia setengah dugong itu.

"lah suaminya Marni mah udah pulang kali. Dia udah tobat jadi bang toyyib. Kasian si Marni. Suaminya, si Michael, selingkuh sama temennya Marni. Emang ya, dasar si Michael, baru jadi kucing garong item aja udah centil, gimana jadi kucing putih coba!" jelas Ucup panjang lebar.

"eh tapi seriusan si Michael selingkuh sama temennya Marni sendiri? Idih pelakor ya ternyata ulahnya" jawab gue yang mulai tertarik sama gosip paling hot di kawasan rumah gue.

Jadi, Marni dan Michael itu sepasang kucing yang dulunya saling mencinTokai. Tapi seiring perkembangan teknologi, bermunculan para pelakor yang tidak berprikekucingan. Nah, kalo si Michael bosen sama Marni, si kucing betina berbulu kuning itu, dia pindah sama teman Marni sendiri. By the Way, cerita kucing itu legendaris di lingkungan rumah gue. Sebenarnya yang tau cerita itu cuma gue, Ucup, dan teman sepermainan gue di rumah. Dan yang kasih nama mereka pun juga atas usul Ucup and the genk.

"si Michael juga genit sih lagian"

"ih kalo kata gue sih yang salah ya pelakornya lah! Main rebut aja. Dasar genit." Ucap gue penuh kekesalan. Bodo amat, walaupun cuma kucing juga, gue bisa rasain gimana rasanya diduakan.

Me and 3 DoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang