Bab XXVII

10K 556 17
                                    





Venus POV


"Nona.. Kita sudah sampai.." tiba-tiba suara sopir taksi yang aku naiki membuyarkan lamunanku

"Ah. Tunggu sebentar ya, pak. Saya akan mengambilkan uang terlebih dahulu.." ucapku dengan wajah memerah karena malu dan dibalas hanya dengan anggukan dari sopir taksi itu

Tentu saja aku malu, aku berlarian tanpa menggunakan alas kaki serta membawa-bawa benda-yang-tak-perlu-disebutkan-karena-ini-sungguh-menyebalkan. Begitu aku menekan bel dan disambut oleh wajah khawatir dari satpam dirumahku, pasti aku sudah membuat seisi rumah khawatir. Mereka langsung membukakan gerbang dan membayarkan uang taksi yang sudah kupastikan itu sangat banyak. Karena aku tadi berada diujung New York, yang benar saja. Aku bahkan harus menjadi bahan tontonan dari setiap orang yang menatap aku aneh. Belum cukup aku menjadi bahan tontonan, aku harus kesusahan mencari taksi. Mereka tak mau menerimaku karena borgol dan juga penampilanku seperti tahanan yang kabur. Untung saja pemilik taksi tadi bersedia mengantarkanku karena kasihan mendengar ceritaku. Aku tentunya tidak melupakan pertolongannya, aku bahkan meminta tolong pada kedua satpamku untuk menanyakan tentang bapak itu agar aku nanti bisa membalas perbuatan baiknya.

"Astaga. Nona muda !! Syukurlah anda baik-baik saja." jerit salah satu maid yang sudah lama bekerja dirumahku ini

"Iya.. Apa semua baik-baik saja ?" tanyaku dengan pelan, entah aku merasa pusing begitu melihat banyak maid dan juga butler berkeliaran menghampiriku

"Tidak, Nona. Tuan muda dan juga Tuan Dimitri sedari tadi marah-marah dan juga Tuan besar yang langsung menghubungi seluruh keluarga besar di Indonesia."

"Apa ? Ckck. Dad memang selalu melebihkan sesuatu. Jadi sekarang mereka berada dimana ?" tanyaku sambil tetap membawa beban yang sama sekali tidak berguna ini

"Mereka semua diruang keluarga, Nona. Mari saya bantu membawa ini.." ini benar-benar keberuntungan bagiku, bisa melarikan diri dari pria tadi dan sampai dirumah yang pasti menjamin keamananku

"Mom.." ucapku begitu aku sampai dipintu ruang keluarga dan langsung menarik perhatian semua orang yang berada disana, aku melihat Mom yang tengah menangis dipelukan Dad langsung berlari memelukku disertai tangisan yang semakin deras

" ucapku begitu aku sampai dipintu ruang keluarga dan langsung menarik perhatian semua orang yang berada disana, aku melihat Mom yang tengah menangis dipelukan Dad langsung berlari memelukku disertai tangisan yang semakin deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mom.. Aku baik-baik saja.. Jangan menangis lagi.." pintaku setelah berada dipelukan Mom dan berusaha menghentikan tangisan Mom yang semakin deras

"Mom begitu khawatir padamu, sayang. Look ! Kau begitu pucat. Apa penjahat itu tidak melukaimu ?" tanya Mom setelah berhasil meredakan tangisannya

"Aku baik-baik saja.."

"Biarkan putri kita duduk terlebih dahulu, sayang.." suara Dad tiba-tiba memecah keheningan didalam ruangan ini dan aku bisa melihat bagaimana wajah Dad yang pucat karena khawatir padaku, aku bisa melihat semua orang yang berada disini termasuk Kak Alaska yang sepertinya menahan tangisannya begitu melihatku

My Possessive FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang