Pagi ini Azkia membantu mamanya di dapur untuk memasak.
"Udah ma, biar Kia aja yang masak. Mama duduk aja nonton tv sama papa. Hari ini Kia yang buat sarapan" ucapnya dengan bangganya
"Yaudah mama kedepan dulu ya. Kalo ada yang kamu nggak ngerti panggil mama"
"Siap laksanakan" ujarnya dengan hormat.
Susi hanya menggelengkan kepalanya dan meninggalkan putrinya.
"Sayur sup, ayam goreng, tahu, tempe, samaaaa. Apa ya,, oh iya sambal" ujarnya lalu mulai memotong motong wortel dan kawan kawanya.
60 menit kemudian, Azkia memanggil mama, papa dan adiknya untuk sarapan bersama.
"Ayo semua, sarapan sudah siap. Sarapan bergizi ala chef Kia"
Alam yang melihat kelakuan kakaknya langsung memandang remeh kakaknya.
"Awas aja kalo ngga enak" ujar Alam.
"Yeeee, kalo nggak suka nggak usah ikut makan"
"Apasih, kalian ini selalu berantem terus. Sudah ayo sarapan ini udah jam 8" ajak papanya
Baru saja Azkia mau ikut duduk bersama keluarganya, tetapi suara pintu di ketuk membuatnya kembali berdiri dan membukakan pintu.
"Biar Kia yang buka mama duduk aja""Siapa sih, masih pagi juga udah bertamu. Nggak tau apa kalo hari minggu itu waktunya berkumpul bersama keluarga" gerutunya
Ketika dia telah membuka pintu, dia sangat kaget.
"Assalamualaikum Azkia" ucap Septi dan Arta bersama
"Eh, Wa'alaikumsalam kak. Mari masuk" ajaknya masuk ke dalam rumah.
Susi yang menyusul anaknya ikut menyambut kedatangan Arta dan Septi.
" Eh nak Arta, mari masuk. Oh, ada nak Septi juga, ayo mari mari masuk" ujar Susi dengan senyuman.
"Iya tante"
"kebetulan kita mau sarapan. Ayo nak Septi nak Arta sekalian sarapan bersama" ajak Susi
Baru saja Arta berniat untuk menolak ajakan Susi tetapi Susi lebih dulu mengatakan "ayo sarapan bareng, tante nggak terima penolakan ya, nggak ada alasan alasan buat nolak"
"Nanti ngerepotin tante" ujar Arta.
"Nggak ngerepotin kok, justru tante malah seneng. Ayo silahkan duduk"
Azkia yang melihat adegan tersebut hanya diam dan duduk di samping Alam.
"Emm, masakan tante enak banget. Sambalnya maknyos" ujar Septi sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
Arta hanya menimpali dengan menganggukkan kepalanya karena dia sedang asyik menikmati makanannya.
"Wah berarti anak tante sukses dong masaknya, sampe di puji sama calon kakak ipar" ujar Susi sambil melirik Azkia.
"Oh, jadi ini masakanya Azkia ya tan. Nggak nyangka ternyata jago masak" ujar Septi
"Tuh Ta, cewek idaman kamu kan, bisa masak" bisik Septi kepada Arta tetapi masih dapat di dengar oleh yang lainya.
Azkia yang mendengar dan melihat semua itu menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah memerah.
Sehabis makan bersama Arta berpamitan kepada papa dan mama Azkia, untuk mengajak Azkia menjenguk yangtinya di rumah sakit.
"Kia pergi dulu ya ma," ucap Azkia sembari mencium punggung tangan mamanya.
"Iya sayang"
"Tante, pergi dulu ya" ucap Septi dan Arta berpamitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arta & Azkia
Aléatoire(DITERBITKAN) Takdir cinta dari Allah itu indah. Dan lebih indah lagi karena kamu yang ditakdirkan untukku - Azkia Zahrotussyifa Bertemu denganmu adalah sebuah anugerah dari Allah. Semoga kamu tetap menjadi bidadari dunia akhiratku - Arta Nur Rasyid