6- SMS

7.5K 409 0
                                    

"Gila gue lama lama kalo semua guru kayak dia. Ngasih soal udah nggak bisa di nalar lagi" kata Meisa sambil meminum jus alpukat yang sudah ia pesan.

"Yeee, itu mah emang lo nya aja yang nggak belajar" jawab Ellen

"Udah belajar gue semalem. Belajar sabar soalnya jefri nichol sering deket sama cewek lain" ujarnya dengan dramatis yang mendapat tatapan datar dari semua temanya.

"Jefri mulu lo, ngimpi jangan ketinggian. Jatoh sakit loh" kata Raina

"Ki pinjem hp ya buat foto" ucap Ellen

"Pake aja"

"Males banget nih gue. Pengen jalan. Pulang sekolah jalan yuk guys" ajak Neta

"Iy nih net, gue juga males pulang cepet. Gue ikut lo deh ntar" jawab Azkia. Dia memang sedang tidak ingin pulang cepat. Karena mamanya selalu menceritakan Arta dan keluarganya.

"Tumben Ki lo mau di ajakin jalan. Biasanya pulang sekolah langsung pulang" sahut Raina.

"Ya ngga papa dong sekali sekali kita jalan bareng. Udah lama juga nggak jalan bareng" jawab Azkia dengan tenang.

Ellen yang memegang ponsel Azkia mengerutkan keningnya saat ada satu pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal.

"Eh Ki, ini ada pesan masuk dari nomor tak dikenal deh. Siapa nih" ucap Ellen sambil menyerahkan ponsen Azkia.

+628573245++++

Assalamualaikum Azkia. Maaf saya hanya ingin mengajak untuk menjenguk yangti di rumah sakit sama kak Septi besok. Kalau kamu mau cukup balas iya. Kalau tidak jangan balas pesan ini. Arta

Azkia berkali kali membaca ulang pesan tersebut. Tidak yakin kalau yang sms adalah Arta. Masa iya sih dia. Tau nomor gue dari mana lagi. Ih pasti mama deh yang ngasih. Pikirnya.

"Eh malah bengong pesan dari siapa tuh?" Tanya Ellen.

"Ee, bukan siapa siapa kok. Salah sambung" elaknya

"Ki, jangan boong deh. Kalo ada masalah cerita dong sama kita" sahut Raina

"Iya ki, beberapa hari ini gue lihat lo tuh kaya yang lemes gitu, kalo ada masalah cerita lah sama kita" kata Meisa

Azkia hanya diam sambil memikirkan jawaban dari ajakan Arta.

"Em, guys gue nggak jadi ikut jalan ya. Gue lupa tadi mama nyuruh pulang cepet. Sorry ya"

"Hmmm. Yaudah deh kalo belum mau cerita nggak papa" jawab Raina.

°°°
"Assalamualaikum. Ma, mamaaa" teriak Azkia setelah masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumsalam, eh kamu itu baru pulang udah teriak teriak aja" ujar mamanya lembut sambil mengusap kepalanya.

"Mama yang ngasih nomor aku ke Arta ya?" Tanyanya langsung to the point

Susi tersenyum dan mengangguk.

"Ih ngapain sih dikasih segala" jawab Azkia dengan wajah yang cemberut.

Susi mengerutkan keningnya. "Lho memangnya kenapa? Dia kan calon suami kamu. Ya nggak papa dong sayang. Oh iya, mama nggak mau ya denger kamu manggil nak Arta langsung nama. Dia itu lebih tua dari kamu dan nanti dia akan jadi suami kamu. Jadi kamu panggil mas" kata Susi dengan panjang.

Azkia yang mendengar penuturan mamanya langsung membulatkan matanya.

"Nggak. Apaan sih ma, masa panggil mas. Dia kan bukan tukang bakso" jawab Azkia sewot

Susi yang melihat tingkah anaknya tertawa.

"Yaudah kamu panggil kak aja ya. Jangan langsung nama, nggak sopan"

Arta & AzkiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang