27

438 20 2
                                    

'tuhan itu adil'
🌷

***

Athalan mengusap air mata Clara yang sedari tadi berjatuhan membasahi kedua pipinya.

Wajah cantik Clara kini basah karena air mata nya yang tak henti-hentinya mengalir,
Mata sembab dan hidung merah kini menghiasi wajahnya.

Ini kelemahan athalan,
Melihat sang gadis menangis seperti ini, merintih karena sakit yang dialaminya.

Athalan ingin, ia merasakan apa yang saat ini gadisnya rasakan.
Rasa sakit itu,
Sakit yang tak henti-hentinya menerjang sang gadis.
Sakit yang entah kapan akan menghikang dari tubuh sang gadis.

"Kamu tau? Aku gabisa liat kamu kaya gini."
Athalan berucap.
Kedua telapak tangannya menyentuh kedua pipi Clara.
Matanya menatap Clara sendu.

Clara balik menatap tatapan sendu athalan,
"I love you"
Clara berucap dengan suara yang sangat kecil,
Suara yang mirip seperti bisikan.

"I love you more"
Athalan mengecup puncak kepala Clara.

Clara memeluk athalan erat,
Sangat erat,
Seperti takut kehilangan.
Athalan membalas pelukan itu tak kalah eratnya.

Athalan tak akan rela bila gadis ini akan pergi meninggalkannya

Morr              🔥🔥🔥

Amora kini sedang menikmati cookies dan secangkir teh hangat buatan mamanya.

Menonton film-film yang menguras tenaga untuk menangis adalah hoby nya.
Kini ia sangat serius menonton film sampai-sampai tak sadar ia sudah menghabiskan satu toples cookies.

Mama yang melihat pun geleng-geleng kepala melihat putri semata wayangnya ini.

"Amora, kenapa cookies nya kamu abisin?"

"Masi ada ko, Ni ambil aja.
Udah sana jangan ganggu Mora!"

Mama Amora menghampiri Amora,
Lalu menjewer telinga Amora.
"Liat tuh ada dari mananya?!
Mama aja yang buat belum nyobain"

"Aduhh maa sakittt!"rintih Amora.

Mama pun melepaskan jewerannya,
"Ayo bantuin Mama bikin lagi cookies yang udah kamu abisin"

"GA! Enak aja aku ga-" ucapan amora terpotong karena Mama sudah menyeretnya menuju dapur.

Baru saja Amora hendak protes,
Mama menghadangnya,
"GAADA TAPI-TAPIAN!"

Amora mengerucutkan bibirnya,
Berpose seperti orang sedang ngambek.

"Udah cepet bantuin!"
"Amora, ambil terigu!"
"Ini spatula mana Amora?"
"Telurnya abis nih amoraa"
"Kamu gimana sih? Masa gini aja gabisaa?"

Dan masih banyak lagi celotehan-celotehan yang keluar dari mulut Mama saat membuat cookies.

***

firefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang