jisung

67 3 0
                                    

sudah banyak kali menunggu
Sudah banyak kali menanti
Ternyata itu salah aku hanya menunggu dan menanti. Bukan mencari
.
.
.
Keesokan harinya chenle menangis.
Kamu mendekatinya dan memeluknya, kamu dan chenle bagaikan kakak beradik.

"Udah le ntar, aku cari uangnya." kamu mengelus puncak rambut chenle.
"Kamu hks, huwaa~ makasih." chenle meluk kamu erat kamu senyum masih mengelus chenle memberi ketenangan.
=================================

"Gini lho kak, Chenle diobrak sama bu kos kosan soalnya belum bayar tagihan. Sedangkan tagihanya belum lunas tinggal setengah Rp. 200.000." kamu minta tolong ke taeil dengan sesekali sesenggukan.

"Yaudah, nanti aku cari. Deh~"
"Makasih kak maaf ngerepotin."
============≠====================
"(Y/n) aku mau bicara." hyuna menarik tanganmu kasar.
Kamu dan hyuna berada ditaman belakang gedung.

"Aku dengar kamu lagi cari uang Rp. 200.000 " hyuna tersenyum dan memberikan uang tunai Rp. 200.000

Belum menyentuh uang itu ditarik lagi. "Eits, tunggu dulu aa syaratnya"
Kamu gak njawab tapi, serius.

"Gini ya....(y/n), jaehyun itu risih dengan kamu aku harap kamu ngerti. Kamu itu bagaikan parasit mending menjauh dari jaehyun tadi aku ditembak cinta sama jaehyun duh senangnya~ kami saling mencitai. Bukan cinta bertepuk sebelah tangan"

Jleb
Kata kata itu sungguh menyakitkan dan menusuk.

"T-tapi aku suka sama jaehyun hanya suka"

"Suka? Lebih baik pergi saja sebelum masuk terlalu dalam dan akhirnya jatuh."

Uang tadi dilempar kemukamu sudah jelas kamu tidak terima perlakuan itu.

"Kau tidak punya sopan santun ya?" kamu juga tidak kalah berteriak.

"Oh...gitu." hyuna memotong rambut panjangmu dan memukulmu.

"Dengar ya....kalau kamu mau jaehyun selamat kamu jangan pernah ngomong kesiapapun." kamu sudah babak belur sekarang kamu mau pulang

Kamu acak acakan lunglai waktu pulang karena pikiranmu kemana - mana maka kamu jalan tidak tau arah.
Merasa sudah sepi di pojokan melihat laut sendiri, kamu menjerit dan menangis sekencangnya.

"Aaaaaaa.....huwaaa~ hiks hiks." kamu ingin sekali ikut tenggelam dalam diam.

Ada yg menepuk bahumu, kamu menoleh.
"L-lho kak (y/n)"

"Kakak kok nangis, lho kakak juga rambutnya pendek ada apa kak?" pria itu adalah jisung, dia khawatir.

"Ga papa jis, masalah pribadi. Hehehe~" kamu ngusap pelan mata kamu.

"Kak boleh bilang ga."
"Boleh jis, kenapa?"
"Tentang kak hyuna."

Muak, kamu muak dengan nama itu, mendengar namanya sudah mematahkan hatimu apalagi membayangkan wajah busuknya itu.

"Gini kak, a-aku benci sama dia."
Kamu mambulatkan mata.
Mata jisung berkaca kaca dan nangis pelan.

"Jis, jisung."
"Hiks maaf kak hiks kalau nanti hiks aku buat kesalahan hiks karena ibuku kerja dirumahnya hiks katanya kalau aku temanan hiks sama kakak, nanti hiks huwaaa~"

Greeb
Kamu meluk jisung yang menangis.

"Ibumu yang jadi taruhanya?" kamu mendekap kepalajisung yg dagunya menempel pada bahumu.

Jisung ngangguk.
"Aku hiks juga maaf jis hiks, aku gatau rasanya punya ibu hiks. Tapi, hiks pengorbananmu pasti hiks bisa aku terima huwaaa~"

"Huwaaa~" kamu nangis bersama jisung. Saling berpelukan didepan sungai han. Umumnya pasangan kekasih lah yg disekitar sungai han, namun jisung dan kamu cuma sebagai kakak adik.

Kamu dan jisung sepakat membeli makanan sambil jalan jalan.
"Jisung yg tadi kamu hebat!!!"

"Yg tadi yg mana?"
"Yang main basket bareng jeno, alen, dan renjun ituloh"
"A-ah itu biasa, lahi pula kami kalah."
"Kalian keren waktu drible."

"Hahaha~ jangan gitu kak, oh ya aku dengar kakak suka sama jaehyun hyung."
Langkah kamu terhenti, menatap nanar jisung dengan menunduk.

"Maaf" jisung jadi tidak enak, jisung ikut menunduk.
"E-eh~ jisung aku mau daftarin seseorang. Bisa enggak?"
"Oh boleh, siapa?"
"Chenle."
"Wah!! Chenle mau ikut boleh."
Jisung senang mempunyai teman baru, setim.

Tiba - tiba hujan rintiMendek, kamu dan jisung cepat" ngiup ke rumah yg ga kepakai.

"Arrghh" jisung sedikit berteriak
"Kenapa?"
"I-itu ada hyuna"
"Kamu pulang dulu sana!"

"Kakak gimana?" jisung khawatir dan natap kamu dalam dalam dan......






















Mendekat















Greeeeep






"Sampai jumpa kak"sehabis meluk penuh duka itu, jisung meninggalkan mu sendiri.

'Rasa lara itu.......sangat terasa saat seseorang mempunyai suatu kebimbangan tiada henti. Memilih jalan mana yg akan dituju tapi, selalu buntu dan tak memiliki jalan keluar yg tepat. Apapun yg terjadi jisung harus kuat'batinmu melamun.

" hahh!~" kamu mengusap tangan karrna kedinginan, kamu lelah batin dan juga fisik, tidak bisa menahan yg sudah terjadi ini.

Kamu berbalik dan.......

Bruuk

=================================

"Syukurlah kau sadar"
"Siapa kamu?"

"Kamu jangan bergerak gerak ntar ga sembuh sembuh loh"
Kamu cuma mengerjapkan mata dan menatap jendela diaampingmu.

Cahaya kota saat malam membuatmu kagum sepertinya berada diatas sebuah gedung.
Pria yg menolongmu merangkak kekasur disampingmu, kamu sedikit terperanjat.

"Kau tau ini dimaan?"
Kamu tidak menjawab menatap orang itu dari sanping dan terdapat luka dipipinya.
Kamu malah beranjak mengambil plaster luka atau han**plas dan menempelkannya dipipinya dan mengelus lembut.

Pria itu masih terbengong.

"Kau juga harus merawat diri sendiri, oh ya ngomong ngomong namaku (y/n). Kau siapa?"
"L-lee donghyuck"

"Aku pulang sekarang ya...  Makasih, maaf ngerepotin" kamu membungkuk, donghyuck berusaha mencegah dan menggalungkan jaket yg ia kenakan kepadamu.

"Kembalikan saja saat kita bertemu lagi"
.
.
.
Tbc
Otoke guys, terlalu serius atau dua rius atau seratus rius......
Maaf....yg nunggu update nya my mine for steril heart ntar dulu soalnya kehabisan ide oke.....bdmd tapi, don  segera update kok
Next ya
Bye bye

i know but, this is my self (nct Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang