***
Tinggal menghitung hari liburan akan tiba. Kamu dengan dua sahabatmu sudah menyusun rencana untuk liburan dipuncak.Sekarang kamu lagi nyiapin baju dan perlengkapan lainnya untuk dibawa kepuncak. Nami dan dyo juga membantumu untuk menyiapkan semuanya.
"Ada yang kurang gak, ho?" tanya dyo sambil menyusun koper.
"Gak ada deh, semua lengkap" setelah menyusun koper, dyo langsung duduk disampingmu, "Ho, gue boleh minta izin gak?"
Kamu yang awalnya fokus ngitung uang, langsung natep dyo, "Izin? Izin apaan?" tanyamu.
"Nayeon mau ikut liburan juga katanya, boleh gak?" nami yang awalnya asik ngemil langsung tersedak. Sedangkan kamu hanya diam.
"Apa? Nayeon mau ikut? Gak, gak boleh!" tukas nami. Dyo masang wajah melas, "Boleh dong, soalnya dia ngerengek minta ikut liburan bareng" jelas dyo.
Nami langsung memutar bolanya malas, "Emang dia bayi apa pake ngerengek segala! Elo juga sih yo, pake acara cerita segala sama nayeon, jadi nya dia mau ikut kan! Intinya nih ya, nayeon gak boleh ikut!" dyo langsung menghampiri nami.
"Gimana gak cerita, dia itu pacar gue nam, jadi dia berhak tau gue mau liburan kemana!" kamu menatap dyo yang sedang menjelaskan kedudukan nayeon.
"Terus gue sebagai sahabat lo, apa gue berhak ngelarang pacar lo ikut liburan kita?" dyo terdiam dan nami tersenyum kemenangan, "So, pacar lo gak boleh ikut!" tegas nami.
"Please lah, sekali ini aja nayeon ikut gue" pinta dyo, "Gak boleh dyo, karena ini lib--"
"Ajak aja pacar lo, yo. Dia kan juga temen sekelas kita" dyo menatapmu dan menghampirimu, nami menatapmu tak percya.
Dyo langsung memelukmu sangat erat, "Emang lo sahabat terbaik gue, ho!" kamu hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Kalau gitu gue ke rumah nayeon mau ngasih tau ke dia dan bantuin dia prepare. Bye!" dyo berlalu dari hadapanmu.
"Lo kok biarin nayeon ikut sih?!" pekik nami, "Udahlah, biarin aja dyo seneng!" nami berkacak pinggang sambil mendengus, "Terus elo nya gimana, ho? Apa lo tahan ngeliat dyo sama nayeon pacaran dihadapan lo?"
"Mungkin dengan cara ini, gue bisa ngelupain dyo secara perlahan" lirihmu.
----
Chanyeol kini berdiri didepan gerbang sekolahan. Baru kali ini chanyeol lagi berdiri didepan gerbang sekolahan dipagi hari. Biasanya dia orang terakhir yang akan masuk gerbang.
Sehun yang baru saja mermakirkan motornya langsung menghampiri chanyeol, "Lo ngapain berdiri disini?"
Chanyeol sekilas menatap sehun dan langsung melihat siswa yang baru saja datang.
"Kok tukang sayur pagi-pagi udah jualan kacang sih disekolahan?" chanyeol langsung memukul pundak sehun dengan sangat keras, "Awhh sakit bego!" ringis sehun.
"Apaan maksud lo barusan hah?" sehun tersenyum, "Lo ngerasa ya?"
"Kamvret!" gumam chanyeol.
Kamu dan nami yang mau masuk ke area sekolah langsung dicegat sama chanyeol. Kalian berdua diam dan menatap chanyeol dengan penuh tanda tanya, "Ini apaan sih? Minggir gak?" chanyeol hanya menyilangkan kedua tangannya sambil menatapmu dari atas kebawah.
"Gak cakep-cakep amat, tapi sok jual mahal" lirih chanyeol sambil natap kamu dengan tatapan mengejek, "Terus masalah buat lo?" tanya lo dengan nada dingin.
Sehun yang sedari tadi memperhatikan kalian berdua terkekeh tanpa suara sambil tepuk tangan beberapa kali. Chanyeol memejamkan matanya sambil menahan nafasnya dan mengeluarkan secara perlahan, "Nama lo siapa?" tanya chanyeol sambil menatapmu.
Kamu malah mendecih dan mencoba berlalu dari hadapan chanyeol, tapi lagi dan lagi chanyeol menahanmu, "Apa sih?!" tanyamu mulai geram.
"Tadi gue nanya, nama lo siapa?" kamu natap chanyeol datar, "Gue kira lo punya mata buat baca"
Sehun tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataanmu untuk chanyeol. Kamu menatap sehun, "Nama lo Oh Sehun, kan?" tanyamu pada sehun yang langsung diacungin jempol sama sehun.
Kamu tau nama sehun karena kamu melihat namanya berada didada kiri sehun.
"Sialan" gumam chanyeol.
Kamu dan nami berjalan meninggalkan chanyeol yang sedari tadi menatapmu kesal, "Baru kali ini gue liat lo di ejek sama cewek!" seru sehun.
"Diem lo!" sentak chanyeol.
"Nama dia siapa sih?" tanya chanyeol, "Kim Jiho, yeol"
-----
Jam istirahat sudah berlalu dari 5 menit yang lalu, selama itulah kamu melihat orang pacaran yang ada didepan matamu. Siapa lagi kalau bukan dyo dan nayeon?
Padahal sih kamu tadi diajak nami buat kekantin bareng, tapi kamu malah diem dikelas menyaksikan dramanya orang pacaran.
"Sayang, nanti kita berangkat kepuncak pake mobil siapa?" tanya nayeon, dyo tersenyum, "Mobil akulah" jawab dyo.
Didalam hati, kamu merutuki pasangan baru ini. Bagaimana bisa mereka semesra ini dihadapan kamu? Apa mereka gak sadar bahwa kamu masih bernafas dibelakang mereka? Mudahan guru lewat terus ngelabrak mereka! Doa mu dalam hati.
"Kim Jiho" kalian bertiga terkejut dan langsung menatap ke arah pintu. Kamu menatap tak percaya bahwa chanyeol lagi berdiri didepan kelasmu.
"Jiho gak ada" ujar dyo. Chanyeol tersenyum tipis, "Lo terlalu asyik pacaran sampai lo gak sadar ada yang lagi nonton kalian dari tadi dibelakang" dyo langsung noleh kebelakang, "Jiho!" kamu cuma cengengesan.
Tatapanmu kini tertuju sama sesosok makhluk jangkung yang lagi nyender dipintu sambil natap kamu. Kamu berjalan mendekati dia, "Ngapain sih lo disini?" bisik mu sambil melototin matamu.
"Cari lo lah!" jawab chanyeol. Kamu menatap dyo yang mukanya bingung banget, tanpa berpikir panjang kamu narik tangan chanyeol buat ninggalin kelasmu.
Sepanjang jalan, orang-orang ngeliatin kamu sama chanyeol. Tapi kamu malah acuh sama bisikan mereka sampai kamu membawa chanyeol keatap gedung.
Kamu melepaskan genggaman tanganmu dan langsung menatap kearah lain sambil berkacak pinggang. Sedangkan chanyeol dia malah natap tangannya yang baru aja kamu lepasin.
"Mau lo apasih?" tanyamu dengan nafas yang tak beraturan. Chanyeol menatapmu, "Gue mau kita kenalan"
Kamu mendengus. Apa yang barusan dikatakan chanyeol? Jadi alasan dia mengganggumu hanya untuk ini? Kenalan? Apa ini masuk akal?
Chanyeol mengulurkan tangannya, "Park Chanyeol anak kelas XII D". Kamu menatap uluran tangan chanyeol dan menyalaminya, "Kim Jiho anak kelas XII A" kamu melepaskan uluran tanganmu.
Tiba-tiba kamu tertawa lepas saat kamu sadar bahwa ini sangat lucu, tapi chanyeol malah bingung kamu kenapa ketawa, "Lo kenapa ketawa?" tanya chanyeol.
"Lo ternyata kuno juga ya" ejekmu sambil tertawa. Chanyeol malah diam, menikmati kamu tertawa lepas seperti itu. Tanpa kamu sadari chanyeol tengah tersenyum kearahmu.
Hari ini adalah hari dimana kamu mulai berteman dengan seorang playboy. Kalian menghabiskan jam kosong diatap sekolahan dengan cerita lucu. Sampai-sampai kalian gak sadar ada orang yang lagi ngintip kalian dibalik pintu.
"Ini target barunya chanyeol?" tanya jongin, "Keknya sih" gumam sehun.
"Kok chanyeol mau model yang begituan? Cantikan orang yang ngejar dia" sehun mengangkat kedua bahunya.
"Tapi menurut gue ya tem, chanyeol emang cocok sama cewek itu. Cewek itu beda dari yang lain tau gak! Asalkan lo tau, chanyeol pagi-pagi udah nangkring didepan pager buat nungguin tuh cewek!" jongin menatap sehun dengan tatapan tak percaya, "Serius lo?" sehun mengangguk cepat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cey!
Fiksi PenggemarSekarang bukanlah nanti Dan nanti bukanlah sekarang Mungkin untuk saat ini kita tak dipersatukan Pasti ada hari esok dimana kita akan ditakdirkan bersama Aku menunggu hari itu ~~~~~