***
Sore ini rasanya kamu suntuk banget ngedengerin guru private ngejelasin rumus matematika. Padahal tanpa guru private, kamu sudah bisa dibilang anak yang cerdas. Tapi karena abangmu yang ngotot banget karena beberapa bulan lagi UN, jadi ya kamu iyain aja.Dan chanyeol, dia makin hari makin sweet sama kamu. Dan juga makin hari kamu makin sayang sama makhluk bertelinga besar itu. Sekarang aja kamu merasa rindu, padahal baru aja chanyeol ngechat kamu.
"Sudah selesai?" kamu tersentak kaget dan langsung memberikan lembaran kertas.
"Saya perhatikan kamu ini anak yang pintar, buktinya setiap saya kasih soal, semua jawabannya benar meskipun kamu gak begitu memperhatikan saya saat menjelaskan. Kenapa kakakmu ingin sekali kamu les private?" kamu hanya tersenyum ramah menanggapi guru lesmu itu.
"Ya sudah, sampai disini dulu lesnya. Kalau begitu saya permisi dulu" ujar guru itu sambil berdiri. Kamu mengikutinya, bermaksud ingin mengantarkan gurumu sampai kedepan.
"Gurunya udah pulang?" kamu mengangguk dan berjalan menuju kearah meja makan.
"Chanyeol gak ngapel nih?" tanya bang suho, lebih tepatnya sih dia kek ngejekin kamu. Tadi chanyeol ngomong sama bang suho kalau chanyeol gak bisa dateng kerumah, karena chanyeol ada tugas kelompok sama temennya.
"Lha, abang sendiri gak ngapel kerumah pacarnya?" bang Suho natap kamu tajam, "Upss bang Suho kan jomblo, jadi boro-boro ngapelin pacar" ujarmu sok terkejut.
"Ngece banget kamu! Tau kok yang udah punya pacar" kamu tertawa melihat ekspresi abangmu yang terlihat sangat lucu kalau lagi ngambek.
"Tenang aja, masih ada Nami kok bang" abangmu langsung bergidik, "Hiihh, gak minat model yang kek Nami" tolak abangmu.
"Awas lho, entar ngejilat air liurnya lagi"
"Apaan coba" abangmu langsung meninggalkanmu dan berjalan kearah ruang keluarga. Kamu ketawa ngeliat ekspresi abangmu yang menurutmu sangat lucu.
"Dek, ada tamu tak diundang nih!" teriak abangmu yang langsung membuatmu berlari kearah ruang tamu. Dan ternyata orang itu adalah...
"Si cendol bawa apa nih?" ya dia adalah Chanyeol, pacarmu yang katanya lagi sibuk sama tugas kelompoknya. Kamu ngelirik abang kamu tak suka karena dia baru aja manggil Chanyeol itu 'Cendol'.
"Yang, aku dipanggil cendol sama bang Suho!" rengek Chanyeol kek anak kecil minta dibelain. Sekarang Chanyeol ngegelendotin tangan kamu sambil muka sok unyu.
Abang kamu menatap sinis kearah Chanyeol, "Sok-sok'an manja, kakak lo kalau gue gebet juga bakalan nangis" cetus bang Suho, "Emang kak Yura mau modelan cem bang Suho yang garingnya tiada tara kalau ngelawak?" ujar Chanyeol.
"Kakak lo belum liat pesona gue yang sebenarnya, kalau udah liat, beuuhhh hubungan kalian bakalan kandas!" bang Suho ninggalin kalian berdua dengan ketawa jahatnya. Kamu mah milih diem dari pada misuh-misuh ga jelas (?).
"Abang siapa sih itu?" desismu, "Ayo kita pergi ke rumah RT, lapor penghapusan nama Kim Junmyeon di kartu keluarga" kamu cuma ngangguk aja.
"Nih, aku bawain martabak" Chanyeol ngasih keresek yang isinya martabak, katanya. Kamu ngambil keresek itu dan berjalan menutup pintu, "Makasih martabaknya. Oh iya, gimana tugas kelompoknya? Udah beres?" tanyamu sambil berjalan kearah dapur.
"Udah kok, yang!" ujar Chanyeol yang sekarang udah duduk diruang makan. Setelah meletakan martabaknya ke piring, kamu menghampiri Chanyeol dengan membawa martabak dan air putih.
"Makan gih" kamu sekarang duduk disamping Chanyeol, "Suapin" rengek Chanyeol.
"Punya tangan, kan?"
"Yaudah aku minta suapin sama---"
"Yaudah sana, bawa martabaknya terus dibungkus lagi!" kamu beranjak dari tempat duduk, tetapi dengan cepat Chanyeol megang tangan kamu, "Aku bercanda kali, yang. Gitu aja udah sensi, PMS ya kamu?"
"Gak kok" jawabmu. Sekarang kamu nyuapin Chanyeol. Kamu heran sama sifat Chanyeol yang kek anak kecil tapi badannya tuh besar. Tapi kamu malah suka sama sifatnya Chanyeol. Bahkan 1000% kamu berhasil move on dari Dyo, karena Chanyeol hadir dalam hidupmu.
"Kenapa sih kamu senyum? Aku jadi salting nih!" seru Chanyeol sambil senyum-senyum, kamu cuma mendecih.
Entah kenapa kamu tiba-tiba fokus ngeliatin Chanyeol. Selama 1 bulan kamu pacaran sama Chanyeol, kamu cuma bisa diem tau kelakuan Chanyeol dibelakang kamu kek gimana. Dan kamu juga sadar diri, kamu itu pacaran sama siapa, jadi kamu nanggung resikonya.
Tapi semakin hari kamu deket sama Chanyeol, kamu itu malah semakin sayang sama dia. Padahal kamu tau alasan dia yang kerja kelompok lah, latihan basket lah, bimbel lah, dia lagi jalan sama cewek lain dibelakangmu.
Sampai pada akhirnya kamu mencoba untuk terbiasa dengan keadaan ini, dimana Chanyeol selalu ngebohongin kamu.
"Yang, kenapa ngelamun?"
Pertanyaan Chanyeol berhasil bikin kamu kaget, kamu natap matanya sebentar dan berakhir menggelengkan kepala.
"Gak papa kok. Bentar ya, aku mau ambil Hp diatas" Chanyeol cuma ngangguk.
Kamu berjalan kearah kamarmu dan mengambil ponselmu diatas nakas. Saat kamu membuka ponselmu, lagi-lagi kamu mendapat kiriman foto dari seseorang yang gak kamu kenal. Tentu saja itu foto asli, buktinya baju yang dikenakan Chanyeol sama di foto itu.
"Yang, aku boleh masuk?" kamu nengok kearah pintu dan kamu melihat Chanyeol nyender dipintu.
"Masuk aja" ujarmu sambil menaruh ponselmu kembali.
"Kamu tadi kenapa keliatan serius banget ngeliat ponsel?" tanya Chanyeol, "Itu, grup kelas aku lagi pada heboh. Oh iya, tadi kerja kelompok sama siapa?"
Kamu mengamati ekspresi Chanyeol yang mulai berpikir, "Sama Chen, Lay, Umin, Kai, emmm... Sehun!"
"Tadi siapa yang bawa martabak?" kamu sama Chanyeol noleh kearah bang Suho yang lagi bawa piring martabak, "Ceye yang beli" sahutmu.
"Kalau beli tuh yang banyak! Masa nemu piring isinya cuma satu?!" seru bang Suho sambil nunjukin piring kosong.
"Sorry bang, tadi gue kelaperan" Chanyeol cuma nyengir kuda. Kamu membersihkan bibir Chanyeol yang masih ada sisa martabak.
"So sweet ihh" ujar Chanyeol sambil nyubit pipi kamu gemas. Kamu cuma meringis kesakitan.
"Lebay!" seru bang Suho, "Apa salah dan dosaku----"
"Sayang, cinta suci ku kau buang-buang" timpal Chanyeol. Bang Suho nengok ke Chanyeol, "Beralih profesi lo dari rapper jadi dangdut?" ejek bang Suho. Chanyeol mukanya asem banget, "Sayang" rengek Chanyeol kekamu. Kamu mendecih, "Apaan sih, sayangku?"
"Dasar kids jaman now, pacaran lebay banget!" sindir bang Suho sambil ninggalin kalian berdua.
***
"Seriusan lo, tak?" Dyo mengangguk cepat, "Emang gue pernah bohng?" Nami mendecih sambil menyilangkan kedua tangannya didada, "Sok lupa lo! Apa gue jabarin kebohongan lo kek rumus matematika?"
"Okay, gue pernah bohong! Tapi kali ini gue serius, nam! Chanyeol tadi lagi jalan sama Yeri di Mall!" ujar Dyo sambil memegang pundak Nami, "Iya gue percaya kok! Lagian gue gak heran kalau Chanyeol setiap jalan ceweknya ganti-ganti" ujar Nami santay.
Dyo melongo mendapati jawaban Nami dengan intonasi biasa saja, "Cuma itu doang?"
"Lha, lo mau gue kek gimana pinguin?" Dyo memejamkan matanya, "Status Chanyeol sekarang apa sih?" tanya Dyo.
"Status? Eumm initinya dia gak lajang sih karena dia pacar orang"
"Orang itu siapa?"
"Jiho, Chanyeol kan pacarnya Ji---- Ehhh gila! Chanyeol jalan sama Yeri?! Demi apa loh?! Nasib sahabat gue kek gimana?! Kenapa lo baru ngomong sih, botak!" Nami terlihat sangat histeris, sedangkan Dyo? Jangan ditanya.
"Gue sarananin kalo makan tuh yang bergizi, 4 sehat 5 sempurna. Punya dosa apa gue dapet temen yang lolanya minta ampun!"
***
Ga nyambung ya? Sorry T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
Cey!
FanfictionSekarang bukanlah nanti Dan nanti bukanlah sekarang Mungkin untuk saat ini kita tak dipersatukan Pasti ada hari esok dimana kita akan ditakdirkan bersama Aku menunggu hari itu ~~~~~