(Me)-maaf-(kan)

27 4 0
                                    

***
Hari ini kamu turun sekolah agak terlambat, karena badanmu sangat kelelahan kemarin. Dari seberang jalan kamu melihat chanyeol lagi duduk di halte sekolahan.

"Cey" panggilmu dan chanyeol langsung menatapmu. Muka chanyeol sekarang pucat banget, "Are u okay?" tanyamu. Chanyeol hanya mengangguk.

Kamu langsung memegang kening chanyeol yang hangat itu, "Ke uks aja, lo kek nya sakit deh" chanyeol ngegeleng pelan, "Gue gak papa kok".

Kamu narik tangan chanyeol dan berjalan kearah uks. Chanyeol cuma ngikutin kamu tanpa protes tentang perlakuanmu, malah dia tersenyum.

"Woeyy pagi-pagi mau mojok lo?" pekik sehun. Kamu udah budeg, gak denger pertanyaan sehun, yang kamu lakukan sekarang adalah berjalan kearah uks dengan cepat. Bahkan kamu gak sadar kamu barusan ngelewatin dyo.

"Udah lo tiduran disini, bentar gue cari'in obat buat lo" perintahmu sambil membantu chanyeol tiduran.

Gak lama, kamu udah dateng dengan teh anget, roti, dan obat kamu bawa. Tapi langkahmu terhenti saat yeri ada disamping ranjang chanyeol.

"Jiho!" kamu tersentak saat sehun menepuk bahumu, "Kenapa diem disini? Noh yang sakit mulai tadi nungguin orang yang cari obat" ujar sehun sambil nunjuk chanyeol dengan dagunya, "Di garis bawahin, orangnya, bukan obatnya" timpal jongin sambil senyum-senyum.

Kamu menghampiri chanyeol dan membukakan roti yang kamu beli, "Makan roti dulu, baru minum obatnya" ujarmu sambil menyerahkan rotinya.

"Suapin" rengek chanyeol dengan wajah baby face nya.

"Najisin!" seru jongin, "Sok lemah dasar!" seru sehun tak kalah sengit, "Makan sendiri, masa gue suapin sih? Tangan lo gak kenapa-kenapa juga" ujarmu sambil naruh rotinya ke tangan chanyeol.

"Lo gak inget ya, kemarin kan gue ngegendong lo sambil muter-muter, lelah nih tangan gue" kamu terbelalak mendengar penuturan chanyeol.

"Weitsss lo ngapain kemaren?! Wahhh gila parah lo!" pekik sehun sambil nutupin mulutnya, "Yeol, lo kebablasan ya?" tanya jongin.

"Ishh, ceye! Jangan dengerin ceye ngomong, dia ngehalu" bantahmu sambil ngelirik tajam kearah chanyeol, "Gue ben---" kamu langsung memasukan roti kedalam mulu chanyeol, "Udah makan nih" seru mu sambil nyuapin chanyeol.

Yeri terdiam melihat aktivitas kalian, akhirnya yeri berdiri dari tempat duduknya. Tiba-tiba chanyeol memegangi tangan yeri. Kamu sama yeri terkejut, "Thanks udah kesini"

Chanyeol melepaskan genggamannya dan kamu sekilas melirik yeri yang tersenyum kecut. Yeri pun meninggalkan uks, "Kasian banget mukanya" gumam jongin.

_______

Kamu duduk dan mendengarkan guru menjelaskan peljaran didepan. Entah kenapa kamu gak bisa fokus sama pelajaran hari ini, kamu masih khawatir sama keadaan chanyeol.

Nami ngeliat gelagat kamu aneh banget, alhasil dia nulis dilembar kertas.

'Kenapa muka lo kek gitu?' - Nami

'Ceye masuk uks nam' - Jiho

'Oh. Dyo mau ngomong sama lo'- Nami

'Ya' - Jiho

Gak lama kemudian bel istirahat udah bunyi dan semua siswa berhamburan pada pergi kekantin. Nami langsung pindah tempat duduk saat dyo udah datang.

"Jiho, soal kemarin gue minta maaf" lirih dyo, kamu tersenyum, "Lupain aja, gue udah anggep semuanya gak pernah terjadi. Maaf kemarin gue cuek sama lo" ucapmu sambil nepuk bahu dyo.

"Sebagai perminta maafan gue, gimana kita bertiga makan pecelele" usul dyo yang langsung dapat anggukan dari nami, "Setuju gue! Dyo yang bayar!"

"Hehh mulut lo ya!" sentak dyo, kamu tertawa, "Eh, chanyeol kenapa masuk uks?" tanya nami yang membuatmu menepuk jidat, "Astaga ceye!" kamu beranjak dari tempat dudukmu dan berlari kearah pintu.

Tapi tubuhmu terpental saat menabrak tubuh seseorang yang lagi berdiri didepan pintu. Untung kamu gak jatuh karena ditahan sama orang itu. Orang itu adalah, "Cey!"

Chanyeol, bantuin kamu berdiri, "Kok gue gak dijenguk sih!" rengek chanyeol dengan bibir manyun, "Apaan sih, selo ae bibirnya" kamu memegang bibir chanyeol sebentar, lalu melepaskannya.

"Menggoda, kan?" kamu mendecih, "Katin kuy!" ajakmu ke chanyeol, chanyeol langsung ngangguk cepat.

Kamu sampai lupa masih ada dua sahabatmu yang sedari tadi ngeliatin kalian berdua, "Ehh kantin" sahabatmu pun menghampiri kamu dan kalian kekantin bersama.

"Nayeon kenapa gak diajak?" tanya chanyeol sambil memakan-makanannya, "Kalau gue ajak, ntar flashback lagi sama mantannya" jawab dyo tanpa menatap chanyeol.

"Mantan?" tanyamu yang mendapat anggukan dari dyo dan nami. Kamu natap chanyeol yang wajahnya kikuk gitu.

"Kan cewek hampir satu sekolahan jadi mantan dia, ho. Masa lo gak tau sih?" kamu natap dyo, "Ehh mulut bisa gak dijaga?" sentak chanyeol.

"Lho, emang kenyataan kan?" chanyeol menggebrak meja kantin sampai-sampai seluruh siswa menatap kearah chanyeol.

Kamu megang tangan chanyeol buat duduk lagi disamping kamu, chanyeol nurut, "Udah dimakan aja makanannya, gak usah dengerin apa kata dyo" bisikmu.

Chanyeol menatapmu dan kamu tersenyum, "Gih dihabisin makanannya" suruhmu. Chanyeol mengangguk.

Tiba-tiba dyo langsung beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan kalian. Kamu cuma mengehelakan nafasmu.

"Baru sadar kan lo" gumam nami.

_______

Kalian bertiga lagi jalan beriringan di koridor sekolah, hari ini kalian sudah membuat janji makan pecel lele sepulang sekolah.

Tiba-tiba langkah kaki dyo terhenti karena nayeon menarik tangan dyo, "Nayeon, kenapa?" tanya dyo.

Kamu sama nami memilih untuk menjaga jarak, saat kamu sekilas menatap nayeon, nayeon menatap benci kearahmu.

"Kemana panggilan 'sayang' nya?" tanya nayeon, dyo memegang bahu nayeon, "Kenapa, sayang?"

"Kamu mau kemana sama mereka berdua?" nayeon melirik kearah kamu dan nami, "Rese dasar!" gumam nami.

"Aku ada janji sama mereka berdua mau makan pecel lele tempat biasa" jelas dyo.

"Kenapa kamu gak ngajak aku? Oh aku tau pasti aku ngeganggu acara kalian, kan?"

"Aku biasanya ngajak kamu ke pecel lele tapi kamu gak mau ikut" nayeon mendecih, "Bilang aja gak mau aku ikut acara kalian, kan?" tuduh nayeon yang membuat dyo terpejam, menahan amarahnya.

"Udahlah, yo, ajak aja pacar lo" serumu dari kejauhan, "Lo apa-apaan sih, ho?!" pekik nami. Kamu hanya memberi isyarat jari telunjut dibibir untuk diam.

"Kamu mau ikut?" nayeon menggeleng pelan dan beralih menggandeng dyo, "Anterin aku pulang" rengek nayeon yang membuat nami memutarkan bola matanya malas.

"Tapi aku---"

"Jadi kamu milih mereka berdua?"

"Anterin nayeon aja, lain kali aja makan pecel lelenya" usulmu.

"Ehh, gak bisa, dyo harus ikut kita ke pecel lele, karena dia udah bikin janji sama kita! Enak banget lo dateng-dateng langsung marah-marah gak jelas, mana nyuruh dyo nganter lo pulang lagi!" ujar nami ketus.

"Ehh gue pacarnya dyo ya!" sentak nayeon.

"Dan kita sahabatnya dyo, lo inget itu!" tegas nami. Dari pada hal yang tidak diinginkan terjadi, kamu menyeret nami untuk menjauh, "Lo anter nayeon aja, gue sama nami ke pecel lele berdua".

_____

Cey! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang