***
Pagi-pagi sekali kamu sudah dijemput sama chanyeol buat berangkat bareng. Padahal sih udah 2 bulan terakhir chanyeol pulang-pergi bareng, tapi rasanya ada yang berbeda gitu.Lorong sekolah aja masih sepi, hanya ada mang ujang yang lagi nyapu dilapangan. Kalian masih sama-sama diam. Keliatan banget dari wajah kamu sama chanyeol kek canggung gitu.
Disaat bersamaan, tanganmu gak sengaja kegesek sama tangan chanyeol berulang kali. Tiba-tiba chanyeol ngegenggam tangan kamu sambil senyum.
"Kenapa senyum?" tanyamu.
"Sengaja banget ya tangan kamu kek gitu? Minta digenggam ya?" kamu terkekeh mendengar chanyeol menggunakan 'aku-kamu'.
"Idihh sok banget!" gumammu sambil mengulum senyum, "Kalau senyum, senyum aja. Jangan ditahan, aku suka liat kamu senyum"
Kata-kata chanyeol barusan sukses bikin pipi kamu merah. Chanyeol langsung noel pipi kamu, "Cie cie" goda chanyeol, "Apaan sih?!" sentakmu.
"Malu nih ceritanya?" kamu cuma diem dan langsung berjalan ninggalin chanyeol sendiri.
"Nanti kekantin bareng ya sayangnya ceye?" teriak chanyeol yang kamu balas dengan acungan jempol.
"I love u, Kim Jiho!"
"I love u too, Park Chanyeol!"
***
Lagi dan lagi pelajaran jam ke tiga kosong dikelas kamu. Bu Ratih gak masuk ke kelasmu karena ibunya lahiran, katanya. Hal itu membuat anak kelas XII A bersorak gembira.
"Cie yang jadian sama muka kek pantat ayam"
Awalnya kamu asik baca novel, pas denger suara nami kamu langsung gak fokus lagi, "Diem deh!"
"Lo kok pacaran gak cerita sama gue sih?" kamu menatap nami curiga, "Lo tau gue pacaran dari siapa?"
"Astaga, hampir satu sekolah tau lo pacaran sama chanyeol!" seru nami.
Tiba-tiba pintu kelasmu banyak anak dari kelas lain melihat kearahmu sambil berbisik. Kamu semakin heran, kenapa sih semua cewek pada disitu?
"Woeyy awas-awas! Air panas nih mau lewat!" itu suara teriakan bang chen, "Ini pada ngapain sih disini? Kalian gak denger apa udah bell istirahat? Emang ini kantin?"
"Woeyy sepatu gue jangan diinjek, yaelah!!" itu suara baekhyun, siapa lagi yang suaranya cempreng anak laki?
Mata kamu bertemu dengan mata chanyeol yang lagi natap kamu diambang pintu. Doi senyum kearahmu sambil berjalan kearahmu, "Ke kantin kuy!" ajak chanyeol.
"Kuy! Yuk yo, nam, kekantin" ajakmu.
***
Suasana kantin agak berbeda hari ini, biasanya suasana tenang, tapi sekarang suasananya agak ribut karena banyak yang bisik-bisik gitu. Kamu mah orangnya cuek aja, gak terlalu diambil pusing.
"Kalian pacaran?" itu suara dyo, ya dia lagi natap kamu sama chanyeol bergantian, "Iya, emang kenapa?" jawab chanyeol lantang.
Kamu ngelirik kearah chanyeol yang sekarang mukanya agak sinis, "Ceye" chanyeol langsung natap kamu.
"Kenapa sayang?"
"Anjay! Mau pamer lo?" seru baekhyun agak gak nyelo, "Jomblo sirik aja sih"
"Berisik! Makan tuh gak boleh ngomong!" tiba-tiba aja semuanya langsung kicep denger perintahmu.
"Semua udah gue bayarin" ujar chanyeol, "Lah, kok?" chanyeol natap kamu, "Ini PJ buat para jomblo, yang!" kamu ngegelengij kepalamu.
"Tiap hari aja nraktir kita, yeol" ujar bang chen sambil ngelapin mulutnya, "Enak di elo lah!"
Kamu milih untuk diam dari pada ikut ngerumpi yang topik pembicaraannya gak jelas banget. Nami nyenggol lengan kamu sambil ngasih kode buat liat kearah dyo.
Dyo sekarang jadi pendiam semenjak kejadian waktu itu. Mau gimana lagi, semua udah terjadi dan gak bisa diulangin lagi.
"Yo, temenin gue keperpus" ujarmu yang membuat dua kepala menengok kearahmu, "Yuk sama aku aja!" seru chanyeol sambil ngegandeng tangan kamu.
"Aku sama dyo aja, kamu disini aja sama temen-temen kamu" elakmu sambil ngelepasin genggaman tangan chanyeol.
"Yang...." rengek chanyeol.
"Najis!" gumam sehun.
"Aposeh? Udah deh kamu disini aja! Yuk, yo!" kamu sama dyo berjalan meninggalkan kantin.
Saat diperjalanan menuju perpus, kalian gak ada ngomong. Biasanya kalian ngobrol sambil ketawa yang bikin orang ngira kalian pacaran. Tapi sekarang? Kek nya udah pudar deh.
"Yo, gue mau nanya deh sama lo" kamu memulai pembicaraan, "Tanya aja"
"Lo kenapa sih kek pendiam gitu? Padahal ini bukan sifat lo" dyo tersenyum kecut, "Sebelum gue jawab, lo bisa jawab pertanyaan gue?" kamu mengangguk.
Tiba-tiba aja dyo menghentikan langkahnya dan langsung memegang pundakmu, "Kenapa lo gak mau dengerin gue? Kenapa lo pacaran sama dia? Apa alasan gue cuma angin lalu buat lo?"
Mata dyo merah, begitu juga dengan wajah dan telinganya. Kamu gak pernah liat dyo semarah ini. Tubuh kamu bergetar dan kamu cuma bisa menunduk, menatap sepatumu.
"Jawab gue!" sentak dyo.
"Lo tau, saat gue terpuruk dan berada dalam titik rapuh, cuma chanyeol yang selalu ada buat gue. Dia bukan cowok yang lo kira berengsek, playboy, nakal, dan hal negatif lainnya. Gak semuanya perkiraan lo itu benar, yo!"
Dyo terdiam dan menatapmu dengan tatapan sendu, "Lo cinta sama dia?" kamu mengangguk.
"Ini ya yang lo rasain waktu dulu? Sakit banget ya, kok lo tahan" sebelum kamu menjawabnya, dyo sudah berjalan meninggalkanmu.
Kamu hanya menatap punggung dyo yang semakin menjauh. Kamu gak bisa berkutik dari tempat, bahkan kamu sudah menangis saat ini.
***
Kamu berjalan bersama chanyeol menuju parkiran. Tak jarang orang menatapmu tak suka sambil berbisik. Awalnya kamu biasa aja, tapi lama-kelamaan bikin kamu risih.
Akhirnya kamu memilih berjalan dibelakang chanyeol. Chanyeol yang ngerasa kamu hindarin, malah tiba-tiba berhenti dan berbalik badan. Tubuhmu terpental dan menatap chanyeol.
"Jalan yang bener dong, cey!"ujarmu agak sewot.
"Kamu kenapa sih jalan dibelakang aku? Mana gak liat jalan lagi. Kalau kepala kamu kepentok tiang gimana?"
"Udahlah, kamu jalan duluan aja" kamu mendorong tubuh chanyeol, tapi chanyeol masih berdiri ditempatnya, "Kamu malu pacaran sama aku?"
Kamu diam dan natap chanyeol, "Enggak gitu, cuma---"
"Risih sama anak-anak?" kamu mengangguk pelan. Chanyeol terkekeh melihat ekspresimu dan langsung merangkulmu. Otomatis kamu terlonjak kaget dan berusaha menghindar.
"Bisa diem gak sih? Jalan aja kenapa? Mereka juga gak bakalan nerkam kamu kali, kan ada aku" kamu mendecih, "Iya, kan kamu mantannya mereka" ceplosmu.
"Cemburu?" kamu menggeleng, "Gak sayang nih sama aku?" kamu noleh kearah chanyeol, "Menurut kamu?"
Chanyeol langsung melepaskan rangkulannya dan langsung berjalan meninggalkanmu dengan wajah kesalnya. Kamu terkekeh melihat tingkah chanyeol.
"Chanyeol berhenti!" pekikmu yang gak digubris chanyeol, "Ceye!" teriakmu, tapi masih sama responnya.
"I Love You Park Chanyeol!"
Chanyeol langsung berhenti dan langsung berbalik menatapmu yang tengah tersenyum. Dan chanyeol juga membalas senyumanmu.
"Bertemu denganmu bukanlah suatu keajaiban, tetapi memilikimu adalah suatu Anugerah Terindah dalam hidupku"
****
![](https://img.wattpad.com/cover/132207097-288-k819560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cey!
FanfikceSekarang bukanlah nanti Dan nanti bukanlah sekarang Mungkin untuk saat ini kita tak dipersatukan Pasti ada hari esok dimana kita akan ditakdirkan bersama Aku menunggu hari itu ~~~~~