9

4.3K 456 0
                                    


"Dia ditindas?" tanya Jimin tidak percaya, yang mendapat sebuah anggukan kecil dari pemuda di depannya.

"Dia belum banyak mengerti bahasa Korea, jadi dia kerap dipermainkan anak-anak di sana."

Jimin mengangguk paham, sementara Nayeon menutup buku catatannya dan memasukkan benda itu kembali ke dalam tasnya.

"Baiklah, kalau begitu terima kasih atas informasinya, Felix. Kami berdoa semoga Felice segera kembali dalam keadaan baik-baik saja, ya." ujar Nayeon, menepuk halus bahu anak lelaki itu.

"Terima kasih, Noona." balasnya sembari tersenyum, membungkuk ke arah Nayeon dan Jimin dengan sopan.

"Kalau begitu kami permisi dulu, ya. Maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu. Selamat malam!" seru Jimin, lantas menyeret Nayeon segera pergi dari sana.

"Sadar tidak?" Nayeon bersuara ditengah perjalan mereka. "Persoalannya makin rumit saja. Ada banyak spekulasi setelah kita tahu cerita dari keluarga anak ini."

"Hm, aku juga berpikir begitu. Makanya aku segera menyeretmu pergi tadi." tukas Jimin. "Kita harus segera menemui Kak Yoongi. Untuk alamat yang lain kita ke sana nanti setelah mendapat kabar dari laki-laki itu."

"Kamu tahu rumah Yoongi?" tanya Nayeon, karena ia tidak tahu di mana si pemuda Min itu tinggal.

"Tahu dong—"

"—o, karena naksir berat pada Liby, kamu jadi tahu rumahnya?"

Jimin membalasnya dengan memulas cengiran lebar. "Ya begitulah." jelasnya tak berdosa.

"Kok aku jadi curiga sama kamu ya, Jim."

"Aku tidak diam-diam menguntitnya, kok. Aku hanya tahu alamatnya saja, dan itupun diberitahu Taehyung."

"Taehyung?" balas Nayeon heran. "Kenapa dia tahu alamat Liby?"

"Kan mereka bertetangga."

Tapi, malam itu, sesampainya mereka di rumah Min Yoongi, mereka tidak menemukan seorang pun di sana. Rumahnya gelap, seolah tengah ditinggal pergi pemiliknya. Dan pertanyaannya adalah, ke mana perginya Min Yoongi dan apa yang sedang diperbuat lelaki itu saat ini?

"Sudah kubilang, lelaki itu mencurigakan sekali." komentar Jimin begitu ia duduk berhadap-hadapan dengan Nayeon di meja kantin.

Sudah dua hari berlalu dan selama itu, ia tidak melihat sosok Yoongi berkeliaran di kampus atau ada di rumahnya—mereka sempat memeriksa rumah Yoongi lagi semalam untuk memastikan apakah lelaki itu ada di rumahnya atau tidak, tapi rupanya Yoongi memang tidak ada di rumah.

Dan selama dua hari itu, mereka berdua sudah menuntaskan misi dari mendatangi rumah-rumah korban. Tiga rumah tersisa letaknya, lagi-lagi, tidak jauh dari dua rumah yang sempat mereka sambangi. Dari rumah-rumah itu, mereka mendapat berbagai informasi baru yang menambah rumit penyidikan terselubung mereka.

Rumah ketiga adalah milik keluarga Cha Ahreum—korban pertama dari penculikan itu. Ahreum adalah seorang penyanyi yang berbakat dan sudah diterima dalam sebuah agensi idol. Bahkan, jadwal debutnya sudah direncanakan pada tahun depan. Ahreum menghilang setelah ia menyelesaikan latihan sebagai trainee dan pulang ke dorm dengan manajernya pada larut malam. Dari yang dijelaskan orangtua Ahreum pada Jimin dan Nayeon, manajer gadis itu minta mampir ke minimarket untuk beli minum, dan Ahreum menunggu di luar sendirian. Saat si manajer kembali, Ahreum sudah tidak ada di sana.

***

VOTE..

DNA ;k.idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang