20

4.3K 341 0
                                    


Mendengar perintah dari sahabat karib Nayeon itu, Yoongi segera melesat ke dalam ruangan dengan masih membawa tongkat besi dalam genggaman. Dalam ruangan itu, semua gadis yang menghilang berbaring di atas ranjang-ranjang bersih. Yoongi sempat menemukan ranjang pembaringan adiknya, Min Liby, yang terletak di sebelah posisi Nayeon saat ini. Ia menjumpai Nayeon terikat di salah satu kursi dengan mulut disumpali kain. Gadis itu meronta ketika sebuah jarum suntik tengah diarahkan padanya.

Dengan gerakan cepat, Yoongi menderap maju—menjatuhkan tongkat besinya begitu saja—dan menendang seseorang yang sudah bersiap menancapkan jarum itu ke lengan Nayeon. Meski memakai masker, Yoongi dapat mengenali orang ini bukanlah kakak dari Kim Nayeon. Seokjin berambut hitam, sementara orang ini memiliki rambut cokelat madu.

Saat orang itu tersungkur, Yoongi menarik penyumpal mulut Nayeon dan berusaha melepaskan gadis itu. Tapi, orang yang ditendangnya tidak menyerah begitu saja. Ia bangkit berdiri, mengarahkan jarum suntik ke punggung Yoongi, tapi dengan cepat digagalkan oleh Nayeon yang menendang perutnya menggunakan kakinya yang sudah lebih dulu terlepas dari ikatan.

Dengan garang, gadis itu berdiri, mengacuhkan Yoongi dan menginjak tangan si lelaki yang masih menggenggam jarum suntik itu. Laki-laki itu mengerang pelan. Begitu jarum suntiknya terlepas dari genggaman, Nayeon segera menyingkirkan benda itu menggunakan kakinya. Tapi, si pemuda tidak tinggal diam, ia menahan kaki Nayeon hingga gadis itu hilang keseimbangan dan tersungkur di atas lantai.

Kesempatan itu digunakan si lelaki untuk berdiri dan berlari ke arah jarum suntik yang menggelinding jauh darinya. Melihat itu, Yoongi tak mau tinggal diam. Ia menyerbu ke arah yang sama, dan berhasil mendapatkan jarum suntik itu sebelum si lelaki sempat meraihnya lebih dulu.

Mengetahui senjata satu-satunya sudah berada di tangan Yoongi, si lelaki mulai tampak ketakutan dan hendak melakukan tindakan superpengecut seumur hidup; kabur. Tapi, Yoongi tak akan membiarkannya kabur begitu saja. Ia memberi tendangan keras pada wajah pemuda itu dengan gerakan memutar. Begitu si lelaki terhuyung-huyung, Nayeon dengan sigap menangkapnya di belakang. Gadis itu mencengkeram krah jas laboratorium si lelaki dan melayangkan tinjunya. Lelaki itu terseok jatuh ke atas lantai, maskernya terlepas, dan mereka berdua bisa menyaksikan darah mengaliri sudut bibirnya.

Tak mau membiarkannya kabur, Nayeon menginjak punggung pemuda itu yang jatuh dengan posisi telungkup. Sesaat setelah itu, Jimin membuka pintu dan menyerbu masuk bersama bapak intel polisi yang tadi pergi dengan mereka.

"Wah, aku ketinggalan aksi heroik apa, nih?" gerutu Jimin, mendelik tajam ke arah Yoongi.

"Bukan apa-apa." balas Yoongi santai, lantas memandang Nayeon. "Nay, kakakmu di mana?" tanyanya.

Nayeon menjauhkan kakinya dari punggung lelaki itu ketika bapak intel polisi yang mengantarnya sampai kemari memasangkan borgol di tangan si lelaki. Gadis itu menoleh ke arah sebuah ruangan dan segera berlari ke sana. Saat memutar hendel pintunya, rupanya pintu itu terkunci dari dalam. Pintu itu tidak ada kaca transparannya, jadi mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana.

***

TBC..

DNA ;k.idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang