17

2.3K 138 3
                                    

Mark memasuki kamar rawat Bambam, sudah 2 hari lamanya Mark menemani Bambam di rumah sakit dengan Jackson dan pulang hanya seperlunya saja untuk menagambil barang atau apapun itu. Sekarang sudah pembukaan 4 untuk Bambam persalinan, dan menunggu 1 tahap lagi untuk Bambam bisa menjalani persalinan. Mark melihat Bambam dengan mata sendu, tidak tega rasanya melihat Bambam terbaring lemah diranjang rumah sakit seperti ini. Rasanya Mark ingin menggantikan posisi Bambam jika seperti ini.
Mark duduk disamping ranjang memandangi Bambam yang masih merasa sakit diperutnya. Sesekali Bambam juga merintih kesakitan, ingin rasanya Mark membantu Bambam tapi apalah daya.. Mark tidak tahu harus berbuat apa.

"Hyungg... Sakiiitt... hiks... kapan.. hiks.. aku.. bisa.. hiks.. me-melahirkan... aku.. hiks.. s-su-dah.. t-tidak.. hiks.. ku-athh... hiks..." Ya seperti saat ini Bambam sudah tidak kuat lagi karna rasa sakitnya tak kunjung berhenti 4 hari berturut-turut, Bambam sudah ingin mengeluarkan bayi-bayinya dari perutnya sendiri.. tapi apalah daya ini belum saatnya Bambam untuk melahirkan masih satu tahap lagi.
Mark menggenggam tangan Bambam dan sesekali mengecupi punggung tangannya. Mark menangis saat itu juga mendengar Bambam selalu merintih kesakitan dan menangis, membuat Mark semakin pedih.

"Sabar sayang... masih satu tahap lagi.. kamu pasti kuat sayang.. sabar ya.." Mark mengecup kening Bambam

"Sakitthh.. hyungghh... akhhh... aku.. sudah tidak kuat lagi... hyungg... t-tolong aku hyungg... keluarkan... hiks.. bayi.. ini.. hiks.." Tangan Bambam meremas perutnya dan sesekali mendorongnya agar bayi yang didalamnya cepat keluar, tapi usaha Bambam sia-sia malah itu semakin membuat Bambam merasakan sakit yang lebih.

"aaakkkkhhhhh.... hyuuungg.... sakiiiiittt.... hiks.... aaakkhhhhhh..." Bambam mengerang keras merasakan sakit akibat ulahnya sendiri. Mark yang melihat Bambam melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan langsung memegangi tangan Bambam, tapi Bambam berontak. Bambam ingin cepat mengeluarkan bayinya.

"cukup Bamie!! kau tidak boleh menyakiti bayi-bayi kita.!! mereka tidak bersalah!! kau seperti ini karna belum saatnya kau melahirkan!! jangan membuat hal yang tidak diinginkan Bamie!!" Terpaksa Mark membentak Bambam, karna Mark tidak ingin bayinya kenapa-kenapa karna ulah istrinya sendiri.

Disaat Mark menjaga Bambam, Bambam masih tetap berontak, Mark tidak punya pilihan lain dia harus memanggil dokter Jinyoung untuk membantunya. Segera mungkin Mark keluar dan memanggil dokter Jinyoung.

Selang beberapa menit Mark dan Dokter Jinyoung datang menemui Bambam. Saat itu juga Bambam sedang mengerang kesakitan, dengan cepat dokter Jinyoung menyuntikan sesuatu ke tubuh Bambam, dan seketika itu juga Bambam terkulai lemas dan tidak bisa apa-apa lagi. Terpaksa dokter Jinyoung melakukan itu kepada Bambam karna kemauan Mark.

"terima kasih hyung.. kau sudah membantuku.."

"sama-sama Mark.. ya sudah aku keluar dulu ne.. jaga Bambam.." lalu dokter Jinyoung meninggalkan Mark.

"maafkan aku Bamie.. aku melakukan ini karna aku tidak mau kau menyakiti bayi-bayi kita.." Mark mengelus surai Bambam yang sudah basah karna keringat yang membasahi seluruh tubuh Bambam.
.
.
.
.

Pukul menunjukan 23.10 KST Mark sedang menemani Bambam yang sedang tertidur dengan damai. Mark duduk disamping ranjang Bambam dan Mark menundukan kepalanya di ranjang Bambam Mark terlihat sangat lelah sekarang karna menjaga Bambam seharian penuh.

Jika kalian tanya Jackson dimana.. Tenang Jackson masih aman bersama saya *plakk ngga lah... Jackson sengaja Mark titipkan kepada tetangganya yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Mark sudah memejamkan matanya. Bambam menggeliat dan sedikit membuka matanya, di sampingnya sudah ada Mark yang sudah tertidur pulas mungkin.

"aakhhh...." Bambam memekik saat perutnya berkontraksi lagi. Tapi ini lebih sakit lagi dari yang sebelumnya. Bambam merasakan rasa sakitnya itu sudah menjalar kemana-mana. Bambam merasakan tendangan yang cukup keras dari dalam perutnya, Bambam menggigit bibir bawahnya menahan sakit yang dia rasakan. Keringat sudah mulai keluar membasahi dahi, dan pelipisnya.

"aakkhhh.... hiks... h-hyung... aakhhh... hiks..." Bambam sedikit mengguncang tubuh Mark agar Mark bangun. Setelah beberapa menit Mark membuka matanya dan melihat Bambam sudah dibanjiri keringat dan seperti menahan sakit yang teramat sakit dari sebelumnya.

"Bamie.. apa kau sakit lagi?" Dan hanya anggukan saja yang Bambam berikan kepada mark karna Bambam sudah tidak sanggup untuk berbicara. Segera mungkin Mark keluar dari kamar Bambam dan mencari dokter Jinyoung. Mungkin ini saatnya Bambam untuk melahirkan.
.
.
.

Dokter Jinyoung dan Mark berjalan tergesa-gesa menuju kamar Bambam dan diikuti beberapa perawat disana.

Dan benar saja setelah dokter Jinyoung mengecek Bambam, ternyata sekarang waktunya Bambam melahirkan.

"Mark kau tunggu saja diluar, aku akan membantu Bambam" Dan Mark hanya mengangguk pasrah menuruti kata-kata dokter Jinyoung.

Sedangkan didalam kamar rawat Bambam sedang berjuang melahirkan 2 bayi sekaligus. Keringat mulai membasahi seluruh wajah Bambam dan dokter Jinyoung pun juga.

"Ayo Bam, sedikit lagi.. tarik nafas dalam-dalam..."

"Aaaakkkhhhhh...... huh... huh... aaakkhhhhh..... sakiiittt..... huh... aaaakkhhh...." Bambam mengerang sekuat tenaga.

"Iya Bam terus seperti itu.. ayo lakukan lagi.." dokter Jinyoung memberi arahan kepada Bambam.

"H-hyunghh... aaaakkhhhh........... huh.. huh.. aaaakkhhhhh.... h-hyu...ngghhhh ... hiks.. hiks... a-akuhh.. hiks.. s-su-dah... hhh... t-ti- hhh... hiks... dakhhh.. k-ku-athh... hiks..." Bambam berbicara dengan tenaga yang tersisa, Bambam meremas pinggir ranjangnya.

"Dok, sepertinya pasien kehabisan tenaga, mungkin karna kontraksi bayinya sangat kuat dari tahap ke tahap. maka dari itu pasien sekarang kehabisan tenaga.." salah satu perawat membuka suara.

"kita coba satu kali lagi.. Bam kita coba satu kali lagi ya.. kau harus kuat Bambam... aku yakin kau pasti bisa melahirkan bayimu.. sekarang tarik nafas dalam-dalam lagi... ayo bam kau pasti bisa.." dokter Jinyoung memberi semangat kepada Bambam dan memberi arahan ke Bambam

"Aaaaahhh.......... huh.. huh... aaaaakkkhhhhh..... huh... huh... aaakkhhhh........... hyuuuuunngggg......... aaaaakkhhhh............!!!!" Sekuat tenaga Bambam mengerang... tapi Tuhan berkendak lain belum selesai Bambam mengerang, Bambam sudah pingsan karna tenaganya sudah terkuras habis.. Bambam tidak sanggup lagi. Dokter Jinyoung dan perawatnya panik saat itu juga. tapi dengan cekatan dia langsung menemui Mark yang sedang menunggu di luar ruangan.

"MARK!! Kau ikut aku." Jinyoung dengan terburu-buru menarik Mark kedalam ruangan Bambam.

"Ada apa hyu~ BAMBAM!!!!" Belum selesai Mark berbicara ke Dokter Jinyoung Mark melihat Bambam tidak sadarkan diri.

"Hyung ada apa dengan Bambam kenapa dia tidak sadarkan diri hyung?!!! Bambam tidak apa-apa kan hyung..??!!!! JAWAB aku hyung..!!!"

"sepertinya Bambam kehabisan tenaga Mark.. maka dari itu Bambam tidak bisa melanjutkan persalinannya.. dia sudah pingsan dulu sebelum dia mengeluarkan bayinya.. ini bisa berdampak negativ bagi bayinya Mark.. maka dari itu kau bantu aku untuk memberi Bambam semangat.. hanya kau yang bisa Mark..." Lalu setelah itu dokter Jinyoung mengambil seperti minyak aroma terapi untuk di oleskan di hidung Bambam agar Bambam sadar.



TBC

JANGAN FORGET UNTUK VOMENT... 😅😅👍👍

Mom & Dad [MarkBam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang