15

2.1K 130 1
                                    

Diruang Dokter Jinyoung
"Bagaimana hyung? apa Bambam baik-baik saja? dan apa anak-anaku juga baik-baik saja?" Mark lagi-lagi bertanya dengan bertubi-tubi kepada Dokter Jinyoung.

"Kau sebagai suami harusnya lebih memperhatikan istrimu. Apalagi menjelang hari persalinan, harusnya kau selalu ada disampingnya. Tapi kau malah masih saja mengurusi kantormu, suami macam apa kau ini. dan sekarang kau menyesal sendiri kan? Sudah kuperingatkan berapa kali kau Mark Tuan?! agar menjaga Bambam dengan baik. hhh~~ sebenarnya aku juga tidak ingin marah denganmu. tapi kelakuanmu sudah membuatku naik darah Mark Tuan!" Itulah seorang dokter Jinyoung yang terlihat berwibawa dimata orang-orang tetapi jika sudah disuguhkan masalah seperti ini dia akan berubah menjadi seperti ibu-ibu yang cerewet memarahi anaknya.😅😅

"maaf hyung... aku menyesal.. sungguh hyung... maafkan aku.." Hanya itu yang bisa Mark katakan kepada dokter Jinyoung.

"meminta maaflah kepada Bambam~ tapi sebelum kau meminta maaf ke Bambam, aku akan memberitahumu. Bambam belum melahirkan anakmu, bayinya hanya berkontraksi saja. Jadi Bambam tidak apa-apa. Hanya merasakan sakit saja. tapi nanti setelah itu juga dia akan kembali normal seperti biasanya. Sebenarnya Bambam juga sudah memasuki hari persalinannya, tapi Bambam belum bisa menempuh sampai tahap akhir. jadi dia sekarang hanya merasakan kontraksi yang sangat hebat dari bayinya makannya dia merasakan sakit yang luar biasa seperti akan melahirkan tapi kenyataannya Bambam belum bisa melahirkan sekarang" Dokter Jinyoung menjelaskan ke Mark.

"Tapi Bambam tidak apa-apa kan hyung?"

"iya Bambam tidak apa-apa"
.
.
.

Cklek

Mark membuka ruang rawat Bambam.

"Ba-bamie~~" Mark melihat sendu kearah Bambam, dan Mark mendekati Bambam.

"H-hyung~~ hiks.. k-kau.. akhhh... hiks..." Bambam menangis melihat Mark karna Bambam masih mengingat kejadian beberapa jam lalu.

"Bamie... maafkan aku... hiks.. maafkan aku.. aku.. aku tidak bisa menjagamu... hiks.." pecah sudah tangisan Mark. dia menggenggam tangan Bambam sangat erat.

"akkhhh... hyunnggg.... sakiiittt.... a-akuhh... t-tid-ak.. hiks.. ku-at.. hiks... uukkkhhh..." Bambam meremas tangan Mark dengan sangat kuat. Mark yang melihat Bambam seperti ini rasanya lebih sakit dari remasan tangan Bambam. Mark merasakan sakit didalam dirinya, dia tidak tega melihat Bambam tersiksa seperti ini.

"Sayang~~ sabar ya.. bayi kita hanya sedang berkontraksi.. jadi kau yang sabar ya.. kau pasti kuat sayang~" Mark tidak henti-hentinya menciumi tangan Bambam.

"Ta-piihh... hyungghh~~ aku.. hiks.. s-su-dah ... akhh... t-t-tid-ak.. aaakkkhhh.... hyuunnggg....." Mark reflek langsung mencari Jinyoung saat Bambam menjerit karna sakit yang luar biasa di perutnya.

"Aaakkkhhhh..... hyuunggg.... uuuhhhh.... sakiiittthhh..... hiks..." Bambam meremas perutnya sendiri karna sudah tidak kuat lagi dengan kontraksi bayinya.
Dan saat Mark dan Jinyoung masuk.. Mark melihat Bambam sedang meremasi perutnya sendiri.

"Astaga!! Bambam!! kau tidak boleh seperti itu!! kau sama saja menyakiti mereka!!" Mark dengan reflek membentak Bambam. Tapi Bambam tidak peduli dengan bentakan Mark kepadanya.

"K-kau... tidak... hiks.. akhh.. m-me-rasakan... Mark Tuan!! hiks... aarrrggghhh......!!!!" Bambam dengan sekuat tenaga mengerang tapi usahanya sia-sia. Mark yang melihat Bambam seperti itu tidak tega melihatnya.

"Mark, sebaiknya kau keluar dulu. biarkan Bambam menenangkan diri dulu." Jinyoung memerintah Mark untuk keluar dulu.

"Bam~~ maaf sebelumnya.. bukannya aku tidak mau membantumu.. tapi kau belum waktunya melahirkan.. kau belum sampai tahap akhir Bam.. dan untuk pembukaan satupun kau belum berkontraksi sama sekali.. jadi harus menunggu beberapa hari lagi untuk persalinanmu.. maafkan aku Bam.. dan rasa sakit itu nanti akan berhenti dengan sendirinya. jadi bersabarlah" Jinyoung menjelaskan kepada Bambam. Dan Bambam hanya mengangguk pasrah mendengar penjelasan dokter Jinyoung.
.
.
.

Setelah beberapa jam melawan sakit yang luar biasa, sekarang Bambam sudah berasa lebih mendingan dari yang sebelumnya. rasa sakit yang menjalar sudah tidak terlalu sakit lagi dirasakan. Dan sekarang Bambam berbaring lemah dan Mark yang menemaninya.

"Bamie~~" Mark memanggil namanya dengan ragu.

"Ne." itulah kata yang dilontarkan.

"maaf... maaf ka~"

"ya, aku sudah memafkanmu" padahal Mark belum selesai bicara tapi Bambam sudah menimpalinya.

"Bamie~ gomawo... aku benar-benar bodoh! aku sudah melupakanmu.." Mark menggenggam tangan Bambam dan mengecupnya berkali-kali.

"Jackson tidak kau jemput ?" Tiba-tiba saja Bambam menanyakan Jackson. Dan Mark hanya tersenyum simpul.

"Aku tadi sudah menyuruh Hoseok untuk menjemputnya, mungkin sekarang meraka sedang perjalanan kesini." Ya, Mark tadi sempat menghubungi Hoseok untuk menjemput Jackson dan membawanya ke rumah sakit.

Cklek

Dan benar saja, sekarang si kecil Jackson sedang di gendongan Hoseok.

"Uncle, tulunkan Jecen." Dan Hoseok pun menuruti Jackson.

"Mommy~~~" Jackson berlari menuju Bambam.

"Mommy tidcak apa-apa kan? kenapa Mommy bica dicini? Mommy cakit ya?" Jackson sekarang duduk di sebelah ranjang Bambam. karna Mark yang mendudukan Jackson disitu.

"tidak sayang, mom tidak apa ko.." Bambam meyakinkan Jackson.

"Adik Jecen tidak apa-apa kan mom?" Tangan mungil Jackson memegangi perut Bambam.

"Ne sayang... adik Jackson tidak apa-apa.." Bambam tersenyum kecut kepada Jackson.
.
.
.

SKIP

Setelah Bambam sudah merasakan lebih baik dokter Jinyoung menemui Bambam dan Mark

"Bam.. karna ini masih dalam proses pembukaan, dan masih sering terjadi kontraksi, kau ingin disini saja atau pulang? jika disini kau akan menjalani perawatan selama pembukaan itu berlangsung.." Bambam dan Mark saling bertatap muka seketika.

"Aku ingin pulang saja Hyung.." itulah keputusan Bambam

"Ya sudah tak apa jika kau ingin pulang.. tapi aku berpesan kepada Mark agar dia selalu ada disampingmu. jangan biarkan dia pergi lagi. mengerti?"

"Ne hyung.. gomawo sudah membantuku.." Bambam beranjak dari ranjangnya dan dibantu oleh Mark.

"Apa kau masih kuat berjalan Bamie?" Mark takut jika Bambam tiba-tiba jatuh karna tidak kuat berjalan.

"Ne, aku masih kuat hyung" dengan pelan Bambam berjalan dengan dituntun oleh Mark dan Jackson berjalan disamping Mark.
.
.
.

Dirumah MarkBam
Mark mendudukan Bambam di sofa yang ada di ruang tengah. Mark lalu mengambilkan Bambam minum.

"Ini minumlah dulu.." Mark menyodorkan segelas air putih untuk Bambam.

"Gomawo hyung.." Bambam pun meminumnya sampai habis, mungkin efek dari dia mengerang dan menangis terus menerus jadi dia kehausan.😅😅

"Apa masih sakit?" Mark mengusap perut Bambam.

"sudah tidak" memang singkat jawaban dari Bambam.

"Daddy~~ Jecen ngantuk..." Jackson mengucek matanya dan menghampiri Mark dan Bambam.

"Ahh... anak daddy rupanya mengantuk eoh? ya sudah Jackson tidurlah dulu dikamar Jackson ne?" Jackson hanya mengangguk pasrah.

"Ayo Bamie kita ke kamar.. kau harus istirahat.." Mark menuntun Bambam dengan hati-hati membantu Bambam berdiri.



TBC

1004 kata... Chap Paling Panjang.. ehehe... 😅😅

Mom & Dad [MarkBam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang