🐳:penawar

11 2 0
                                    

  Marluce benar-benar merasa lemas dan tidak berdaya.Ia sendiri tidak mengerti kenapa tubuhnya bisa seperti ini karena membuat ricela marah.

"Sayang,ayo makan...kamu kan belum makan dari pagi"
Bundanya hari ini sengaja tidak bekerja karena harus merawat marluce,sudah dua hari dia tidak masuk karena masih lemas.

"Enggak lapar bund,aku mau istirahat aja"
Harusnya ia sadar kalo sekarang ia sudah tidak bisa menghindar.
Ia harus menyedot aura perempuan agar badannya kembali seperti semula.

"Bunda tanya ayah deh,kenapa kamu bisa sakit kayak gini"
Wanita itu hendak beranjak dari kursi namun segera dicegah oleh marluce.

"Gak usah bund,marluce gak kenapa-kenapa kok,istirahat juga pasti sembuh kan marluce cuma kecapean"

Marluce terpaksa berbohong pada bundanya karena wanita itu tidak mengetahui ada kekuatan tersembunyi di dalam keluarganya.

"Ya udah,tapi kamu juga harus makan kan bunda udah buatin bubur buat kamu"
Marluce mengangguk lalu menerima suapan dari bundanya meski terpaksa tapi ia harus memakannya.

"Bunda....viona udah pulang"
Gadis cantik itu masuk ke kamar marluce dan segera mencium bundanya.

"Vio,udah besar juga masih cium-cium"

"Habis viona kan sayang sama bunda"
Viona itu memeluk wanita sudah lama ia tidak bermanja-manja dengan bundanya.

"Kamu jagain marluce ya?bunda mau ke dapur dulu"
Viona mengangguk lalu membiarkan wanita itu pergi meninggalkan nya berdua dengan marluce.

Perlahan viona mendekati ranjang marluce dan tiba-tiba tertawa.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?"
Marluce heran melihat viona yang slalu menertawakannya.

"Udah tau kehabisan energi bukannya isi ulang"
Marluce mempelototinya tajam jelas ia mengerti maksud gadis itu.

"Aku gak mau,kan udah aku bilang aku jijik ngelakuin itu!"
Kali ini viona menatapnya serius.

"Kamu mau terus kayak gini? Sampai kapan?sampai kamu mati?bentar lagi juga bakalan mati!"
Ujar viona sinis,ia tidak mengerti kenapa marluce sangat aneh.
Biasanya lelaki akan suka jika berhubungan badan dengan wanita,ini malah tidak suka. viona benar-benar tidak mengerti jalan pikiran marluce.

"Besok ada ujian olahraga antar kelas XII,kalo kamu gak ikut maka nilai kamu akan turun,mau dimarahi ayah?"

Marluce berpikir sejenak, dia memang harus slalu membuat ayahnya bangga karena kalo tidak,habislah riwayatnya.

Tapi melakukan hal yang selama ini dia hindari,adalah ide yang tidak bagus.Bagaimana pun dia tidak mau menodai seorang gadis meskipun di dalam mimpi.
Sekuat tenaga ia menjaga dirinya agar tidak lemas dan lemah seperti ini.

Tapi ricela telah menghancurkan kekuatan nya,gadis itu telah membuat pertahanan yang selama ini dia jaga hancur berantakan.

Dan gadis itu harus Bertanggungjawab!

"Aku akan mengisi tenagaku"
Viona tersenyum sumringah, akhirnya saudara kembarnya itu mau juga mengikuti ketentuan dari keluarga morelos.

"Kau sudah memilih gadis mana yang akan kau datangi mimpinya?"
Marluce mengangguk, dia sudah memutuskan hal ini.

"Siapa?"
Viona benar-benar merasa senang sekaligus penasaran.
Dalam hal ini dia akan melihat marluce melakukan adegan dewasa dan itu sangat mendebarkan.

"Aku akan memasuki mimpi ricela,lumayanlah dia masih perawan"
Viona mendadak diam,wajahnya terlihat pucat dan dia bahkan tidak mengedipkan matanya barang sedetik pun.

"Kamu gila?dia masih polos dan kamu juga tau kalo dia masih perawan,lalu kenapa harus dia? Kamu kan bisa melihat siapa gadis yang tidak perawan lalu bisa bebas memasukinya"

"Kamu kira aku suka barang bekas?lagian ricela sialan itu yang udah buat aku lemas kayak gini,dia harus tanggungjawab!"
Keputusan marluce sudah bulat ia tidak akan melepaskan ricela.
Meskipun ia merasa ini tidak pantas.Tapi ricela harus membayar perbuatannya yang telah menyerap energi marluce sampai selemas ini.

"Iya tapi kan dia gak salah,kamu yang slalu gangguin dia?permaluin dia?jelasnya lah dia sebagai perempuan yang harga dirinya diinjak-injak sama cowok brengsek kayak kamu marah-marah,terus kenapa dia yang harus jadi korban lagi?bisa kan kamu main sama cewek lain yang udah berpengalaman?"
Viona semakin sinis menatap marluce,ia tahu kesalahan cowok itu dan sangat tidak terima jika gadis sepolos ricela harus membayar sesuatu yang bukan kesalahan nya.

Salah marluce,kenapa suka membully ricela dengan ejekan-ejekan murahan yang menjatuhkan harga diri gadis itu.Dan ketika marluce menerima hasil perbuatannya dan ricela harus membayar kesalahan marluce?dasar cowok sinting.
Viona menatap kesal kearah marluce.

"Pokoknya aku mau si bego itu yang harus ngisi tenagaku lagi,Aku gak mau yang lain,titik!"
Viona ingin mengeluarkan kemarahannya lagi,tapi suara langkah kaki bundanya sudah terdengar semakin mendekat.

"Kalian ngomongin apa sih?kok bunda dengar kayak berantem gitu?"
Benar kan,bundanya mendengar pertengkaran mereka tadi.

"Enggak ada kok bund,viona cuma nyuruh marluce istirahat karena besok akan ada ujian praktek olahraga"

"Loh...kan marluce masih sakit dia mana bisa masuk sekolah, lagipula guru kamu pasti maklum"
Ah...rasanya viona ingin memberitahu rahasia keluarga ini pada bundanya,namun hal itu paati akan membuat ayahnya marah.

Dan marluce pasti akan segera membaik karena ia tidak akan ketinggalan apapun di sekolah karena dia tahu hukuman apa yang akan dia terima dari ayahnya nanti jika tidak berhasil dalam bidang akademik.

"Kamu harus ISTIRAHAT ya marluce, pokoknya besok harus sehat!"
Viona sengaja menekankan kata 'istirahat' agar cowok itu segera mempersiapkan diri untuk memasuki mimpi ricela.

Tidak apa-apa lah jika gadis itu yang sudah dipilih oleh marluce.
Toh gadis itu hanya akan diserap auranya dalam mimpi.

MORELOS(cinta dan rahasia)Where stories live. Discover now