"Hahaha... Apaan sih lo,kasih liat video porno ke anak cewek?"
Tawa marluce terdengar sampai ke telinga ricela, ia jijik mendengar cowok itu mengatakan hal berbau porno."Ya elah...gue sih cuma iseng,lo gimana?berani gak kasih liat ini ke ricela?"
Mendengar namanya disebut ricela otomatis menatap tajam pada baim,teman semejanya marluce."Hahahaa...."
Kali ini ricela menatap tajam ke arah marluce yang sedang tertawa."Boro-boro mau kasih liat,tuh cewek bego pasti diam aja gak bertenaga kalo gue deketin"
Tawa teman-temannya langsung pecah mendengar celotehan marluce yang sama kali tidak bermutu.
Dia terlalu senang menghina dan mempermalukan ricela, baginya ini adalah sebuah hiburan.Meskipun ia sadar betul jika hati ricela pasti panas mendengar ucapannya namun melihat cewek itu diam saja, membuat marluce semakin gencar mempermalukannya.
"Lo kok suka sih gangguin dia? Jangan-jangan lo naksir kali sama dia"
Tebak baim membuat marluce menghentikan tawanya."Gue suka sama cewek bego itu? Gak salah?Apa yang mau dilirik dari dia?badan aja kayak papan triplek,mukanya juga gak cantik"
Hati ricela semakin memanas bahkan sekarang teman-teman ceweknya ikut-ikutan tertawa.
Ricela melangkah dengan amarah ke meja marluce,melihat itu teman-teman nya kompak terdiam penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh cewek tersebut.
"Udah puas kamu menghina aku?"
Ricela berkata tanpa emosi tapi yakinlah hatinya kini akan segera meledak."Tumben lo berani ngomong, biasanya juga lo diam aja"
Marluce berkata sesantai itu tidak sadar kalo ricela sudah sangat emosi."Kalo ada masalah omongin sekarang!aku udah capek tau gak jadi bahan bullyan kamu!"
Marluce meneliti wajah ricela dan ia baru sadar kalo gadis itu benar-benar marah.
"Kenapa diam aja?gak berani ngomong?"
Tubuh marluce tiba-tiba melemas,ia baru sadar jika kemarahan ricela mampu menyedot habis tenaganya."Lo...bisa diam gak?"
Sekarang marluce tidak sanggup lagi,tubuhnya semakin lemas dan ia merasa sangat lelah."Diam?saat kamu menginjak-injak harga diriku,aku udah diam apa sekarang kamu mau aku terus diam?biarin kamu menghina-hina aku lagi?"
Wajah marluce mendadak pucat.
Ia memang sudah lemas tapi gadis itu belum menyadari nya."Ric,udah dong lo marahnya lo gak sadar daritadi marluce udah pucat gitu?"
Baim berkata khawatir, ia memang sudah memperhatikan marluce daritadi.
"Oh,sekarang dia pucat?kenapa? Takut?ck..ck..dasar cowok b***i"
"Sial!"
Marluce berdiri dari kursinya namun tubuhnya sudah sangat lemas."Marluce, kamu sakit?"
Diandra segera mendekati marluce dan merasa kalo tubuh cowok itu mendadak dingin."Baim,arga,kelvin bantuin aku bawa marluce ke uks"
Mereka segera mendekati marluce dan membawanya keluar menuju uks."Lihat kan gara-gara kamu marluce sampe sakit kayak gitu?"
Diandra ingin mencakar wajah ricela tapi ditahan oleh beberapa siswi lain."emang salah ricela kalo tiba-tiba marluce jadi pucat terus lemas? Harusnya kamu sadar dong, kalo korbannya disini itu ricela bukan marluce!"
Balas mira membela sahabat nya selama ini dia hanya diam saja ketika marluce mempermalukan dan menghina sahabatnya lalu kenapa sekarang jadi ricela yang salah?"Ya jelas dia salah, dia udah ngebentak marluce dan ngebuat tubuh marluce jadi lemas,dan sekarang kalo marluce kenapa-kenapa,dia harus tanggungjawab sama keluarganya marluce!"
Diandra segera berbalik untuk menyusul marluce, sementara ricela sudah ketakutan karena merasa bersalah.
Ia tidak menyangka kalo aksi ingin membungkam mulut marluce malah berujung menjadi petaka baginya,keluarga marluce itu orang besar yang tidak sebanding dengan keluarganya,lalu bagaimana jika nanti orang tua marluce menuntutnya?
"Mir...gimana nih?"
Mira menepuk punggung ricela mencoba menenangkan nya."Dia itu cowok, kalo dia tiba-tiba jadi sakit itu kan bukan kesalahan kamu.Kita-kita liat kok kalo kamu cuma marahin dia tadi"
Tetap saja dia tidak tenang, sekarang cowok itu sedang ada di uks karena kesalahannya."Semoga dia gak apa-apa ya mir"
Mereka sama-sama meyakinkan diri mereka jika marluce baik-baik saja dan tadi itu karena ketidaksengajaan.Siapa pun tidak akan bisa menyalahkan ricela karena bukan dia yang salah.Justru cowok itulah yang berulah dan mungkin saja itu adalah akibat dari kesalahannya yang suka mempermainkan dan mengganggu ricela.
Siapa yang tahu kalo karma itu benar-benar ada.
YOU ARE READING
MORELOS(cinta dan rahasia)
Romancemarluce trinder Morelos,adalah pria brengsek yang sangat suka mengganggu seorang gadis bernama ricela relucio. Awalnya hanya main-main dan dilatarbelakangi oleh kebencian namun siapa sangka semuanya terjadi di luar dugaan? apakah yang terjadi selanj...