"Ric,kamu belum tidur?"
Kirana memberanikan diri memasuki kamar ricela,dan ia sangat bersyukur melihat gadis itu masih terjaga dengan novel di tangannya."Belum,kenapa?"
Tanya ricela cuek tanpa mengalihkan pandangan nya dari novel yang sedang dia baca."Aku gak bisa tidur,pengen ngobrol sama kamu"
Ricela menatap wajah kirana dengan mimik serius, tumben sekali gadis itu ingin mengobrol dengannya."Mau cerita apa? Kalo gak penting mending keluar deh,aku udah ngantuk!"
Lagi-,ricela lagi-lagi mengatakan hal kasar pada kirana,dia slalu saja berbicara dengan kalimat yang membuat kirana merasa dibenci?padahal kirana hanya ingin memiliki hubungan normal dengan ricela Tapi seperti nya dia harus bersabar karena saat ini ricela belum mau terbuka padanya,entah sampai kapan seperti itu.
Tapi kirana slalu yakin jika nanti ricela akan mau menerima dirinya."Ya udah aku balik ke kamar aku ya?kayaknya kamu juga mau istirahat selamat tidur"
Kirana tersenyum tulus lalu segera keluar dari kamar ricela.Sepeninggal kirana, gadis itu kembali menangis.Dia tidak bermaksud berkata kasar hanya saja jika mengingat kedua orang tua nya,maka dia akan merasa emosi dan benci kepada kirana
🌼🌼🌼Marluce tersenyum licik saat melihat apa yang barusan terjadi di kamar ricela,ia memang sedang menyaksikan adegan antara ricela dan kirana,ini dia lakukan agar bisa memantau kapan gadis itu akan tertidur lalu dia bisa segera memasuki mimpi gadis yang sering dihinanya tersebut tapi disini ia mendapatkan hiburan,melihat dengan jelas jika ricela membenci keluarga nya.
"Ternyata bukan di sekolah saja yang menderita,Tapi dirumah juga"
Komentar marluce masih tetap melihat pergerakan ricela dari pemantauan pikirannya."Kalo tau gini,harusnya Aku bisa libatin masalah dia dalam keluarganya untuk semakin menghina nya,tapi tunggu sampai dia mengembalikan energiku dulu baru aku bisa puas lihat dia tersiksa!"
Marluce memang masih lemas tapi ia masih bisa mengendalikan pikirannya untuk memantau ricela lalu tiba-tiba senyuman evil ia sunggingkan saat melihat ricela yang kelelahan sehabis menangis lalu mulai kehilangan kesadaran.
Gadis itu ternyata mulai tertidur"Akhirnya tidur juga,dasar cewek bego daritadi kek tidurnya biar bisa lama nikmatin kamu di dalam mimpi!"
Marluce segera memejamkan matanya,dia harus berkonsentrasi agar bisa memindahkan raganya ke dalam mimpi ricela.Marluce benar-benar tidak sabar melakukan kegiatan untuk menyedot aura ricela,dia sudah terlalu lemas karena gadis itu.
Sekalian saja dia membuat gadis itu sadar dengan kegiatan mereka karena marluce akan membuat adegan ini semakin nyata walau nanti gadis itu hanya menganggap jika kegiatan mereka hanya awal dari mimpi terliarnya sebagai remaja.
🌺🌺🌺Ricela sudah terlelap dalam tidurnya,ia sudah memasuki dunia lain yang disebut orang dunia mimpi.Mungkin saja,pikirnya.
Tapi ricela tidak yakin karena yang dia rasakan sekarang amat nyata.Dia berada di sebuah ruangan dengan aroma maskuline yang kental.Dia sendiri bingung,kenapa dia bisa berada disini?
"Ekhem...."
Ricela menoleh ke belakang dan menemukan cowok yang selama ini suka mengganggu nya,sedang menatapnya intens dan tatapan itu terlihat sangat menggoda."Ngapain kamu disini?"
Tanya ricela dengan nada jengkel, ia memang merasa ini mimpi tapi kenapa ia harus bertemu cowok itu?"Tenang manis gak usah panik, aku gak bakalan nakal kok"
Ricela tidak percaya dengan apa yang dia dengar,cowok sebrengsek marluce berkata manis padanya?"Aku dimana? Kok aku disini sama kamu?"
Gadis itu masih berkata dingin entah ini dunia nyata atau dunia mimpi tapi ia sangat marah dengan cowok itu"Sstt....jangan marah-marah gitu dong, kan kita mau senang-senang"
Marluce mendekat ke arah ricela dan anehnya gadis itu masih diam tanpa berani menghindar."Maksud kamu senang-senang gimana?"
Marluce tidak menjawab ia malah membelai anak rambut ricela yang bermunculan dengan indahnya.Wajah cowok itu semakin mendekat,sehingga ricela bisa mencium aroma segar dari nafas marluce yang semakin mengecilkan jarak antara wajah mereka.
"Kamu Sebenarnya manis ya cel, hanya saja kamu jarang memperlihatkannya"
Pujian marluce membuat pipi ricela memerah karena malu entah kenapa ia sangat suka saat cowok itu menggodanya.Bahkan cowok itu berbicara tanpa gue-lo,seperti yang biasa dia ucapkan saat di sekolah.
Justru kini hanya nada lembut dan belaian menggetarkan yang cowok itu berikan.
"Ahh..."
Erangan gadis itu lolos saat marluce meniup telinganya.Melihat ricela memejamkan mata karena menikmati sentuhannya membuat senyuman licik marluce kembali terlukis,ia tidak menyangka jika gadis polos ini ternyata memiliki gairah yang sangat berbahaya.
Ini memang mimpi, tapi ini adalah kenyataan yang sedang dimanipulasi oleh marluce.
"Manis,kita akan menghabiskan malam ini dengan keringat dan penuh kenikmatan"
Bisik marluce lembut pada telinga gadis yang masih memejamkan matanya itu.
Dan tentu saja bukan hanya kenikmatan tapi juga energi yang akan marluce dapatkan.
Dan gadis malang itu akan menikmati semua perlakuan manis marluce malam ini.
YOU ARE READING
MORELOS(cinta dan rahasia)
Romancemarluce trinder Morelos,adalah pria brengsek yang sangat suka mengganggu seorang gadis bernama ricela relucio. Awalnya hanya main-main dan dilatarbelakangi oleh kebencian namun siapa sangka semuanya terjadi di luar dugaan? apakah yang terjadi selanj...