Matahari mulai bersinar terang
Mencoba menerobos jendela kamar ricela.Gadis yang masih tidur di ranjangnya itu masih belum menyadari jika pagi sudah tiba.Ricela menggeliat gelisah dalam tidurnya,ia merasa mulai tak nyaman dan akhirnya matanya mulai terbuka.
"Marluce..."
Racaunya dengan senyuman yang menggoda.Nyawanya belum terkumpul sempurna
Dan ia masih terhanyut dalam mimpinya"Ric...kamu udah siap-siap belum? Ayah udah nunggu tuh"
Teriakan seseorang dari luar kamarnya seketika menyadarkan ricela,ia terlihat panik lalu mulai meraba tubuhnya."Aneh?"
Pikirnya,ia merasa jika rambutnya sangat berantakan bajunya juga terlihat acak-acakan belum lagi pegal dan rasa sakit di seluruh tubuhnya."Aku kenapa?"
Ricela hampir menangis merasakan ada yang tidak beres padanya. Apakah tadi malam itu nyata?tidak ricela berani bersumpah jika ia hanya bermimpi dan sekarang tubuhnya ikut mereflekkan mimpinya itu.Ricela mencoba tenang dan segera melangkah untuk bersiap-siap ke sekolah ia yakin pasti karena mimpi sialan itu dia jadi terlambat.Dan kenapa mimpinya harus dengan si sialan marluce?
Sudah dua hari cowok itu tidak masuk dan pasti masih sakit.
Dan ricela berharap cowok itu belum juga kembali masuk,ia sangat malu jika mengingat mimpi anehnya itu dan bertemu dengan marluce hanya akan memperburuk segalanya.🍂🍂🍂
Bel masuk sudah berbunyi nyaring,ricela yang baru tiba di sekolah langsung masuk ke kelasnya.Sial sekali dia terlambat hanya gara-gara mimpi aneh itu.
Rasanya ia ingin menceritakan tentang mimpi itu pada mira yang kini sedang sibuk menggaris bukunya,tapi tidak mungkin juga ia membeberkan mimpi vulgarnya pada orang lain.
Bisa-bisa mira merasa jijik padanya."Marluce! Lo akhirnya sekolah juga gue kirain lo masih sakit aja"
Deg'
Ricela tidak salah dengar?marluce sekolah hari ini?dengan keberanian ricela mencoba memandang ke arah kursi marluce.
Benar cowok itu sudah sekolah, dia terlihat segar bugar dan sayangnya kini ricela yang lemas.Dia sangat malu,kenapa dia harus memimpikan hal jorok itu dengan marluce si brengsek itu?
Bahkan dalam mimpinya keperawanannya terenggut oleh cowok itu.Sial! Pipi gadis itu kembali memanas ia sangat malu dan juga merasa hina.
"Wah...wah..lo masih terlihat biasa aja ya,padahal lo udah buat gue hampir mati!"
Ricela merasa tercekat,kini cowok itu sudah ada di depannya."Eng..gak...."
"Enggak apa?lo jangan pura-pura sok tersakiti gitu deh,muka lo emang polos tapi sifat asli lo gak sepolos tampilan lo!"
Ricela merasa ada yang aneh dengan ucapan marluce, cowok itu seperti tahu sesuatu yang sangat tidak ingin ricela ingat.
"Maksud kamu apa sih mar?aku gak ngerti?"
Ricela merasa jika suaranya sangat menjijikkan bahkan cowok itu memandang heran pada ricela."Lo kok jadi menjijikkan gitu sih?suara lo kayak cewek yang lagi ena ena tau gak?"
Seketika teman-teman cowok marluce tertawa,selain karena perubahan nada bicara ricela tapi juga kemampuan marluce dalam menghina ricela semakin meningkat saja."Ah...elo mar,emang lo pernah ena ena makanya lo tau gimana suaranya?"
Goda baim sambil memegangi perutnya yang terasa hampir meledak karena tertawa"Pernah,di dalam mimpi!"
Tawa teman-teman nya semakin keras,ricela tau itu hanya candaan murahan dari marluce tapi dia juga merasakan nya dalam mimpi dan sialnya itu bersama marluce."Kalian gak punya otak ya?ini masih pagi dan kalian udah mengganggu ricela,kamu lagi marluce kamu itu baru sehat dan lupa ya kalo kamu itu sakit karena dimarahi sama ricela!
Kamu mau dimarahi lagi sekalian gak usah lemas langsung stroke aja sekalian!"
Mira benar-benar tidak tahan karena marluce, si cowok brengsek itu kembali membully sahabatnya, padahal cowok itu baru juga masuk."Heh nenek lampir! Lo diem aja gak usah ikut campur!"
Baim membalas ucapan mira karena marluce tidak ada urusan dengan gadis itu, dia hanya ada urusan dengan sumber tenaganya.Ricela."Aku gak mau diam kenapa?kalian itu udah keterlaluan!"
Geram mira pada baim,seperti nya mereka terlibat perang dingin."Lo itu sok polos tau gak?"
Suara marluce yang pelan Tapi mengerikan membuat ricela mendongak,bukan hanya dia tapi juga semua orang.Kini perhatian penghuni kelas sepenuhnya teralihkan pada marluce bahkan mira jadi terdiam menunggu kata yang selanjutnya keluar dari mulut cowok itu.
"Selama ini kita semua berfikir pasti ricela adalah cewek manis yang sangat lugu dan sopan..."
Marluce memotong ucapannya sengaja mempermainkan emosi gadis itu.Hening,bahkan orang-orang tidak mengeluarkan sepatah kata pun demi mendengar lanjutan kalimat marluce.
"Tapi nyatanya dia cuma cewek manipulatif yang pendendam dan tidak bisa menerima saudara angkatnya,padahal saudara angkatnya itu baik sama dia"
Orang-orang mulai saling berbisik,genk diandra yang sedari tadi berdiri di dekat marluce menatapnya penuh cemoohan dan kesinisan.Sementara ricela merasa bingung darimana marluce tahu jika dia memiliki saudara angkat?
"Huh...gak nyangka ternyata cewek lugu itu sebenarnya berbahaya,aku jadi takut jangan-jangan selama ini dia udah nyimpen rencana busuk untuk membalas marluce yang sering menghina dia"
Ucapan provokasi dari bibir diandra kembali membuat orang-orang saling berbisik mereka mempunyai persepsi masing-masing tentang hal ini."Woy! Bu siska udah otw tuh...."
Teriakan ardi si ketua kelas dari arah pintu membuat semua orang kaget dan langsung kembali ke kursi masing-masing.Marluce yang merasa sangat puas akhirnya bisa mengendalikan perasaannya.
Maaf manis,aku harus mempermalukanmu agar hubungan panas kita tidak ketahuan
YOU ARE READING
MORELOS(cinta dan rahasia)
Roman d'amourmarluce trinder Morelos,adalah pria brengsek yang sangat suka mengganggu seorang gadis bernama ricela relucio. Awalnya hanya main-main dan dilatarbelakangi oleh kebencian namun siapa sangka semuanya terjadi di luar dugaan? apakah yang terjadi selanj...