Ricela sedang menyalin pekerjaan rumah mia ke bukunya saat seseorang merampas buku itu.
Ricela mendongak dan menemukan marluce,si cowok menyebalkan sedang memegang buku mia dengan wajah tanpa dosa.
"Kenapa? Mau marah?"
Tantang cowok itu dengan wajah dingin.Ricela yang malas berurusan dengan orang seperti marluce yang suka mengganggunya hanya diam saja."Nih,salin pr aku aja"
Mira,teman semeja ricela menyerahkan bukunya pada ricela,ia merasa kasihan kepada temannya itu,karena terus dikerjai oleh marluce."Makasih ya mir"
Ricela meraih buku itu dan mulai menyalinnya,sesungguhnya dia merasa kesal dan sakit hati terhadap marluce tapi ia mencoba sabar dan memaafkan kesalahan cowok itu."Mira,lo punya air minum gak?boleh minta dong?"
Pinta marluce pada mira,cowok itu sengaja merentangkan tangannya di belakang punggung ricela agar ricela tidak bisa menulis dengan tenang.
Mira yang melihat hal ini langsung saja memberikan air minumnya pada cowok itu.
Dia kasihan melihat ricela yang hanya bisa diam karena ditekan oleh marluce.Burr.....
"Sorry,abisnya gue haus makanya buru-buru buka tutupnya.Gak nyangka deh kena lo"
Marluce sengaja menumpahkan air minum mira ke arah ricela hingga buku dan meja nya basah.
Gadis itu hanya diam saja dan meminta tisu pada diandra, cewek yang duduk di depan kursinya.Diandra pun memberikan tisunya,tapi dalam hati dia senang karena marluce kembali mengerjai ricela.Alasannya karena marluce adalah cowok yang dia sukai maka apapun kesenangan cowok itu pasti jadi kesenangannya termasuk mengerjai gadis berambut poni itu.
"Lo kenapa diam aja sih?lo gak punya rasa?"
Ejek marluce sambil memperhatikan ricela yang membersihkan mejanya."Heh! Budeg lo ya?gue ngomong sama lo!"
Seketika teman-teman sekelasnya yang lain tertawa saat marluce kembali mempermalukan gadis itu.Hati ricela sakit,tapi ia bisa apa?
Jika ia melawan marluce maka ia akan jadi bahan cemoohan teman-temannya. Tapi kalo dia diam saja seperti ini maka hatinya akan terus-terusan terasa perih.Ricela ingin mengulang kejadian setahun lalu,kejadian dimana dia tidak sengaja menabrak marluce dan menyebabkan cowok itu marah dan akhirnya mengerjai dirinya,setiap saat dan setiap cowok itu punya kesempatan.
Harusnya dulu dia minta maaf dan mengabulkan keinginan cowok itu,namun semua sudah terlambat dia bahkan tidak punya kesempatan apapun lagi untuk membela dirinya dari serangan cowok brengsek seperti marluce.
"Udah ric,kamu gak usah ambil hati sama sifat dia kan orang nya emang gitu"
Hibur mira saat marluce sudah kembali ke kursinya,dia tertawa bersama teman-temannya yang lain sementara ricela harus merasakan trauma karena sakit hati.Andai saja ricela punya kekuatan maka ia akan membuat marluce merasakan rasa sakit yang lebih dari apa yang dia rasakan tapi sayangnya dia hanya gadis biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, sedangkan marluce?
Dari yang dia dengar,cowok itu adalah orang kaya dan memiliki banyak relasi orang penting terutama dengan pemilik yayasan sekolahnya ini.Lalu mau bagaimana lagi dia harus membalasnya?yang ada dia makin disiksa oleh iblis Itu
🌹🌹🌹Bel istirahat sudah berbunyi dengan nyaring,semua murid keluar dari kelasnya masing-masing,ada yang pergi ke kantin perpustakaan,kamar mandi dan tempat lainnya.Sementara ricela hanya berdiam diri di kelas sambil membaca novel baru yang dia beli kemarin.
Tidak ada hal lain yang dia sukai selain membaca novel tentang kisah cinta antara gadis sederhana dengan pangeran tampan baik hati,ricela sangat mengidamkan pria yang baik dan dewasa yang menjadi pacarnya namun sayang,dia belum menemukan pria seperti itu.
"Permisi!kalian liat marluce gak?"
Beberapa orang di dalam kelas termasuk ricela mendongak ke arah pintu,disana seorang cewek dengan seragam ketat dan penampilan menarik sedang mencari marluce."Eh...ada si cantik viona,sorry vi gue gak tahu dimana marluce tapi kalo lo mau nunggu sini biar gue temenin"
"Ahaaayyy...."
Ricela bisa mendengar semua celotehan teman cowok nya untuk menggoda viona si cantik yang menjadi primadona di sekolah ini.
Namun ricela hanya diam saja dan kembali fokus pada novel di tangannya.
"Kamu kok sendirian disini?"
Tiba-tiba viona sudah ada di depan ricela, gadis itu sangat kaget karena viona menghampirinya."Aku malas aja keluar"
Jawab ricela gugup,melihat viona dari dekat seperti ini semakin membuatnya minder gadis itu memang sangat cantik berkulit putih,rambut hitam dan pipinya merahDia seperti putri dari kerajaan yang ada di abad modern,dan tentunya viona ini juga kaya raya sungguh sempurna ya,sudah cantik, pintar,kaya lagi.
"Suka baca novel ya?"
Gadis itu menunduk malu,tentu bagi viona membaca novel hanya kegiatan yang membosankan dan tidak ada manfaatnya."Iya,suka"
"Kamu pemalu banget sih?tapi aku suka,selain manis kamu juga unik"
Pipi ricela memerah karena pujian seorang viona,dia sangat tersanjung karena Gadis itu bukan hanya cantik tapi juga ramah dan baik."Viona,tuh...si marluce udah datang!"
Tubuh ricela menegang karena mendengar nama marluce, dia juga sampai lupa jika tujuan viona datang kesini untuk mencari marluce.Apa hubungan mereka?Jantung ricela semakin berdetak kencang saat langkah kaki marluce semakin mendekat ke mejanya.
"Mampus"
YOU ARE READING
MORELOS(cinta dan rahasia)
Romancemarluce trinder Morelos,adalah pria brengsek yang sangat suka mengganggu seorang gadis bernama ricela relucio. Awalnya hanya main-main dan dilatarbelakangi oleh kebencian namun siapa sangka semuanya terjadi di luar dugaan? apakah yang terjadi selanj...