"Aduh...sakit bu,ricela gak mau dipijat lagi"
Ricela berteriak histeris saat ibunya memijat kakinya yang terkilir,dia tidak sanggup menahan sakitnya."Kalo dibiarin bakal infeksi ricela,lagipula kamu jalan gak hati-hati untung teman cowok kamu itu baik mau nganterin kamu"
Ricela ingin muntah mendengarnya, baik dari mana coba si marluce itu?kelakuan kayak raja iblis dibilang baik."Bu...pelan-pelan"
Gadis itu masih meringis,pasti besok dia akan absen karena kecelakaan yang tak terduga ini."Makanya jangan marah-marah dan benci terus sama orang kan kalo kejadian gini kamu butuh orang juga"
Slalu saja menyalahkannya,apa ibunya tidak bisa merasakan rasa sakit di kakinya ini?"Ahhh...sakit bu..."
Ricela mengerutkan keningnya saat ibunya dengan tiba-tiba menghentikan pijitannya,wanita itu menatap ricela dengan tatapan aneh."Kenapa sih bu liatin aku kayak gitu?"
Gadis itu merasa malu sekaligus salah tingkah karena ibunya masih menatapnya aneh."Kamu kenapa sih ric,kok ibu gak nyaman ya denger teriakan kamu itu kayak...."
Ricela merutuk suaranya yang mirip desahan,tentu saja ibunya heran dengan itu semua."Itu reflek bu,kan ricela merasa sakit jangan mikir macam-macam deh bu!"
Ricela berbicara ketus sengaja agar ibunya tidak curiga jika memang ada yang aneh dengannya."Ya udah deh,kamu istirahat ya sayang.Ibu mau buatin makanan kamu dulu"
Setelahnya ricela ditinggal sendiri di kamarnya.Ia kembali merenung,apakah memang ada sesuatu yang tidak beres padanya?tidak mungkin kan hanya karena mimpi kegadisannya bisa terenggut?
Ini gila! Membayangkannya saja membuat ricela ingin pingsan.Tidak ada yang terjadi antara mereka dan mimpi itu tidak nyata!tapi kenapa ricela masih bisa merasakan kegelian dari sentuhan cowok tersebut?
Ricela harus segera melupakannya jika dia tidak ingin gila!
🌷🌷🌷Marluce baru selesai mandi, tubuhnya kembali segar setelah berkeringat seharian.Cowok itu melangkah menuju walk in closestnya namun langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis berdiri di sisi ranjang nya.
"Riana?lo ngapain di kamar gue?"
Geram marluce bersuara pelan takut kalo ada orang yang mendengarny dari luar."Gue pikir kalo gue nungguin lo di bawah kelamaan,jadi gue samperin aja toh juga gak ada orang kan?"
Gadis itu tersenyum manis tapi sangat menyebalkan bagi marluce, mereka memang akan janjian pergi ngedate tapi bukan berarti gadis itu bebas kan mendatangi kamarnya bagaimana jika bundanya tahu ada gadis di dalam kamarnya?atau viona si cerewet itu akan menghakimi mereka?"Tenang,kata pembantu kamu semua penghuni rumah lagi pergi ke luar jadi kamu gak usah takut ketahuan"
Kenapa kata-kata riana terkesan mengundang?apa mau cewek itu sebenarnya?"Lo tetap harus keluar, lo gak mau kan dapat masalah karena ini?"
Kali ini marluce sudah tertekan emosi, dia memang menyukai riana tapi bukan berarti mereka bebas berbuat apapun kan?"Lo tenang aja,gue juga bakalan keluar.Gak usah takut kayak gitu"
Sial! Pikir marluce,gadis pujaannya itu sedang meremehkannya.Kalo tidak ingat marluce masih memakai handuk dia sudah menyeret riana keluar dari kamarnya tapi untunglah gadis itu mau mengerti dan keluar dari kamar marluce segera.Dia Sebenarnya tidak suka dengan sifat blak-blakan riana tapi ia akui gadis itu punya nyali juga,mungkin nanti marluce akan sedikit bermain dengan gadis cantik itu.
Selesai berpakaian marluce segera keluar menemui riana tampilan nya santai seperti biasa tidak terlalu formal.
"Kamu kapan ajak aku belanja?"
Suara viona menyambut marluce, ternyata adiknya itu sudah pulang dan sedang mengobrol dengan riana."Kapan kamu siap aja vi,lagian bentar lagi aku bakalan sering kesini"
"Oh..eh ada marluce"
Suara viona membuat gadis di dekatnya berani, ternyata cowok itu sudah siap dan keren."Ayo"
Ajak marluce cuek,dan itu membuat viona bingung.Kenapa cowok itu begitu datar?padahal setaunya mereka kan akan pergi ngedate?"Aku duluan ya vi,kayaknya kita harus ngobrol lagi besok"
Viona tersenyum lalu membiarkan dua orang itu berlalu dari hadapannya,ia sempat bingung Kenapa marluce malah bersikap seakan dia tidak menyukai riana padahal dari apa yang viona lihat saudaranya itu jatuh cinta saat bertemu dengan riana di pesta teman ayahnya kemarin.Dan menurut viona, riana itu adalah cewek yang sempurna dia cantik, kaya dan baik cocoklah dengan marluce apalagi riana itu satu sekolah Dengan mereka."Ada yang gak beres nih kayaknya?"
Gumam viona bertanya ke dirinya sendiri.
YOU ARE READING
MORELOS(cinta dan rahasia)
Romancemarluce trinder Morelos,adalah pria brengsek yang sangat suka mengganggu seorang gadis bernama ricela relucio. Awalnya hanya main-main dan dilatarbelakangi oleh kebencian namun siapa sangka semuanya terjadi di luar dugaan? apakah yang terjadi selanj...