Bab 10

7.4K 957 127
                                    

"MALFOY!!! TURUNKAN AKU SEKARANG JUGA, DASAR FERRET SIALAN!"

"Apa kau bilang, Potty? Ingin tergantung terbalik sampai besok? Karena aku orang yang tampan  dan juga baik, aku turuti kemauanmu." Ledek Draco.

"MALFOY!!"

Draco sangat menikmati saat-saat dimana dirinya berhasil mengerjai Harry yang telah membuatnya terkena detensi dengan menggantungkannya terbalik di udara.

Wajah Harry telah sepenuhnya memerah akibat darah yang mengumpul pada kepalanya, membuat Draco sedikit kasihan dan khawatir. Dilepaskannya mantra yang digunakannya untuk membuat Harry tergantung terbalik. "Liberacorpus."

Gedebuk!

"Au!"

Harry mengaduh pelan sembari tangannya mengelus bokongnya yang tadi mencium lantai dengan sangat keras.

"Sialan, ferret! Tidak bisakah kau menurunkanku secara baik-baik?! Eh, tunggu. KAU BISA MENGGUNAKAN SIHIR TANPA TONGKAT?!!"

Draco memutar matanya malas. "Berisik, potty. Tidak usah teriak juga aku dengar."

Harry hanya cengengesan mendengar balasan Draco.

"Ck."

"Jadi? Bagaimana kau bisa melakukan sihir tanpa tongkat, Draco--shit! Maksudku, Malfoy?"

Mengernyitkan alis- "Draco? Atas hak apa kau berani memanggil nama depanku, Potter?" -Draco menjawab sinis Harry, meski sebenarnya jantungnya tengah berdetak kencang. Entah mengapa ia merasakan perasaan senang yang tak dapat diungkapkan ketika Harry memanggilnya dengan nama depan.

"Err.... Aku tidak sengaja memanggilmu Draco, Malfoy. Lagipula kenapa kita harus membahasnya? Beritahu aku, bagaimana kau bisa memakai sihir tanpa tongkat, Malfoy?"

"Bukan urusanmu, Potter."

Dengan kata-kata terakhir itu, Draco dengan cepat menyihir semua pantat kuali yang gosong menjadi bersih lalu beranjak pergi dari gudang penyimpanan kuali, meninggalkan Harry sendiri.

"......Kenapa tidak daritadi saja dia menyihir semua kuali itu biar bersih? Kan jadi bisa cepat tidur."

●   ●   ●

Draco membolak-balikkan tubuhnya di kasur. Sudah sejam ia mencoba untuk tidur, tapi rasanya susah sekali untuk bisa terlelap. Pikiran mengenai Harry yang memanggil nama depannya terus berkeliaran di otaknya.

"Ck. Lama-lama aku bisa gila. Potty sialan."

Tanpa mengganti piyama-nya, Draco mengenakan jubah slytherinnya dan membawa serta tongkat hawthornnya lalu keluar dari kamarnya.

Tak tahu harus kemana tengah malam begini, akhirnya Draco memutuskan menuju ruang astronomi. Ketika selangkah lagi kakinya mencapai tangga ruang astronomi, sayup-sayup ia mendengar suara seseorang bernyanyi.

Draco berhenti melangkah. Dengan hati-hati ia melangkah menaiki tangga agar tidak mengeluarkan suara barang sedikitpun. Ia ingin melihat siapa yang tengah malam begini berada di ruang astronomi.

Menyembulkan kepalanya sedikit, Draco melihat sosok berambut hitam berantakan bagai sangkar burung tengah duduk di bingkai kayu yang berbentuk jendela tak berkaca.

'Potter? Sedang apa dia disini? Ha! Aku bisa menghukumnya karena berjalan-jalan tengah malam begini atas nama prefek!'

Tinggal beberapa langkah lagi Draco mencapai tangga teratas dan dapat meneriaki Harry. Namun mendengar nyanyian Harry yang terdengar begitu indah di telinga, ia pun mengurungkan niatnya itu.

W I S HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang