Bab 11

12.7K 999 198
                                    

"Ginny, kah?"

Harry mengusap wajahnya kasar. Masih terngiang di telinganya kalimat yang keluar dari bibir mungil Al. Kalimat mengenai bahwa kenyataannya Al merupakan anak dirinya dengan Ginny.

Yha, Ginny gadis yang baik, Harry pun sayang kepadanya, tapi sayangnya hanya sebatas rasa sayang seorang kakak kepada adik. Dan Harry tidak bisa membayangkan jika dirinya akan menikah dengan orang yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Yang ia inginkan justru....seorang pemuda blonde menyebalkan itu.

"Argh! Sepertinya aku sudah benar-benar gila sekarang!" Harry mengacak-acak rambutnya, membuat helai demi helai itu semakin berantakan.

"Hai, mate? Kau tidak apa-apa?"

Harry hanya menggeleng mendengar pertanyaan Ron, yang langsung kembali tidur setelah memastikan Harry baik-baik saja.

Setelah menghela napas dan menenangkan diri, Harry memilih untuk tidur. Ditutupnya seluruh tubuh hingga wajahnya dengan selimut.

Inginnya bisa tertidur lelap seperti Ron. Tapi kemudian, Harry kembali terbangun. Kali ini justru terngiang kalimat Scorpius yang menyatakan jika dirinya anak dari Draco dan seorang wanita pureblood.

'Siapa wanita itu? Apa dia dari Slytherin juga? Apa jangan-jangan gadis itu... Pansy Parkinson?!'

Harry kembali menghela napas. "Tidak mungkin Draco menyukai gadis berisik itu."

.
.
.
.

2017

Harry kini menyusuri perpustakaan selagi jadwalnya mengajar siang nanti masih lumayan lama. Disusurinya buku-buku yang berderet rapi di dalam rak yang menjulang tinggi satu persatu, berharap dapat menemukan buku yang berisi cara membuat time turner sendiri. Atau apapun itu yang bisa membuatnya kembali ke masa lalu dan membawa kembali Al juga Scorpius ke masa sekarang.

Terlalu fokus dengan judul-judul buku membuat Harry tak menyadari jika ada seseorang yang kini sudah berada tepat di belakangnya.

Dengan cekatan Harry mengeluarkan tongkat Hollynya dan menodongkannya kepada seseorang yang kini tengah memeluknya dari belakang.

"Kau membuatku jantungan, Draco!" Umpat Harry.

Dimasukkannya kembali tongkat Holly yang ia pegang itu kedalam jubah.

"Salahmu sendiri yang tidak menyadari kedatanganku, love."

Draco yang sedang membenamkan wajahnya pada ceruk leher Harry mulai menyeringai nakal. Dengan perlahan bibirnya menjelajahi leher tan menggoda itu. Dikecup dan dihisapnya pelan hingga meninggalkan bekas merah.

"Eungh...Dray..."

Harry menggigit bibir bawahnya, menahan suara desahan yang lolos. Takut membuat suara yang bisa memancing orang lain untuk datang dan melihat dirinya dengan Draco dalam posisi seperti ini.

Draco yang sepertinya sudah terpancing karena lenguhan yang di keluarkan Harry semakin gencar memberi tanda merah di leher Harry.
Tak lupa tangannya kini mulai menari nakal di bagian selatan Harry.

"Nn..ngh..D-Dra..co..!"

"Hm? Kenapa, love?"

"Hentikan...orang lain bisa memergoki kita!"

Dikulum lalu digigitnya telinga Harry sambil membisikkan kata, "Tenang saja, Harry. Tidak akan ada yang bisa memergoki kita."

Dengan lihai Draco menggerayangi tubuh Harry yang telah ia telanjangi. Terima kasih kepada Severus yang pernah mengajarkan mantra tanpa tongkat kepadanya dulu, sehingga ia tidak perlu susah payah untuk membukai baju Harry yang iya yakini akan menjadi baju gembel karena Draco akan menyobeknya tidak sabaran.

Didorongnya Harry pelan sehingga tangan Harry dapat memegang rak guna menahan bobot tubuhnya. Tangan Draco yang semula memijat pelan kejantanan Harry kini mulai beralih menuju lubang bagian bawah Harry.

Dielusnya pelan sebelum salah satu jarinya menerobos masuk kedalam lubang tersebut. Membuat tubuh Harry melonjak akan rasa sakit.
Jari Draco keluar masuk dengan cepat secara bertahap. Melihat Harry yang mulai terbiasa, Draco menambahkan satu jarinya lagi. Dengan pola menggunting, jari Draco menjelajahi lubang tersebut seraya berusaha melebarkannya.

Merasa cukup, Draco mengeluarkan kedua jarinya. Tak mempedulikan ekspresi kecewa Harry yang hampir menuju titik kepuasan.

"Tahan, love."

Teriakan tak sempat Harry keluarkan lagi kala kejantanan Draco tengah menerobos paksa kedalam lubang miliknya. Panas. Sakit. Rasanya seperti lubangmu dirobek paksa. Hanya air mata yang bisa Harry keluarkan ketika menahan rasa sakit. Buku-buku jarinya memutih karena mencengkram lemari terlalu kuat.

"Tenang, love. Setelah ini kau akan merasakan kenikmatan."

Harry hanya dapat mengangguk sebagai balasan dari perkataan Draco. Setelah merasa Harry sudah lebih rileks, Draco mulai memaju-mundurkan pinggulnya. Hentakan demi hentakan mulai membuat Harry menggila akan kenikmatan yang tengah ia rasakan sekarang.

"D-Dray..h-harder, please.."

"As you wish, my love."

Dengan kasar Draco membalikkan tubuh Harry hingga menghadap kearahnya. Dilingkarkannya kaki Harry pada sekeliling pinggang, sebelum dihentakkan pinggulnya semakin kuat.

"A-ah...D..rayy...! Aku..mau...aagh..!"

"Bersama, Harry!"

"H-hhah... Draayy....!"

Dan dengan sekali hentakan, kejantanan Draco mulai mengeluarkan banyak cairan putih di dalam tubuh Harry. Begitu pula dengan Harry yang sudah mengeluarkan duluan.

Diciumnya bibir Harry lembut sebelum akhirnya Draco mengeluarkan kejantanannya dari lubang Harry. Membuat cairan putih miliknya mengalir keluar dari lubang tersebut.

"Thanks, love." Draco kembali mencium bibir Harry sambil menggigit kecil bibir tersebut.

Merasa kasihan dengan Harry yang seperti mau ambruk itu membuat Draco langsung menggendong Harry ala bridal style. Ditidurkannya Harry pada salah satu kursi panjang yang ada di perpus setelah membersihkan dan memakaikan kembali pakaian Harry.

Dibiarkannya Harry tidur dengan kepalanya yang beralaskan paha seorang Draco Malfoy.

Well, mungkin karena ini benar-benar pertamakalinya mereka melakukan sex berdua, ditambah dengan Harry sebagai pihak yang ditusuk jadi membuat staminanya langsung menurun.

TBC~

________________________________________

Lama banget ya updatenya? Hehe... maafkan saya 😔😔

Tapi puas ga karena ada adegan naenanya DraRry? 😅
Ga puas ya? Yaudah gapapa :((

Maaf kalau makin kesini makin gaje :((

Sekalian aku juga minta maaf udah buat karakter mereka jadi OOC sangat terutama untuk Scorpius dan Albus yang karakter mereka sangat sangat melenceng dari karakter aslinya

Dan sekali lagi terima kasih untuk readers yang masih setia menunggu FF ini update :)

~~~~
Btw, ada kemungkinan chapter ini akan di private. Soalnya ada bagian anu-anunya :((

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

W I S HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang