tujuh一step

3.8K 656 161
                                    

Mobil merah menyala keluara Eropa yang selalu dikendarai Kim Taehyung berbelok ke sebuah kawasan apartemen di pusat jantung kota Seoul. Biasanya, Taehyung akan berhenti di depan lobi dan meminta petugas vallet untuk memarkirkan mobilnya. Namun tidak untuk hari ini, cowok itu membawa mobilnya langsung menuju gedung parkir.

Lambo merahnya berhenti sempurna usai parkir di lantai tiga. Cowok itu memfokuskan dirinya kepada seseorang yang sedari tadi duduk diam di sampingnya. Seseorang itu adalah Bae Joohyun. Cewek yang dipertemukan dengannya karena sebuah pesta tersebut ikut tersenyum saat menyadari tatapan Taehyung.

"Ini dimana, Taehyung?" tanya Joohyun dengan suara lembut khasnya.

Kim Taehyung tak segera menjawab. Dia justru melepas sabuk pengaman, mencabut kunci, lalu turun dari mobil. Cowok itu tak dapat menyembunyikan ekspresinya. Sebuah senyum terus terukir di wajah tampannya.

"Yuk," ajak Taehyung sembari menyodorkan tangannya pada Joohyun sembari membukakan pintu mobilnya.

Joohyun pun menyambut aluran tangan tersebut setelah meyakinkan diri. "Kamu nggak jawab, Taehyung. Kita lagi dimana?"

Sembari berjalan meninggalkan si Lambo, mereka memasuki gedung apartemen tersebut lewat sebuah pintu lift. Kim Taehyung tak henti-hentinya menggenggam tangan Bae Joohyun. Melepas rindu.

"Apartement aku," kata Taehyung sembari terus menuntun Joohyun berjalan di lantai delapan.

Cowok itu membuka pintu apartementnya setelah menekan tombol sandi pada pintu tersebut. Tanpa berkata apa pun, cewek itu terus mengikuti langkah Kim Taehyung untuk masuk. Ketika lampu dinyalakan, interior yang dominan berwarna abu-abu dan putih itu menyapa.

"Kamu tinggal di sini, Kim Taehyung?"

"Enggak," Cowok itu menggeleng. "Aku ke sini kalau lagi ngumpul bareng temen-temen aja. Aku nggak suka ke sini sendirian."

Bae Joohyun mengangguk mengerti. Taehyung membawanya untuk duduk di sofa yang lembut. Terasa sekali kalau tempat ini jarang ditinggali. Dia pun berkata, "Kayaknya kamu perlu bersihin apartemen kamu deh, Taehyung. Debunya makin banyak. Bisa bikin sakit."

"Iya sih... Emang akunya aja yang selalu lupa nelpon cleaning service buat bersih-bersih."

"Ih, dasar cowok," cibir Bae Joohyun yang hanya dibalas oleh tawa cowok itu.

Kim Taehyung menuju ke dapur. Membuka kulkas dan mengambil air mineral dan cemilan yang tersisa di sana. Dia kembali menuju tempat dimana Bae Joohyun berada.

"Untung masih ada. Yuk, ikut aku."

"Kemana?"

"Home theatre. Kita nonton. Yuk?!" ajak Kim Taehyung seraya mengulurkan tangan padanya. Dan Bae Joohyun lagi-lagi mengikuti langkah cowok itu.

"Tapi aku nggak suka kalo tempatnya kotor dan berdebu. Nanti kulitku bisa gatal-gatal," kata Joohyun.

Kim Taehyung berhenti melangkah. Cowok itu langsung berbalik dan mengambil tangan Joohyun untuk kembali ke ruang tengah. Dia mengajak Joohyun ke meja makan dan menarik kursi untuknya. Kemudian dia mengambil telpon rumah untuk meminta jasa kebersihan.

"Kamu ngapain?" tanya Joohyun saat Taehyung kembali menghampirinya.

Taehyung duduk di atas meja, menatap Joohyun dengan senyum khasnya. "Nggak ngapa-ngapain. Cuma minta bersihin apartement aja. Takutnya alergi debu kamu kambuh."

"Bukan alergi juga sih, Taehyung. Aku nggak biasa sama tempat yang berdebu. Risih. Pasti banyak kuman-kuman dan kutu."

Taehyung tertawa kecil dengan kepala menunduk. Tentu saja, cewek ini adalah Bae Joohyun. Primadona Universitas HwaYangYeonHwa yang tak terjangkau oleh cowok-cowok di kampus tersebut. Kim Taehyung harus berbangga diri kalau hanya dirinya yang mempunyai hubungan seperi ini dengan cewek itu.

ENCHANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang