"Tae, bangun, woy! Molor aja kerjaan lo!"
Cowok itu sontak terbangun dari tidur yang tak disengaja saat mendengar suara salah satu temannya. Ia sontak duduk dari posisi rebahannya karena goncangan hebat pada tubuhnya.
"Bajing kesot! Lo kalo bangunin gue yang halus dikit kek! Ganggu gue lagi asoy ama Megan Fox aja!" omel Taehyung sambil memegangi kepalanya yang agak puyeng.
Teman yang duduk jongkok di sampingnya itu hanya tertawa sambil menyisirkan jemari ke helaian rambutnya ke belakang. Gerakan yang sudah bosan dilihat oleh Taehyung namun mampu membuat cewek-cewek Universitas HwaYangYeonHwa bertekuk lutut.
"Udah jam lima, Nyet. Mau sampai jam berapa lagi lo ngebo di sini?! Bentar lagi latihan. Lo mau kena semprot Bang Yoongi kayak kemaren?!"
Taehyung berdecak kesal. Ia bangun dari duduknya dan berdiri malas meninggalkan temannya.
"Ya kalo ngebangunin itu yang halus dikit, Baaaab! Misalnya dipanggilin anak BEM yang lo ajak jalan kemaren kek gitu. Kan enak, Jim," kata Taehyung seraya berjalan menuju toilet yang sudah dimodifikasi menjadi kamar mandi untuk anak-anak Mapala HYYH tersebut.
"Apa untungnya kalo gue ngalusin congor kudanil?! Enakan ngelus ciwey!" sahut Jimin asal.
Tanpa menjauh dari tempatnya berjongkok, Jimin mendaratkan bokongnya di lantai. Tangannya bergerak merogoh saku kemeja flanel yang tak terkancing. Mengambil kotak rokok dan pemantiknya.
"Uler kadut! Mikirnya enak mulu!" teriak Taehyung dari toilet yang tak tertutup. Terdengar bunyi kucuran air. Kencing.
"Kata Bang Yoongi malem ini kita kedatangan alumni. Bang Jinwoon sama Bang Taecyeon. Jadi harus ada minuman penghangat jiwa," jelas Jimin tanpa mengindahkan ucapan Taehyung. Dia menyelipkan satu batang Marlboro merahnya ke bibir.
Selesai mencuci muka, Taehyung keluar dari toilet sambil menyeka air yang membasahi wajahnya dengan tangan kosong. Ia mengepik-ngepikkan tangannya asal hingga percikan air tersebut mengenai sebagian wajah dan tangan Jimin. Membuat temannya itu mengomel. Lagi.
"Basah, woy! Anjㅡ" makinya.
Tak lama cowok berkulit putih pucat bernama Yoongi yang sedari tadi mereka sebut-sebut pun muncul. Masuk lewat pintu belakang Kesekretariatan UKM Mapala HYYH. Menghempaskan diri, ikut bergabung duduk di sofa yang tak jauh dari tempat Jimin lesehan.
"Dari mana, Bang?" tanya Jimin.
Min Yoongi meraih kota rokok yang berada di meja. Entah itu milik siapa, asal comot saja.
"Abis ke Rektorat. Biasa ngomongin lomba bulan depan. Tawaran dari Pak Han." jelasnya, lalu meyulut rokoknya dengan hikmat. "Oh, iye... Taehyung mana?"
"Taeㅡlah?! Tadi barusan keluar nyiprat-nyipratin aer."
"Lo ama Taehyung beli perlengkapan buat ritual entar malem. Senior pada dateng."
"Ah, elaaah, Bang..." sambar Taehyung tiba-tiba setelah keluar dari kamar mandi.
"Jangan banyak bacot. Nih duitnya."
"Bukan gitu..." Taehyung berjalan menghampiri kedua cowok itu. "Bokap lagi rewel. Nyuruh gue balik dari tadi."
"Tumben," celetuk Jimin.
"Tumben pala lo pitak!" Ia bersandar pada dinding. "Lo kan tau gue jarang pulang."
"Udah kayak Bang Toyib aja lo, Tae," celetuk Yoongi sambil nyengir.
"Anjㅡ!" Taehyung tak dapat berhenti memaki hari ini. "Gue serius elah, Bang... Kali ini bokap gue nggak maen-maen."
"Jadi lo nggak bisa ikut entar malem?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED
Fanfic'Have we met?' Seperti itulah kesan yang tersirat dalam benak Kim Taehyung dan Bae Joohyun saat pertama kali mereka bertemu. Yakinlah, ini adalah pertemuan pertama. Namun entah mengapa ada sebuah rasa yang membuat mereka berkata dalam hati, '...ench...